Muara Enim,Khatulistiwa News (09/03) Jika dalam satu hari penjualan nasi ini bisa menghabiskan minimal satu bos nasi, namun sekarang setengahnya saja sulit.
Entah sampai kapan proyek pedestrian yang dibangun oleh PT Bukit Asam Tbk melalui tim kota wisata di sepanjang jalan Mutik Kelurahan Pasar Tanjung Enim Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim ini akan segera rampung
Saat ini kami masyarakat disuguhkan dengan buntunya komunikasi dari perusahaan maupun dari pihak pekerja dan diakui oleh para ketua RT dan ketua RW yang ada di lingkungan setempat lantas Bagaimana nasib kami para pedagang kecil yang bergantung pada jasa warung yang kami jual.
Kalau mendengar kata-kata nanti akan ramai Nanti Jalan akan diaspal nanti akan terlihat bagus, nanti setiap minggu akan diadakan koordinasi itu semua Omdo kami pedagang keburu mampus ujar Yuli salah satu pemilik usaha warung nasi. Selasa (09/03)
Padahal di PT BA ini tidak kehabisan orang pintar orang cerdas tapi kok membangun pedestrian saja sampai berbulan-bulan dari janji yang sampaikan sebelumnya. Dan anehnya seolah-olah mereka tidak mau tahu dampak yang dirasakan oleh para pedagang di sepanjang jalan ini jelasnya.
Dari keterangan beberapa ketua RT lingkup RW 7 Kelurahan Pasar Tanjung Enim salah satunya disampaikan oleh ketua RT 1 Nesti membenarkan bahwa proyek Pedestrian ini sudah melenceng dari kesepakatan awal, jika yang pertama PT BA memberikan kompensasi atas molor nya pekerjaan kepada masyarakat dan berjanji di bulan Februari Tahun 2022 akan rampung, namun kenyataannya di bulan Maret pekerjaan ini belum juga selesai dan diperkirakan akan memakan waktu sekitar 1 hingga 2 bulan kedepan itupun kalau dikerjakan.
Kami juga meyakini bahwa dari pekerjaan ini hanya akan menyelesaikan suatu masalah yaitu terbangun nya sarana pejalan kaki, tanpa melihat masalah lain yang akan muncul di kemudian hari seperti halnya banjir. Inilah yang kadang kita sebut membangun tanpa koordinasi dan tanpa solusi ungkapnya.
Dari awal rencana pembangunan sudah dikatakan dalam beberapa kali pertemuan bahwa masyarakat sangat berterima kasih jika ada pembangunan namun diminta pihak perusahaan juga harus memikirkan nasib para mayoritas pedagang yang terdampak pembangunan ini.
Namun sayang nya hingga saat ini lagi lagi masyarakat harus gigit jari. Tegas nya (Redaksi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar