BOGOR, Khatulistiwa news (10/08) - Selain tanahnya yang subur, sejatinya tanah kelahiran kita yakni Bogor bagian Barat, adalah wilayah yang kaya akan sumberdaya, entah alam, entah seni dan budayanya.
Namun sayang, pada realitasnya semua itu seakan hanya sebatas umpatan yang menjadi sebuah umpama yang mengisyaratkan hilangnya sebuah identitas jati diri kita sebagai Bangsa, sebagai bumi putera.
Itulah gambaran yang mungkin pas untuk menjelaskan situasi dan kondisi dari keberadaan seni maupun alat musik tradisional Celempung dan Karinding di Bogor Barat, Tepatnya di sekitar wilayah Desa Ciasmara, Kecamatan Pamijahan, dan beberapa wilayah di Kabupaten Bogor. Khususnya Bogor bagian Barat.
“Ya, untuk saat ini semua itu masih dalam keadaan miris, pasalnya di daerah luar hal tersebut itu diakui tapi, di wilayahnya sendiri itu seakan dicampakkan, dan nasibnya kini seolah berada dibatas senja, menuju kepunahan,” ungkap Chingok, Salah satu Pemerhati alat musik tradisional karinding asal Pamijahan kepada wartawan. Minggu (10/07/2022).
Padahal menurutnya, seni dan budaya yang ada di Kabupaten Bogor sudah sepatutnya menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah terkait, entah dari pusat sampai ke daerah-daerah, karena kata dia, itu adalah bagian dari jati diri dari sebuah bangsa.
“Seharusnya itu jadi perhatian khusus juga oleh pemerintah, tidak seperti sekarang ini peran aktif pemerintah terhadap seni dan budaya tradisional kurang, atau mungkin juga tidak ada,” ujarnya.
Lanjut Chingok, pemerhati alat musik tradisional pun menilai, hal tersebut selain mengandung sejarah juga memiliki nilai filosofis yang positif seperti, dengan masih adanya kelestarian alat musik tradisional adalah ciri masih adanya keberadaan manusia pada pendahulunya.
“Jaman boleh saja maju tapi kita tidak boleh lupa dari mana kita berasal, dan dari siapa kita berawal karena sebelum kita ada ibu bapak kita, ada kakek nenek kita, ada uyuy buyut kita dan seterusnya,” imbuhnya. (Arya/Niko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar