BERITA TERKINI

MEMPERINGATI HUT FKPPI KE 44 TAHUN

 



Oleh : Marshal ( Wakil ketua PC 0604 FKPPI Muara Enim )


Muara Enim, Khatulistiwa news (11/9) Pada saat Munas ke VII PEPABRI tanggal 20 Juni 1977 di Asrama Haji Bukit Duri Jakarta Selatan, utusan PEPABRI Sumatera Utara mengusulkan dibentuknya wadah Generasi Muda Putra-putri Purnawirawan dengan nama P4 ABRI (Persatuan Putra Putri Purnawirawan ABRI). Utusan Sumatera Utara mengajukan usul ini karena di Medan sudah ada organisasi ini yang dipimpin oleh Surya Paloh. Namun Utusan PEPABRI Jawa Tengah menolak usulan ini dengan alasan perlu lebih serius menangani masalah kesejahteraan anggota PEPABRI. 


Pada Munas ini Yoseano Waas hadir sebagai peninjau. Pada tanggal 7 Agustus 1977, Yoseano Waas, Surya Paloh, Agus Santoso, Tjokro Suprianto, Karel Waas, Capt. Haribowo dan Wisnu Batubara mengadakan pertemuan di rumah Surya Paloh. Para Senior anak Purnawiraan ABRI ini bersepakat mengenai rencana pendirian organisasi ini yang rencananya akan dideklarasikan pada tanggal 17 Agustus 1977. Namun rencana ini ditunda, karena belum bertemu dengan Ketua Umum PEPABRI. Untuk hal ini diutuslah Yoseano Waas, Agus Santoso dan Karel Waas untuk bertemu dengan Ketua Umum PEPABRI, Bapak Widyapranata.

Setelah bertemu dengan Ketua Umum PEPABRI, maka tanggal 8 September 1978, disepakati bersama bahwa pada saat HUT PEPABRI ke XIX akan dideklarasikan organisasi ini, namun masalah nama P4 ABRI pihak Mabes ABRI tidak setuju, maka dalam pertemuan di Gedung Artaloka antara Yoseano Waas dan Surya Paloh dibahas masalah nama Organisasi ini. Surya Paloh mengusulkan nama : FORUM KOMUNIKASI PUTRA PUTRI PURNAWIRAWAN INDONESIA (FKPPI).

Tanggal 12 September 1978, bertepatan dengan hari ulang tahun PEPABRI ke XIX di Gedung Wanita Nyi Ageng Serang Kuningan Jakarta, maka pada tanggal itu ini Resmila FKPPI di deklarasikan sebagai Organisasi Anak Kolong yang bernama FORUM KOMUNIKASI PUTRA PUTRI PURNAWIRAWAN INDONESIA atau disingkat dengan FKPPI. Oleh karena itu tanggal *12 September 1978* ditetapkan sebagai hari lahirnya FKPPI.


Para pendiri FKPPI yang antara lain yaitu :

1. Drs. Surya Paloh.

2. J.P. Yoseano Waas.

3.Tjokro Supriyanto, BA.

4. Prof. DR . Karel S. Waas.

5. Ir. Wisnu Batubara

6. Capt Haribowo.

7. Agus Santoso, SH.

Mereka membentuk satu wadah pembinaan  putra-putri ABRI dengan beberapa alternatif nama, antara lain :

- P4-I (Persatuan Putra Putri Purnawirawan Indonesia).

- P4-ABRI (Persatuan Putra Putri Purnawirawan ABRI).

Setelah melalui suatu proses yang panjang disepakati untuk diberi nama FKPPI (Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia). Pada tanggal 12 September 1978 saat ulang tahun Pepabri di Gedung Wanita Nyi Ageng Serang Kuningan Jakarta, diumumkan dan disahkan berdirinya FKPPI maka untuk pertama kalinya dibentuk Pengurus Besar FKPPI dengan susunan pengurus, Drs. SURYA PALOH sebagai Ketua Umumnya dan KAREL S. WAAS sebagai Sekjen yang dikukuhkan melalui SK dari Pengurus Besar Pepabri.

Sejak itulah tanggal 12 September 1978 untuk selanjutnya ditetapkan sebagai hari lahirnya atau terbentuknya FKPPI.


Setelah itu tahun 1981 diselenggarakan Munas I di Jakarta, terpilih sebagai Ketua Umum Drs. SURYA PALOH yang didampingi oleh Sekretaris Jenderal YOSEANO WAAS untuk periode 1981-1984.

Kemudian setelah Munas I ini, perkembangan organisasi ini begitu cepat dengan terbentuknya kepengurusan di tingkat daerah (propinsi), cabang (kota/kabupaten) bahkan hingga rayon-rayon (kecamatan-kecamatan).

Pada Munas II di Tugu Bogor, terpilih Ketua Umum DJOKO MURSITO HUMARDHANI dan Drs. GAZIE M. YUSUF sebagai sekjen untuk masa bakti 1984-1987.

Pada Munas III di Magelang tanggal 10-13 November 1987 terpilih Ir. H. INDRA BAMBANG UTOYO didampingi HARYADI ANWAR sebagai sekjen (1987-1990).

Pada Munas III ini kepanjangan FKPPI yang awalnya bernama Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia, berubah menjadi Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri ABRI



Pada Munas IV tanggal 24-26 November 1990 di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta,terpilih kembali Ir. H. INDRA BAMBANG UTOYO sebagai Ketua Umum dan ASEP R. SUJANA  sebagai Sekjen (1990-1993).

Pada Munas V di Jakarta ASEP R. SUJANA terpilih sebagai Ketua Umum didampingi oleh BAHRIYOEN SUCIPTO sebagai Sekjen (1993-1998).

Pada tahun 1995 karena tuntutan zaman untuk mengembangkan wadah FKPPI maka terjadilah Musyawarah Luar Biasa (Muslub) pada tanggal 12 september 1995. Salah satu keputusan penting dalam Muslub tersebut adalah merubah nama FKPPI yang selama ini dikenal sebagai Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) menjadi Generasi Muda FKPPI (GM-FKPPI) dengan tetap melanjutkan masa bakti hingga 1998.

Pada saat bersamaan dibentuklah wadah baru yang bernama FKPPI sebagai wadah berhimpun bagi anggota FKPPI yang berusia 40 tahun keatas yang dideklarasikan pada saat peringatan HUT FKPPI ke-17 pada tanggal 12 September 1995 di Balai Sidang Senayan Jakarta dengan Ketua Umum untuk pertama kalinya adalah H. BAMBANG TRIHATMOJO didampingi Ir. INDRA BAMBANG UTOYO sebagai Sekjen. Kedua organisasi ini baik FKPPI maupun GM FKPPI mempunyai jiwa dan semangat yang sama, dan komposisi kepengurusannyapun saling kait mengkait agar terjadi sinergitas. Walaupun kedua organisasi ini mempunyai lambang yang berbeda namun hampir sama serta masing masing memiliki AD/ART namun karena platformnya yang sama dan dilahirkan dari sumber yang sama maka sering diistilahkan bahwa antara FKPPI dan Generasi Muda FKPPI adalah "Dua Raga Satu Jiwa".

Pada Munas VI GM-FKPPI tanggal 13-15 Februari 1998 di Jakarta terpilih sebagai Ketua Umum ADIGUNA SUTOWO didampingi oleh ERWIN M. SINGAJURU sebagai Sekjen.

Pada Munas VII tanggal 12-16 Oktober 2003 dilaksanakan Munas secara bersama-sama antara FKPPI dan GM FKPPI di Wisma Haji Pondok Gede Jakarta dimana untuk FKPPI terpilih sebagai Ketua Umum PONCO SUTOWO dengan BAHRIYOEN SUCIPTO sebagai sekjen (2003-2008).

Sedangkan untuk GM FKPPI terpilih DUDHIE MAKMUN MUROD sebagai Ketua Umum dengan SAYED M. MULIADI sebagai Sekjen dengan masa bakti kembali menjadi 3 tahun (2003-2006).

Pada tanggal 27-29 Maret 2015 Musyawarah Nasional VIII Keluarga Besar FKPPI di Lembah Tidar, Akademi Militer, Magelang yang dihadiri oleh kader FKPPI dari seluruh Indonesia berjumlah total 3575 orang, yang terdiri dari 1092 peserta dan 2283 pendukung telah menghasilkan sebuah deklarasi yang meleburkan 2 (dua) organisasi yaitu: Generasi Muda FKPPI dan FKPPI sehingga terbentuk sebuah organisasi baru bernama Keluarga Besar FKPPI, hingga sampai saat ini masih exis berjalan sesuai dengan AD/ART FKPPI dan berulang tahun ke 44 tahun FKPPI.(Redaksi) 

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.