Postingan
JAKARTA,Khatulistiwa News- (17/01) - Berdasarkan Data BPS 2021, Investasi di Indonesia sejak tahun 2018 tidak mengalami peningkatan, akan hal tersebut Natalius Pigai yang merupakan Aktivis Kemanusiaan HAM menilai jika dilihat dari data BPS menunjukkan Investasi di Indonesia tiap tahun mengalami penurunan, demikian ungkap Pigai yang juga merupakan Peneliti, Penyelidik, Statistik & Teknokrat Birokrat selama 18 Tahun tersebut.
" Investasi pada tahun 2020 sebesar 28 666,30 juta dolar AS, mengalami penurunan yang sebelumnya pada Tahun 2018 sebanyak 29 307,91 juta dolar AS dilihat dari Penanaman Modal Asing (PMA) baik dari USA, kawasan Asia, kawasan Afrika, Eropa dan kawasan Amerika lainnya. Sementara, Investasi asing juga hanya di dominasi oleh Tiongkok dan Hongkong," kata Pigai
Lanjut Pigai berasumsi kalau Investasi Menurun Sejak 2018. Dimana Penurunan Investasi tersebut dapat dilihat berikut, yaitu :
1). Tahun 2018 sebanyak 29 307,91 juta dolar AS.
2). Kemudian tahun 2019 sebanyak 28 208,76 juta dolar AS.
3). Pada tahun 2020 raih sebesar 28 666,30 juta dolar AS. Jumlah investasi tersebut dilihat dari Penanaman Modal Asing (PMA) baik dari USA, kawasan Asia, kawasan Afrika, Eropa dan kawasan Amerika lainnya.
Di samping itu, Investasi asing juga hanya di dominasi oleh Tiongkok dan Hongkong, ungkapnya.
Lantaran itulah, Pigai mengemukakan jumlah tersebut di atas adalah investasi murni, tidak termasuk sektor Minyak & Bumi, Perbankan, Lembaga Keuangan Non Bank, Asuransi, Sewa Guna Usaha, Investasi yang perizinannya dikeluarkan oleh instansi teknis atau sektor, Investasi Porto Folio (Pasar Modal dan Rumah Tangga 2) Proyek dalam unit yang sudah berlangsung lama. (sumber : Badan Koordinasi Penanaman Modal, 2021).
" Dengan demikian Menko Marves dan Menteri Investasi gagal dalam usaha meningkatkan investasi, iklim investasi dan juga menjalin kemitraan internasional serta market intelijen dan lain sebagainya," pungkas Pigai (Niko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar