Oleh Marshal ( Pemerhati Lingkungan, Sosial budaya dan Adat )
Muara Enim. Khatulistiwa news (20/12) Kerusakan di daratan maunpun di lautan akibat ulah tangan tangan manusia, merujuk pada Surat Ar-Rum ayat 41: "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar).".
Ini menunjukkan bahwa kerusakan lingkungan adalah konsekuensi langsung dari tindakan manusia, bukan sekadar hukuman, tetapi juga pelajaran agar manusia sadar dan memperbaiki perilakunya.
Alam semesta ini adalah ciptaan Allah Swt, sebagai sang pencita, Alam itu adalah selain dari pada sang pencipta, seperti Bumi dan isinya, langit dan isinya itula yang di katakan alam semesta. Untuk saat ini kita akan membahas bumi yang kita tempati,
Keadaan bumi saat sudah berada pada titik kritis. Penebangan hutan, pembakaran hutan, alih fungsi lahan yang menyebabkan kegundulan hutan terus meningkat kasusnya.
Jelas sekali ini sangat berbahaya bagi kelangsungan lingkungan hidup. Akibat perusakan lingkungan yang notabene dilakukan oleh tangan tangan manusia ini, bencana lingkungan pun semakin tak terhindarkan, seperti banjir, perubahan iklim, hingga pemanasan global.
Kerusakan alam akibat campur tangan manusia mencakup pencemaran (udara, air, tanah), deforestasi (penebangan hutan liar, alih fungsi lahan), eksploitasi sumber daya alam berlebihan, dan perubahan iklim (pemanasan global), yang menyebabkan bencana alam seperti banjir, longsor, kekeringan, dan kepunahan spesies flora fauna, serta hilangnya keanekaragaman hayati. Ini terjadi karena aktivitas seperti membuang sampah sembarangan, limbah industri, pembakaran lahan, dan pembangunan yang merusak ekosistem.
kerusakan lingkungan disebabkan oleh negara lebih mementingkan kepentingan para pemilik modal dibandingkan lingkungan hidup maupun kepentingan masyarakat.
“Kerusakan lingkungan sering sekali dilakukan oleh korporasi besar, Illegal logging oleh pengusaha kayu, alih fungsi hutan juga oleh perusahaan yang mendapat dukungan dari pemerintah,
Kerusakan Hutan Penebangan liar (deforestasi), pembakaran hutan, dan mengubah lahan hutan menjadi perkebunan atau pemukiman. begitu juga dengan
Pencemaran seperti Polusi udara, air, dan tanah akibat limbah industri, plastik, dan sampah rumah tangga.
Eksploitasi Sumber Daya Alam,
Pengambilan sumber daya alam yang berlebihan sehingga tidak memberi waktu bagi alam untuk pulih kembali, sementara manusia sebagai Pelaku perusak lingkungan yang serakah, tidak bijaksana, dan tidak peduli terhadap lingkungan yang mengakibatkan kerusakan ekosistem.
Ibarat orang yang sakit, bumi yang sedang kritis seharusnya segera di obati. Fakta lapangan yang menunjukan kerusakan lingkungan sudah ditunjukkan di depan mata. Akibatnya juga sudah dirasakan mulai dari perubahan iklim yang menyebabkan petani gagal panen, nelayan tidak bisa melaut. Serta eksploitasi terhadap alam yang dilakukan oleh kelompok manusia termasuk korporasi seperti
yang terjadi di NKRI ini dari Sabang sampai Merauke.
Bencana alam yang melanda Negeri ini dari awal tahun sampai akhir Nopember 2025 ini yang terdokumentasi oleh Penulis adalah :
1. Banjir dan tanah longsor yang terjadi di wilayah Pekalongan, Jawa Tengah, pada tanggal 21 Januari 2025.
2. Bencana banjir bandang juga terjadi di Demak pada tanggal 8 Februari 2025
3. banjir melanda daerah Jabodetabek. Di awal Maret 2025
4. Dari tanggal 25 - 30 akhir November 2025, Pulau Sumatra, yang sering dijuluki sebagai Swarnadwipa atau Pulau Emas karena kekayaan alamnya, berubah menjadi lanskap kehancuran yang memilukan. Serangkaian bencana hidrometeorologi, yang mencakup banjir bandang (flash floods) dan tanah longsor dalam skala masif, menghantam tiga provinsi di Sumatera sekaligus, Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Peristiwa ini bukan sekadar anomali cuaca akan tetapi manifestasi dari krisis lingkungan yang telah lama berakumulasi, diperparah oleh dinamika atmosfer yang ekstrem.
“Untuk mengobati bumi yang sakit ini, perlu upaya nyata Pemerintah. Perusahaan. masyarakat maupun gerakan civil society dalam proses memperbaiki kerusakan lingkungan hidup ini khususnya di Indonesia,”.
Menimbulkan kesadaran masyarakat ini lah yang perlu di lakukan oleh semua pihak, baik pemerintah maupun gerakan-gerakan civil society.
Selain menumbuhkan sadar lingkungan, masyarakat juga harus mulai menanam pohon, menanam pohon ini juga harus disertai dengan kesadaran untuk tidak menggantungkan oksigen pada orang lain. Masyarakat juga harus mengontrol kebijakan pemerintah terkait dengan lingkungan. Serta memproduksi maupun menggunakan produk ramah lingkungan. ( Redaksu)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar