JAKARTA, Khatulistiwa news (03/03) - Diawali, Rahmat Hidayat selaku Kesbangpol telah membuka secara resmi acara Pencanangan Tahun Kebangkitan Pancasila, mengusung tajuk,' Langkah Implementatif Mewujudkan Nilai Pancasila di Jakarta" digelar di aula Kecamatan Gambir Jakarta Pusat, jalan tanah Abang 1, yang dipelopori Majelis Musyawarah Pancasila. Jakarta, Kamis (02/03)
Adapun, harapan ke depan 'Ending' nya ialah Pencanangan bahwa Jakarta adalah Kota Pancasila. Lebih lanjut, ungkap Rahmat bahwa Dalam kesempatan, hari ini marilah kita gaungkan lagi dan bumi-kan lagi semangat Pancasila ini.
" Ada dasar negara kita, selain ada UU dimana ada butir butir nya. Pancasila. Oleh karenanya, sila sila itu ga akan bisa hilang. Apalagi, bila berbicara mengenai Ketuhanan yang Maha Esa. Seperti, gayung bersambut dimana teman teman dari Majelis Musyawarah Pancasila berbicara dan bahas soal ini. Diawali sedari kecamatan Gambir, harapannya ialah bapak dan ibu di sini bisa menularkan kepada lingkungannya, minimal pada keluarga," imbuhnya
Diharapkan, untuk memulai acara road show untuk 44 Kecamatan di Provinsi DKI Jakarta bersama Gerakan Rakyat Membumikan Pancasila oleh Majelis Musyawarah Pancasila yang bertema " Langkah Implementatif Mewujudkan Nilai Pancasila di Jakarta".
Atas dasar itu, Camat Gambir, Jakarta Pusat sangat berharap acara ini dapat menjadi model sekaligus pelopor bagi warga masyarakat Pancasila di Jakarta, untuk kemudian dapat segera diikuti juga oleh kecamatan kecamatan lain yang ada di DKI Jakarta, tandasnya.
Pencanangan Tahun Kebangkitan Pancasila dan Pembukaan road show membumikan Pancasila di 44 Kecamatan Provinsi DKI Jakarta, resmi dimulai dari Kecamatan Gambir Jakarta Pusat, 2 Maret 2023.
Turut Hadir, saat seminar bertajuk,' Langkah Implementatif Mewujudkan Nilai Pancasila di Jakarta" digelar di aula Kecamatan Gambir Jakarta Pusat, jalan tanah Abang 1, sebagai pembicara utama Sri Eko Sriyanto Galgendu bersama Wardi Jien SH., MM, dengan Prof. Yudhie Haryono, serta moderator bapak Apek Saiman.
Di lokasi seminar, Wardi Jien, sebagai konseptor Tripalak sepakat bahwa yang perlu di-Pancasila-kan terlebih dahulu adalah para pejabat yang berada di pemerintahan. Baru menyusul kemudian warga masyarkat atau rakyat kebanyakan. Sebab yang salah itu menurut Polisi yang juga terbilang sebagai aktifis pergerakan ini adalah sistem yang ada berikut tata pelaksanaan dari Pancasila.
Begitu juga tanggapan dari Sri Eko Sriyanto Galgendu yang menyatakan sepakat, seperti gagasan yang mana dengan program revolusi mental yang pernah digagas Presiden Joko Widodo, harus dilakukan terlebih dahulu terhadap mereka yang ada dalam lingkaran Presiden untuk kemudian bisa terus berlanjut kepada masyarakat atau rakyat, tandas Wali Spiritual dan Ketua Umum GMRI serta penggagas dari Posko Negarawan ini.
Karena itu usulan kongretnya untuk pemerintah, perlu melaksanakan (1) pendidikan Pancasila sejak dini, (2) membangun graha Pancasila yang dapat dijadikan pusat kajian, pengembangan dan sosialisasi Pancasila, fan (3) terus dapat melanjutkan program Majelis Musyawarah Pancasila untuk tetap mensosialisasikan Pancasila dan (4) mewujudkan ekonomi kerakyatan sebagai implementasi dari ekonomi Pancasila.
Penghayatan, pengamalan dan Pelaksanaan Pancasila itu idealnya, kata Ketua Umum GMRI (Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia) serta penggagas Posko Negarawan ini seharusnya dapat diterapkan terlebih dahulu kepada para pejabat, tandasnya, ketika menjawab strategi terbaik untuk memasyarakatkan Pancasila. Jadi yang ideal itu lebih mengutamakan para pejabat, baru kemudian Pancasila itu disosialisasikan kepada rakyat, tandasnya.
Karena itu, dia mengingatkan, selama bangsa tidak menghargai masa lalu bangsanya sendiri, maka bangsa yang bersangkutan itu akan terlindas oleh jaman, imbuh Sri Eko Sriyanto Galgendu yang mengawali paparannya dengan meneriakkan yel yel : Api Jiwa Garuda Berhati Putih yang telah menjadi Trade Mark GMRI.
Tak dipungkiri, ungkapnya bahwa pada akhir akhir hari ini, mengalami masalah yang mana di warga negara Indonesia, akan tetapi memikirkan negara lainnya. Lemahnya, kaki yang mencekram ini, kesatuan yang mendua, kenegaraan yang mendua. Goyanglah bangsa dan negara.
Selamat kepada Majelis Musyawarah Pancasila, dan kepada bapak bapak di wilayah Jakarta Pusat, khususnya Kecamatan Gambir ini. Dalam rangka mewujudkan Jakarta sebagai kota Metropolis Pancasila, demikian ucap Eko (Niko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar