BERITA TERKINI

Kedengkian Umat Yahudi Kepada Kaum Muslimin

 


Oleh : 



H Albar Sentosa Subari ( Ketua Pembina Adat Sumatera Selatan )

Dan 


Marsal ( Penghulu KUA Kecamatan Muara Enim )


Muara Enim, Khatulistiwa News.com (8/3/) Ummul Mukminin  A'isyah radioallah huanhu  menuturkan bahwa Rasulullah shalallahualaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya mereka, orang orang Yahudi, tidak hasud kepada kita tentang sesuatu seperti hasud mereka terhadap kita hari Jumat yang Allah  telah menunjuki kita kepadanya, sedangkan mereka sesat darinya, atas kiblat yang Allah telah menunjuki kita kepadanya, sedangkan mereka sesat darinya, dan atas ucapan kita di belakang imam: Aamiin ( HR. Ahmad). 

Hasud adalah melihat seseorang mendapatkan nikmat, lalu ia berharap agar nikmat itu hilang darinya dan pindah menjadi miliknya. 

Hasud pertama mengenai hari jumat. Semula, Allah subhanahu wataala mewajibkan atas umat Yahudi untuk melakukan ibadah pada hari jumat, tetapi mereka enggan menjalankannya. Mereka mengatakan kepada Nabi Musa Alaihissalam,  Hai Musa, sesungguhnya Allah belum menciptakan sesuatu pada hari Sabtu maka jadikanlah hari itu untuk kami. 

Hal seperti ini sama sekali tidak mengherankan bila dilakukan oleh umat Yahudi kesenangan mereka untuk selalu menyalahi perintah, sebagaimana pernah mereka lakukan terhadap firman Allah subhanahu wataala: Dan masukilah pintu gerbangnya sambil bersujud, dan katakanlah : bebaskanlah kami dari dosa (QS. Al Baqarah: 58).Mereka mengubah dan menggantikan ucapan itu dengan kalimat yang tidak dikehendaki Allah subhanahu Wataala. 

Kiblat.  Ka'bah merupakan kiblat seluruh nabi dan rasul sebagaimana ditunjukkan banyak hadist dan di dalam surat Al Baqorah  ayat 144.

Ucapan Aamiin

Rasulullah SholallahuAlaihi Sasallam, menganjurkan kita mengucapkan" Aamiin " di belakang Imam dalam solat berjemaah. Beliau bersabda: Apabila Imam mengucapkan (ayat terakhir Al Fatihah),  maka ucapkan lah Aamiin : karena siapa mengucap kan nya bersamaan dengan ucapan para malaikat, pasti dosa dosanya yang terdahulu diampuni. 


Samrah bin Jundub radiallah huanhu menuturkan bahwa dalam Sabda Rasulullahi shalallahualaihiwasallam: Apabila imam selesai membaca ayat terakhir dari surat al fatihah, maka ucapkan lah Aamiin, niscaya Allah akan mencintai kamu (HR. Thabrani). 

Makna Aamiin adalah bermakna Ya Allah, kabulkan lah permohonan kami. 


Adapun kedengkian umat Yahudi terhadap kaum muslimin berkenaan dengan ucapan tersebut, sangat lah beralasan, karena ucapan itu merupakan wujud persatuan umat islam, selain bahwa makna dari ucapan itu adalah permohonan kepada Allah Subhanahu Wataala agar Dia menjauhkan mereka dari jalan sesat yang ditempuh oleh orang orang Yahudi.


Nabi SAW kala itu memang dalam posisi dilema. Kiai Ahsin mengatakan, kaum kafir Quraisy mengolok-olok Nabi SAW tatkala dia shalat menghadap Masjid al-Aqsha dengan olokan tidak mengikuti ajaran Ibrahim.  

Allah kemudian memerintahkan Nabi SAW untuk berkiblat ke Ka'bah. Setelah menghadap ke Masjid al-Haram, orang-orang Yahudi berbalik mengolok-olok Nabi SAW karena dinilai tidak memperlihatkan sebagai kelanjutan Nabi-nabi terdahulu.  



Dalam sejarahnya, meskipun kelahiran akan Nabi Muhammad SAW sebagai nabi akhir zaman telah diceritakan bahkan sejak Nabi-nabi terdahulu, namun kaum Yahudi enggan mengikuti ajaran Muhammad. Kaum Yahudi merasa tersaingi dan merasa lebih senior dibandingkan Muhammad dan ajaran yang dibawanya.   

Nabi Muhammad  SAW merupakan keturunan Nabi Ismail dan bukan keturunan Nabi Ishaq. Sedangkan kaum Yahudi berprasangka nabi akhir zaman adalah keturunan dari Nabi Ishaq dan Nabi Yakub.   

"Mereka (kaum Yahudi) lebih tahu Muhammad utusan Allah yang terakhir, Yahudi meyakini Muhammad sebagai Nabi, hanya saja mereka tidak mau beriman kepada Muhammad karena hasad dan dengki,". (Redaksi)

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.