BERITA TERKINI

Kerugian Negara 133 Miliar, JAMPIDMIL Kejagung Koordinasi Pelacakan Aset Perkara Korupsi Dana TWP AD

 



JAKARTA,Khatulistiwa  news (16/06) - Kemarin, pada hari Selasa 14 Juni 2022 bertempat di Ruang Pradata Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Militer (JAMPIDMIL) Kejaksaan Agung, telah dilaksanakan rapat koordinasi dan ekspose pelacakan aset yang terkait dalam perkara korupsi Dana Tabungan Wajib Perumahan Angkatan Darat (TWP AD) Tahun 2013 sampai dengan 2020. 


Kapuspenkum Kejaksaan Agung RI, Dr Ketut Sumedana menjelaskan terkait perkara korupsi Dana Tabungan Wajib Perumahan Angkatan Darat (TWP AD), JAMPIDMIL Kejaksaan Agung telah melaksanakan rapat koordinasi dan ekspose pelacakan aset.


Lebih lanjut, Kapuspenkum menjelaskan Rapat koordinasi dipimpin Jaksa Agung Muda Pidana Militer (JAM-Pidmil) Anwar Saadi yang dihadiri oleh Direktur Penindakan Brigjen Edi Imron, Direktur Penuntutan Agus Salim, S.H. M.H., Tim Penyidik Koneksitas yang terdiri dari Oditur, Pusat Polisi Militer TNI AD (PUSPOMAD) dan Jaksa serta pejabat staf Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad) dari Inspektorat Jenderal Angkatan Darat (ltjenad), Staf Personel Angkatan Darat (Spersad), Staf Logistik Angkatan Darat (Slogad), dan Direktorat Hukum Angkatan Darat (Dikumad) dihadiri juga tim dari Pusat Pemulihan Asset (PPA) Kejaksaan Agung. 


Menindaklanjuti arahan Panglima TNI dan Kepala Staf TNI AD (Kasad) selaku Perwira Penyerah Perkara (Papera) bahwa harus dilakukan pelacakan aset korupsi TWP AD untuk dikembalikan kepada Prajurit.


" Upaya dan Tim Pelacakan Aset pada tahap penyidikan telah berhasil melakukan pelacakan dan pengamanan aset yang ada pada para Terdakwa dan pihak-pihak lainnya berupa harta benda bergerak dan tidak bergerak diantaranya kendaraan roda empat, tanah dan bangunan serta surat berharga berupa investasi saham di perusahaan finance dengan total nilai sementara yang diamankan sebesar Rp 54,5 Miliar," papar Dr Ketut Sumedana.


Di samping itu, Tim Pelacakan Asset akan menginventarisir keseluruhan aset yang sudah berhasil diamankan dan berkoordinasi untuk upaya pelacakan aset lainnya. 


" Tim Penyidik Koneksitas yang terdiri dari Oditur, Puspomad, dan Jaksa akan terus melakukan upaya pelacakan aset yang terkait langsung dan tidak langsung dengan para Terdakwa termasuk yang ada pada pihak ketiga sebagai upaya untuk dapat mengembalikan kerugian Prajurit," terangnya menambahkan.


Adapun beberapa aset diantaranya berstatus telah dilimpahkan kepada Oditur Militer sebagai barang bukti dalam persidangan di Pengadilan Militer Tinggi dengan Tim Penuntut terdiri dari Oditur Militer Tinggi didampingi Jaksa yang bersidang. Selain itu, terdapat barang bukti berupa saham dimana nilai pembelian oleh Terdakwa Brigadir Jenderal TNI YUS ADI KAMRULLAH. S.E., M.Si. adalah sebesar Rp 25 Milyar. 


Dalam perkara ini, telah ditetapkan 2 (dua) orang Terdakwa yakni Terdakwa I Brigadir Jenderal TNI YUS ADI KAMRULLAH, S.E., M.Si. dan Terdakwa ll NI PUTU PURNAMASARI S.E. yang saat ini dalam tahap persidangan di Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta. 


" Dari hasil penyidikan Tim Penyidik Koneksitas dan berdasarkan penghitungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta tracing Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), terungkap adanya kerugian keuangan Negara sebesar Rp 133 Miliar," tandas Kapuspenkum Kejagung.(Niko)

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.