JAKARTA,Khatulistiwa News- (08/12) - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) gelar aksi solidaritas terhadap pekerja migran Indonesia (PMI) Adelina Sau, notabene dianiaya majikannya hingga meninggal di Malaysia. Aksi ini, imbas sedari putusan Pengadilan Malaysia membebaskan majikan Adelina, Ambika MA Shan. Jakarta, Rabu (08/12)
Perlu diketahui, Kasus Adelina kembali dilanjutkan Mahkamah Persekutuan Malaysia pada 9 Desember 2021. Menurut rencana persidangan bakal menyampaikan kesimpulan terkait perkara menimpa pidana Adelina.
"Sekali lagi ini adalah momentum protes pengadilan di tahap pertama sekaligus dorongan semoga besok hakim Malaysia bisa benar-benar ambil keputusan atas dasar kebenaran keadilan dan juga berpihak atas nama kemanusian," ujar Kepala BP2MI Benny Rhamdani dihalaman gedung BP2MI, Jakarta Selatan, Rabu, (8/12/ 2021)
Benny menjelaskan Adelina diberangkatkan ke Malaysia melalui jalur tidak resmi. Saat bekerja, Adelina kerap mendapatkan perlakuan kasar. Selain mendapat kekerasan, Adelina kerap dipaksa untuk mengonsumsi makanan hewan.
"Bahkan yang membuat saya marah Adelina untuk waktu tertentu bahkan cukup lama tidak bisa tidur di dalam rumah dia harus tidur di kandang peliharaan majikan," ucapnya.
Pada 2018, Adelina ditemukan meninggal akibat kekerasan fisik dialami dan kurang gizi. Namun, Pengadilan Malayasia pada April 2019, membebaskan sang majikan, Ambika MA Shan.
"Putusan itu tidak hanya mencederai rasa keadilan, tapi sekaligus menurut saya penghinaan kepada bangsa," tegas Benny.
Benny menekankan PMI adalah pahlawan devisa dan pejuang keluarga. Negara berjanji akan melindungi PMI dari ujung rambut hingga ujung kaki.
"Saya secara pribadi sebagai Kepala BP2MI dan semua yang hadir demi Tuhan, demi Allah, tidak akan pernah ikhlas siapa pun yang melakukan kejahatan kemanusian kepada setiap anak bangsa yang disebut pekerja migran Indonesia," tegasnya.
Nampak, saat aksi solidaritas itu dihadiri oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, perwakilan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Ibu Adelina, Yohana, dan beberapa pegawai BP2MI. Seluruh pihak yang hadir meletakan setangkai bunga mawar di depan foto Adelina.
Selain itu, nampak terlihat Ibu Adelina, Yohana tak kuat membendung air mata. Ia pun sempat tersungkur di depan foto mendiang anaknya. Kemudian, terdapat spanduk besar yang menutupi Gedung BP2MI bertuliskan Solidaritas untuk Adelina Sau.(Niko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar