BERITA TERKINI

Arist Sarankan Hadapi 'Emergency International', Kembalikan Hak Anak Peroleh Pendidikan




JAKARTA,Khatulistiwanews.com
Media sosial sebagai sarana komunikasi maupun ungkapan ekspresi umat manusia acap kali digunakan. baik seperti misalnya, facebook, tweeter, instagram, youtube, atau kini tik tok, dan beberapa lain lagi kira kira aplikasi yang dapat digunakan ajang komunikasi baik searah maupun dua arah antara hubungan manusia baik lokal, nasional maupun internasional. Tak jarang, menuai kritik maupun sumbang saran positif.

Terkait dengan viral nya gambar beberapa orang anak kecil di media sosial tweeter teratasnama Tommy @Mrtdogg pada tanggal 13 Mei 2020 lalu, menuliskan,"Some Children has already gone back to scholl in France. This surely can't be good for a child's mental health ?" yang artinya "beberapa anak anak sudah kembali sekolah di Perancis. Namun, hal ini tentunya kurang baik untuk perkembangan mental kesehatan anak anak ?"

Nampak, secara deskripsi foto yang terpampang beberapa orang anak kecil sedang berjemur di tengah lapangan. Lalu dibuat seolah 'games' permainan dengan menggambarkan kotak menggunakan kapur tulis. Lalu tiap anak ada di dalam tiap tiap kotak itu.

Merespon gambar tersebut, Arist Merdeka Sirait selaku Ketua Umum Komisi Sekjen Komnas Perlindungan Anak di Indonesia mengungkapkan rasa kaget seraya memberikan pesan moral pasca melihat deskripsi gambar foto tersebut. Meskipun mesti di cross check kembali tentunya kebenarannya.

"Waou...cara ini bukanlah cara yang baik untuk mengembalikan anak ke sekolah karena virus corona tentunya," Demikian kata bang Arist, sapaan akrab tokoh yang cukup dekat lingkungan kehidupan anak anak itu.

Lanjutnya, mengingatkan sembari memberi pesan bahwa barang tentu cara ini bakal berdampak pada psikologis dan kesehatan mental anak, ujarnya memberikan komentar. Jakarta, Jumat (15/5/2020)

Ditambah, ungkap Arist menegaskan sesuai dengan Konvensi PBB Hak Anak, situasi seperti dewasa ini hadapi pandemik covid adalah situasi International Emergency (darurat internasional) non alam.

Arist berkata, sebaiknya maka itu penanganannya juga menggunakan sistim kedaruratan, imbuhnya menyarankan.

Seperti misalnya mengembalikan anak hak atas memperoleh pendidikan dengan cara bermain yang di fasilitasi di masing masing desa, kampung, dan kota. Kemudian, pihak Guru dihadirkan disana, katanya.

"Prosesnya dilakukan dengan pendekatan bermain," tandas Arist(Nico)

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.