BERITA TERKINI

Tidak Harus Dari AL Untuk Membangun Pertahanan Kelautan, Jenderal Andika Mumpuni

 


Penulis : 

                   Yudi Syamhudi Suyuti

Koordinator Eksekutif JAKI (Jaringan Aktivis Kemanusiaan Internasional)



JAKARTA,Khatulistiwa News-  (06/11) - Dalam menata pertahanan kelautan Indonesia, tidak harus dari Angkatan Laut untuk menjadi Panglima TNI.


Hal ini kita bisa lihat dari contoh kehidupan alam dari Tukik atau Bayi Penyu, yang lahir di darat namun membangun ekosistem di laut.


Contoh alam dari Tukik ini perlu kita jadikan sebagai bahan dalam pembangunan sistem pertahanan kelautan di Indonesia.


Indonesia merupakan Negara dengan basis konsep Nusantara, dimana keterkaitan kelautan dan daratan menjadi sebuah sistem kesatuan yang mampu menengahi konflik militer di kelautan.


Posisi geostrategis nasional Indonesia berada di 2 jalur lintasan ekonomi, pertahanan dan budaya. Yaitu samudera hindia dan samudera pasifik. Sehingga dari garis geostrategis kelautan yang berpotensi konflik, pelanggaran hukum dan penguatan pontensi ekonomi kerakyatan membutuhkan basis-basis pertahanan militernya di darat.


Permasalahan-permasalahan tersebut, justru saat ini dibutuhkan kepemimpinan militer di darat karena mampu mendorong pembentukan badan-badan pertahanan dan keamanan disegala sektor dalam hal ketahanan kedaulatan rakyat.


Tentu hal ini dapat dicapai dengan relasi yang kuat dengan Civil Society dan hubungan global yang berbasis Kebangsaan Indonesia.


Dicalonkannya Jenderal Andika Perkasa sebaga Calon Tunggal Panglima TNI oleh Jokowi adalah keputusan pencalonan yang tepat. Hal ini karena Jenderal Andikan selain mumpuni di bidang kemiliteran, juga mampu bekerjasama dengan Civil Society dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara nasional dan global sesuai amanah Pembukaan UUD 45. Dan satu hal lagi, Jenderal Andika memahami tentang demokrasi yang tidak terlepas dari supremasi keadilan dalam bidang pertahanan dan keamanan.(Niko)

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.