JAKARTA, Khatulistiwa news (23/08) - Kunjungan Jokowi ke negeri Tirai Bambu atas undangan Xi Jin Ping pada bulan juli 2023 lalu yang menghasilkan kesepakatan namun tidak melakukan pembahasan Laut China Selatan menuai polemik. Jakarta, Rabu (23/08/2023)
Padahal China telah melakukan provokasi baik secara politik dan militer di zona eklusive Indonesia dan meng-klaim, bahwa zona exlusinve indonesia bagian wilayah kedaulatannya.
Hal ini, ungkap Praktisi Hukum Elvan Gomez SH menyampaikan harusnya juga menjadi bagian yang serius dari pembicaraan dan disipakati serta diakui zona eklusive indonesia di Laut China.
Lantaran, ini berkaitan dengan kedaulatan NKRI, ungkapnya.
Di samping itu, lanjut Pendiri Lembaga NSEAS turut menyampaikan karena ini juga terkait keamanan rencana pemindahan ibu kota negara di Kalimantan lm
Demikian, praktisi hukum Elvan Gomes katakan pada media di jakarta selatan Rabu 23 agustus 2023.
" Dan ini sangat bertolak belakang dengan prinsip kedaulatan dan keamanan dari kesinambungan yang diharapkan dengan kaitan terkait 'cawe cawe' pilpres Jokowi. yang meminta penggantinya melanjutkan apa yang telah Jokowi program," bebernya.
Padahal, masalah kedaulatan dan keamanan NKRI, masih terancam dengan sikap China, begitu hampir sebagian infrastruktur dibiayai China dan begitu juga adanya pekerja china yang bekerja di-infrastruktur yang dibiayai,
" China punya masalah kelebihan produksi dan masalah penduduk dan tenaga kerja. Dan ini akan menjadi Beban pemenang Pilpres. kecuali, pemenang pilpres mau melakukan perubahan, dan mengembalikan kedaulatan dan keamanan NKRI di seluruh wilayah. Termasuk, Laut China Selatan," tegas Gomez. (Niko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar