BERITA TERKINI

Lagi, BP2MI Pelepasan Sebanyak 367 Calon Pekerja Migran Indonesia Ke Korea Selatan

 


JAKARTA, Khatulistiwa news (15/05) - Pemberangkatan ratusan PMI menjadi bagian dari program kerjasama antar negara atau Government to Government (G To G) pemerintah Indonesia dan Korea Selatan.


Dalam proses pelaksanaannya, Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani hadir secara langsung memberikan motivasi dan arahan. Jakarta, Senin (15/05/2023)


Menurut Benny, dari total 367 Calon Pekerja Migran Indonesia yang diberangkatkan ke Korea Selatan, diantaranya bakal bekerja di bidang manufaktur dan di bidang perikanan.


Lanjut, Kepala BP2MI Benny Ramadhani menyampaikan bahwa kurang lebih di deportasi dari luar negeri, selama saya memimpin BP2MI mencapai 94 ribu. Yang mana, Ilegal. Jenasah sudah mencapai 9.221 melalui bandara/pelabuhan, ujarnya 


Tiba di Indonesia, menjadi tanggung jawab BP2MI. Yang sakit, dan ditujukan ke RS Polri dan di pulangkan ke Kampung. Hingga saat ini, kita memiliki hutang di RS. Polri, ujar Benny Ramadhani 


" Sementara, kendaraan Ambulance saja dibantu oleh TNI sebanyak empat (4). Semoga saja mendapat bantuan dari BAZNAS," harapnya.


Tak pelak, dirinya pun mengutarakan, dahulu para pekerja migran ilegal tersebut berangkat ke Timur Tengah. Namun, setiap berangkat dan di deportasi. Kadangkala, bukan koper yang dibawa, namun hanya tas plastik dan roti. Menyedihkan, bahkan ada yang saat di bandara tidak menggunakan sandal jepit lagi.


Ungkap Benny menceritakan, Sindikat Ilegal, biasanya ada oknum TNI, oknum BP2MI, oknum Polri, dan ini sudah kejahatan yang berlangsung lama." Negara mesti hadir.


" Negara tidak boleh kalah. Naif, jika melakukan pembiaran. Semoga mendapat respon dari lembaga lain. Lantaran itulah, saya sering menangis dan speechless," imbuhnya.


" Kalian bukan anak anak cawe cawe. Namun, telah mengikuti pelatihan dan merupakan duta negara. Kalian se- derajat dengan duta besar, yang mana merupakan duta negara. Ada bahasa Indonesia, Inggris dan Korea," imbuh Kepala BP2MI, sembari memberikan semangat dan motivasi 


Pemerintahnya maupun para pemberi kerjanya pimpinan perusahaannya akan memberikan perlakuan hormat dan menghargai kalian tidak ada lagi upaya pihak tertentu yang merendahkan keadilan kalian di negara-negara penempatan, ujar Benny Ramadhani saat memberikan pengarahan di sesi pelepasan pekerja ke Korsel itu.


Pekerja Migran Indonesia (PMI) disebut-sebut sebagai pahlawan devisa bagi negara. Namun, kenyataannya pahlawan itu acap kali terbebani dengan himpitan hutang. Lebih mirisnya, hutang mereka  karena harus membiayai berbagai hal dalam penempatan pekerjaan.


Padahal, sesuai Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 Tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, biaya penempatan pekerja migran seharusnya dibebankan pada pemberi kerja. Biaya ini menyangkut biaya administratif dan teknis sebelum keberangkatan. 


Namun, ungkap Benny Ramadhani menyayangkan, untuk biaya visa mesti bayar, belum lagi paspor, dan tes psikologi. Saya bermimpi, jika 270.000 dikali dengan biaya negara. Negara, hanya mengeluarkan biaya kisar 8.2 Triliun. Itu kecil bagi negara, sementara dari PMI menyalurkan 15.2 triliun 


Adapun, ungkap Benny Ramadhani sampaikan, bahwa yang pertama tertinggi setiap tahun pada 2022 mendekati 12 tahun ini itu bisa mendekati 16.000. 


" Artinya, orang semakin tertarik karena melihat bagaimana perlakuan negara. Dipersiapkan secara benar oleh negara kemudian, ada peringatan biaya dulu 5 hari 5 malam. mereka bayar 1 juta dikuti kan oleh negara. Sekarang, jika dibebasin negara yang membayar mereka dikumpulkan di hotel 2 apa bintang 4, dengan 2 malam gratis, dahulu hanya di Wisma," papar Benny Ramadhani 


" Dan saat berangkat begitu aja, enggak pernah dilepas oleh pejabat-pejabat negara. Saat ini, dilepas oleh pejabat negara orang-orang penting. terkait penghormatan negara," paparnya


Terkait, selain lokasi destinasi para PMI sekarang menjadikan negara Korea menjadi idol, lalu Jerman jadi Idol, kemudian Jepang jadi Idol. 


Seperti, sebagai contoh saja bekerja di Jerman gajinya 34 juta sampai 40 bekerja sebagai perawat. Sementara, di Jepang bisa memperoleh 24 juta sampai 30, lalu di Korea 23 itu sampai 30 yang lagi tren sekarang pekerjaan 'Welder' (tukang las)


Sementara, Dr. Zainulbahar Noor SE, Pimpinan Badan AMIL, saat di lokasi pun menceritakan, pihaknya sempat menampung di shelter dan mencapai 600 orang. Sedikitnya, 200 orang. Di 'carter' pesawat kala itu oleh Pemerintah, dan dikembalikan ke Indonesia.


" Banyak perubahan dimana, kala itu BP2TKI . Saya berharap, bapak Benny Ramadhani tetap di BP2MI dan kedepannya bisa menjadi BP2MA (Badan Perlindungan Pekerja Migran Asing)," ujar Dr. Zainulbahar di hadapan awak media


Tidak masalah, kita mengirimkan warga negara kita. Bisa saja, dr Bangladesh, dikirimkan untuk bekerja di negara kita, terangnya.


Semoga pada lima (5) hingga sepuluh (10) tahun mendatang. Dimana, mereka para pekerja migran mengetahui mereka lah para pahlawan devisa. Maka itulah, adik adik nanti bekerja di perusahaan manufaktur, dan perikanan (fishing) 


" Adik-adik pelajari saat ditempatkan disana (luar negeri). Dan semoga ke depan kita bisa membuka lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja asing di Indonesia," tandasnya (Niko) 

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.