SEMARANG, Khatulistiwa News(03/02) - Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Tengah, Dr. H Ponco Hartanto, SH MH, melakukan kunjungan langsung memantau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMA Negeri 4 Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (3/2). Kehadiran Kajati, untuk reka turut memastikan agar program MBG yang diselenggarakan di SMA Negeri 4 Kota Semarang ini dapat dilaksanakan dengan baik dan tanpa penyimpangan. serta upaya pemerintah untuk memastikan kebutuhan gizi para siswa dapat terpenuhi guna mendukung prestasi mereka di sekolah.
Dalam peninjauannya, Kajati Ponco didampingi Asisten Intelijen (Asintel) Freddy Simanjuntak, SH MH, Kabag TU Kejati Bambang Sunoto, SH, Kepala Dinas Pendidikan Prov Jateng Dr. Uswatun Hasanah, SPd, MPd, Kepala Dinas Kesehatan Prov Jateng Yunita Dyah Suminar, SKM, MSc, MSi dan Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Kota Semarang, Wiwien Sri Winarni.
Kajati menegaskan, pelaksanaan MBG terpantau aman, lancar, tepat sasaran mutu dan anggarannya. Hasil pengawasan dan pendampingan telah dilakukan selama satu bulan.
"Sejak pelaksanaan dimulai sebulan lalu, program ini berjalan dengan sangat lancar. Semua kebutuhan gizi yang diberikan kepada siswa, seperti sayur bening bayam, telur, pisang, dan bakso khas Semarang, telah disalurkan dengan tepat sasaran, " ujarnya.
Melalui pendampingan ini, pihaknya menjamin pendistribusian MBG benar-benar tepat sasaran. Hal itu sesuai Instruksi Presiden melalui Jaksa Agung dan Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (Jamintel) yang telah menugaskannya untuk mengawasi program unggulan pemerintah.
"Kami mengawal dan juga mendampingi makan bergizi gratis. Harapan kami, program ini bisa berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Presiden dan Wakil Presiden," ucapnya.
Pihaknya, juga menegaskan pentingnya pengawasan terhadap program MBG, mengingat besarnya anggaran yang dialokasikan, yakni sekitar Rp 71 triliun. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan program ini dapat memberikan manfaat optimal bagi siswa di seluruh Indonesia.
"Kami akan terus mengawal program ini agar pelaksanaannya tepat sasaran dan tidak ada penyimpangan. Masyarakat juga diharapkan turut berperan serta dalam mengawasi agar manfaat dari program ini bisa dirasakan oleh semua siswa," tambahnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng Yunita Dyah Suminar mengatakan evaluasi selama sebulan pelaksanaan MBG ini berjalan baik, tidak ada keluhan terkait menu, hingga jam makan. Utamanya, baginya gerakan program ini untuk makan bergizi, bukan sekedar kenyang.
Pihaknya,juga mengevaluasi keracunan yang pernah terjadi di Sukoharjo. Ia menyatakan, pada prinsipnya semua mitra penyedia harus waspada baik dari sisi pengolahannya termasuk cuci tangan terlebih dahulu, kemudian proses memasak, dan distribusinya. Bagi pengelola, lanjutnya, harus mengolah makanan dengan laik higienis dan sanitasi.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 4 Kota Semarang, Wiwien Sri Winarni, menyatakan program MBG di sekolah yang dipimpinnya semakin membaik dari waktu ke waktu.
“Kami sangat bersyukur atas pendampingan dari Kejaksaan, sehingga distribusi makan bergizi ini semakin tepat waktu, bahkan terkadang lebih cepat dari yang dijadwalkan. Program ini menyasar 792 siswa di kelas X dan XI, dan kami berharap ini bisa terus mendukung peningkatan kualitas pendidikan,” tuturnya.
Program MBG ini merupakan upaya pemerintah untuk memastikan setiap siswa mendapatkan asupan gizi yang cukup, sebagai bagian dari peningkatan kualitas sumber daya manusia di masa depan. Kejati Jateng, memastikan akan terus mengawal agar pelaksanaannya berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Versi II
SEMARANG - Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Tengah, Dr. H. Ponco Hartanto, SH MH meninjau langsung pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG)di SMA Negeri 4 Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (3/2). Pihaknya memastikan, dalam sebulan tak ada penyimpangan dalam sebulan pelaksanaan program (MBG).
Kajati Ponco didampingi Asisten Intelijen (Asintel) Freddy Simanjuntak, SH MH, Kabag TU Kejati Bambang Sunoto, SH, Kepala Dinas Pendidikan Prov Jateng Dr. Uswatun Hasanah, SPd, MPd, Kepala Dinas Kesehatan Prov Jateng Yunita Dyah Suminar, SKM, MSc, MSi dan Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Kota Semarang, Wiwien Sri Winarni.
Ia menegaskan, pelaksanaan MBG terpantau aman, lancar, tepat sasaran mutu dan anggarannya. Hasil pengawasan dan pendampingan telah dilakukan selama satu bulan.
"Sebulan sudah dilaksanakan berjalan dengan baik dan lancar. Kebutuhan gizi tadi ada sayur bening bayam, telur, pisang, dan tahun bakso khas Semarang," ujarnya.
Melalui pendampingan ini, Ponco menjamin pendistribusian MBG benar-benar tepat sasaran. Hal itu sesuai Instruksi Presiden melalui Jaksa Agung dan Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen(Jamintel) yang telah menugaskannya untuk mengawasi program unggulan pemerintah.
"Kami mengawal dan juga mendampingi makan bergizi gratis. Harapan kami, program ini bisa berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Presiden dan Wakil Presiden," ucapnya.
Ia menyebut, pendampingan penting dilakukan karena menyangkut anggaran yang luar biasa besar. Oleh karenanya. ia mengajak agar masyarakat turut serta mengawasi. Kajati Ponco mewanti-wanti mitra penyedia program MBG tidak main-main dengan anggaran.
Pasalnya, alokasi anggaran program ini sangatlah besar yakni mencapai Rp 71 Triliun. Dirinya menyebut jika tugas mengawasi dan mengawal program ini tidak hanya pihaknya saja selaku aparat penegak hukum, melain juga masyarakat.
"Saya harap masyarakat bersama juga turut mengawasi. Agar itu tadi program bisa tepat sasaran dan anggaran, karena anggaran besar. Harapan kami ayo bersama kita awasi supaya program MBG ini sesuai dengan aturan pemerintah, dan tidak ada penyimpangan," kata dia.
Ayo kita kawal, karena ini sangat membantu kebutuhan gizi para siswa sehingga Insya Allah prestasinya akan lebih baik dan meningkat," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng Yunita Dyah Suminar mengatakan evaluasi selama sebulan pelaksanaan MBG ini berjalan baik, tidak ada keluhan terkait menu, hingga jam makan. Utamanya, baginya gerakan program ini untuk makan bergizi, bukan sekedar kenyang.
Pihaknya,juga mengevaluasi keracunan yang pernah terjadi di Sukoharjo. Ia menyatakan, pada prinsipnya semua mitra penyedia harus waspada baik dari sisi pengolahannya termasuk cuci tangan terlebih dahulu, kemudian proses memasak, dan distribusinya. Bagi pengelola, lanjutnya, harus mengolah makanan dengan laik higienis dan sanitasi.
Sementara, Kepala SMA Negeri 4 Kota Semarang, Wiwien Sri Winarni mengaku senang dengan adanya pendampingan dari Kejaksaan. Menurutnya, dengan evaluasi sebulan ini, pelaksanaan MBG semakin lama semakin baik.
"Waktunya semakin tepat, bahkan kadang lebih awal sudah datang. Ini (MBG) menyasar 792 siswa kelas X dan XI," ujarnya. (Niko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar