BERITA TERKINI

Jelang Idul Adha, Terobosan Inisiatif Zakat Indonesia Sediakan Daging Qurban Olahan Abon Bagi Warga Terpencil dan Terdampak Covid-19




JAKARTA,Khatulistiwa News.com. - Tren qurban secara daring, pandemi Covid-19, dan ketentuan daging qurban olahan menjadi babak baru Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) mengangkat terobosan baru pelayanan berqurban bagi warga Indonesia. Tak pelak, kasus positif Covid-19 di tanah air berdampak pada ekonomi warganya.

Barang tentu secara omzet, baik pekerja informal maupun formal alami penyesuaian pendapatan ekstrim. Di satu sisi, berbondong-bondong warga Indonesia memaksimalkan interaksi daring untuk bersilahturahim, bertransaksi, bahkan berqurban di tahun ini.

Direktur Utama Inisiatif Zakat Indonesia (IZI), Wildhan Dewayana menyampaikan
sebagai lembaga zakat nasional, Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) turut berperan dalam menjaga kualitas pelaksanaan berqurban di tengah pandemi Covid-19 ini dengan meluncurkan produk daging qurban olahan berupa Abon. Demikian sampainya saat jumpa pers di bilangan Kemang Raya Jakarta Selatan, Jakarta. Jumat (3/7/2020)

Nampak saat jumpa pers, selain Direktur Utama Inisiatif Zakat Indonesia (IZI), Wildhan Dewayana turut hadir pula Muhammad Ardhani (Ketua Qurban IZI 2020), dr. Lili Indiriani (Ahli Gizi FKUI) serta Chef Ragil selaku Brand Ambassador Qurban IZI 2020.

"IZI menggandeng 3 (tiga) mitranya dari Unit Usaha Kecil-Menengah (UMKM) dalam pengelolaan daging qurban olahan berupa Abon ini. Di antaranya, UMKM Fatimah Azzahra dan UMKM Abon Kita.
Keduanya merupakan UMKM yang berizin usaha di kota Makassar, Sulawesi Selatan," kata Wildhan Dewayana menceritakan.

Selebihnya, lanjut Direktur Utama Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) menambahkan ialah UMKM yang berizin usaha di Lumajang, Jawa Timur, bernama UMKM Arya Wiraja.

Di lokasi jumpa pers, Muhammad Ardhani selaku Ketua Qurban IZI 2020 menerangkan bahwa program bertema 'Abon Kita, Qurban IZI' ini diluncurkan Inisiatif Zakat Indonesia untuk memudahkan para Calon Pequrban (Mudhohy) dalam melaksanakan ibadah qurban yang akan disalurkan kepada
warga terdampak Covid-19 di wilayah 3 T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal), Jabodetabek dan di 16 kantor perwakilan lZI (Lampung, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, Kaltara, Kaltim,
5anten, Riau, Sulawesi lenggara, Sulawesi lengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan).

"Terpilihnya Abon sebagai produk daging qurban olahan yang diusung Z1 tidak terlepas dari proses pemikiran yang panjang. Mulai dari penggunaan metode survey langsung kepada penerima manfaat binaan mereka, didapatkan kesimpulan bahwa Abon secara cita rasa cocok dengan lidah masyarakat
Indonesia, mudah dikonsumsi tanpa harus diolah kembali," ujar Ardhani.

Menurut penjelasan Ardhani, bahwa Kelebihan lain dari produk Abon juga didapat oleh manajemen IZI, di antaranya adalah, pertama (1), Pengelolaan qurban olahan dapat menghindari kerumunan dan melahirkan rasa aman untuk semua pihak di tengah wabah covid-19 baik donatur, pengelola hingga mustahiq

Kedua (2), Melalui qurban olahan abon dapat memberdayakan umkm pengolahan Abon di Makassar yang melibatkan ibu - ibu nelayan dhuafa, dikelola dengan memperhatikan tingkat higlenis dan kualitas rasanya.

Lalu yang Ketiga (3), Dikelola dengan Quality Control Syariah mulai dari pengadaan hewan hingga pengelolaan abon nya.

"Kemudian, Distribusi yang luas menjangkau 16 provinsi dan wilayan 3 T (terdepan, terluar dan tertinggal). Dan diharapkan, Para donatur mendapatkan laporan realtime melalui 4 notifikasi sejak dana diterima, update pemotongan hewan qurban hingga report distribusi abon," terang Ardhani.

Direktur Utama Inisiatif Zakat Indonesia Wildhan Dewayana mengungkapkan, Program "Abon Kita, Abon IZl" merupakan wujud salah satu pilar pelayanan qurban tahun ini dengan mensinergikan aspek
sosial-ekonomi, lingkungan, dan syariat keislaman.

Kami ingin warga Indonesia pada umumnya memiliki kesadaran mengelola qurban di tengah pandemi Covid- 19 ini dengan higienis, tersistem, dan
berkualitas. Produk Abon ini akan didistribusikan kepada kaum dhuafa yang tinggal di daerah terpencil sebagai pemenuhan gizi keluarga mereka, ujar Wildhan.

Panitia Qurban IZI juga menjamin Abon qurban 1ZI diolah sepenuhnya dari bagian terbaik sapi yaitu 100 persen dagingnya.

Melalui qurban olahan Abon dapat meningkatkan nilai gizi di wilayah yang sulit dijangkau oleh distribusi daging murni. Selain itu, tingkat keawetan Abon IZI ini bisa mencapai satu tahun, jelas
Muhammad Ardhani, Ketua Panitia Qurban IZI.

dr. Lili Indiriani, yang merupakan ahli Gizi FK- Universitas Indonesia (UI) menjelaskan dari sisi nutrisi, memang dalam berkurban biasanya secara langsung. Namun, di tahun ini tidak. Soalnya, dampak pandemi covid 19.

"Disini tidak memungkinkan melakukan hal tersebut, maka itulah dengan beradaptasi dengan situasi yang ada. Maka itulah, dalam bentuk abon dan disesuaikan dengan nutrisi yang sesuai dengan syariat .Protein adalah sumber inti, untuk mencerna imunitas, dan tentunya juga dicampur dengan rempah rempahan," jelas dr. Lili.

"Kami pun berharap kurban ini bisa disalurkan ke beberapa wilayah yang ada di Indonesia, baik kelompok yang terkena PHK, dan segalanya. Lalu juga kelompok bayi dan orang tua (lansia) yang rentan. Untuk itulah, demi menyesuaikan. Diharapkan dengan komposisi zat yang ada, mampu menolong orang orang yang kekurangan gizi. Meski kita terkena dampak covid19 ini, dengan hadirnya ibadah secara baru, berkurban secara baru diharapkan kita juga meningkatkan ketahanan pangan," ujarnya.

"Jika dibanding dengan makanan olahan lainnya, abon sudah cukup sehat. Soalnya sudah dicampur komposisi nya dengan rempah rempahan lain. Maka itulah yang terbaik bagi masyarakat," jelas pakar Gizi itu.

Perlu diketahui, Inisiatit Zakat Indonesia (IZI) sebuah lembaga nirlaba pengelola zakat, infak, dan sedekah yang berbadan hukum sebagai Yayasan Sosial berdasarkan surat Keputusan Kementerian Agama RI No. 423 Tahun 2015.

IZI mengusung visi sebagai Lembaga zakat Profesional terpercaya yang menginspirasi gerakan kebajikan dan
pemberdayaan, oleh karenanya IZI hadir dan membuka kantor perwakiiannya di 17 provinsi di Indonesia. Selain itu, pernah meraih predikat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WIP) Audit Keuangan dari Kantor akuntan publik independen selama 4 tahun berturut turut. Serta meraih predikat "A" dengan skor Nilai Akreditasi 99.62, Nilai Kepatuhan Syariah 98.11, dan Opini Syariah "Sesuai Syariah", pada Hasil Pendampingan Akreditasi dan Audit Syariah lembaga Pengelola Zakat oleh Kementerian Agama RI tahun 2019. Dan Inisiatif Zakat indonesia sempat memperoleh Sertifikat ISO oleh TUV NORD Indonesia dalam manajeman pergeloaan Zakat, Infak, dan Sedekah dengan sertifikat bernomor 16 00 A 20006.(Niko)

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.