JAKARTA,Khatulistiwa News.com (05/01) - Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW), Neta S. Pane mengutarakan bahwasanya masa pensiun Jenderal Idham Azis tinggal 20 hari lagi. Terkait hal tersebut, sepertinya Kapolri baru akan mewarisi dua utang besar yang ditinggalkan Kapolri Idham Azis, yang tentunya tidak akan mudah untuk diselesaikan Kapolri baru, demikian kata Neta memberikan pernyataan singkatnya. Jakarta (5/1/21)
Indonesian Police Watch (IPW) mendata, kedua warisan utang yang ditinggalkan Idham Azis itu adalah kasus pembunuhan satu keluarga di Sigi Sulteng yang diduga dilakukan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dan penembakan yang menewaskan 6 laskar FPI di Tol Cikampek.
"Ketidakmampuan menuntaskan kasus Sigi adalah kegagalan Idam Azis sebagai mantan petinggi Densus 88, yang selama ini sangat agresif memburu teroris," paparnya.
Dimana, seperti beberapa waktu lalu yakni satu keluarga di Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dibunuh oleh orang tak dikenal pada Jumat 27 November 2020 pagi. Pelaku diduga adalah MIT pimpinan Ali Kolara yang beranggota hanya 14 orang.
"Tapi sudah 35 hari pelakunya belum juga tertangkap oleh jajaran kepolisian. Menjelang detik detik pensiunnya Idham Azis sebagai Kapolri, kelompok Ali Kolara ini bisa ditangkap," ucap Neta berharap.
Sehingga, penangkapan ini sebagai hadiah pensiun bagi Idham supaya mantan Kapolda Sulteng itu tidak meninggalkan utang kasus yang sulit diselesaikan oleh Kapolri penerusnya.
Sementara, Neta juga menyebutkan bahwa perihal kasus terbunuhnya enam anggota laskar FPI juga masih penuh kontroversial yang tidak mudah dituntaskan."Apalagi Komnas HAM masih terus mengumpulkan bukti bukti adanya dugaan pelanggaran HAM dalam kasus ini," ujarnya.
"Kedua kasus ini menjadi warisan Idham Azis untuk Kapolri baru yang bukan mustahil bisa menjadi masalah baru yang rumit, yang membuat kepercayaan publik terhadap Polri makin negatif," kata Neta.
Maka itulah, lanjut Neta menyarankan Kapolri baru diharapkan bisa segera melakukan konsolidasi di Internal Polri agar jajaran kepolisian bisa lebih fokus lagi untuk menuntaskan kasus tersebut.
"Kapolri baru juga perlu melakukan berbagai pendekatan kepada tokoh tokoh masyarakat untuk membantu Polri menuntaskan warisan Idham Azis ini," jelasnya mengingatkan.
"Sehingga saat kasus ini dituntaskan, masyarakat benar benar percaya pada Polri bahwa kasus itu diselesaikan secara promoter," tandas Neta. (Niko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar