BERITA TERKINI

Boby Lovers Sibolga : Kita Jangan Sampai Kehilangan Adab Dalam Berdemokrasi

 


Ketua Boby  LOVERS Kota Sibolga, St Tigor Tambunan, S. Sos., MTr. Ak

Sibolga, Khatulistiwa  News.com- Maraknya serangan dan fitnahan kepada mantan Presiden Jokowi beserta keluarga  mulai dari isu ijazah palsu Jokowi hingga minta Wapres Gibran di ganti  adalah sesuatu hal yang berlebihan dan harus dihentikan. 


" Kita sebagai bangsa yang memiliki budaya dan adab harus menghentikan segala politik akal busuk yang melontarkan berbagai isu yang sifatnya fitnah dan kebencian yang bertujuan menyerang pribadi keluarga mantan Presiden Jokowi.Kita sebagai bangsa yang besar dan berbudaya jangan sampai kehilangan adab dengan cara menuding dan mem-fitnah mantan Presiden Jokowi beserta keluarga yang telah berjasa selama 10 tahun memimpin Negeri ini", kata Ketua Boby Lovers Sibolga, St. Tigor Panuturi Tambunan, S. Sos, MTr. Ak , Kamis (24/4) di Sibolga. 


Menurut Tigor, upaya yang dilakukan pihak-pihak yang berusaha "menyerang" pribadi mantan  Presiden Jokowi beserta keluarga adalah bentuk prustasi politik dari sekelompok orang yang "kehilangan adab'"  dan 'akal sehat 'atas kemajuan Demokrasi dan keharmonisan Presiden dan mantan Presiden kita saat ini. 


Lebih lanjut dikatakan  Tigor, isu ijazah palsu mantan Presiden Jokowi adalah cerita karangan dan narasi "sesat" yang di sampaikan pihak-pihak yang berusaha membuat kegaduhan sebab pihak Dekan Kehutanan UGM sendiri telah jelas dan tegas menyampaikan bahwa Jokowi benar terdaftar dan aktif kuliah hingga menyelesaikan skripsi serta berhak menerima ijazah dari Fakultas Kehutanan UGM. 



" Kita mendukung sepenuhnya langkah-langkah mantan Presiden Jokowi melakukan proses hukum terhadap penyebar isu gelap ijazah palsu Jokowi ,agar semua pihak memiliki adab dan tidak sembarangan dalam menuding mantan Presiden dengan isu yang tidak bisa dipertanggubgjawabkan", ujarnya. 


Disamping soal  isu ijazah palsu Jokowi, Tigor Tambunan yang juga merupakan lulusan terbaik program magister Politeknik Negeri Medan itu , meminta Forum yang mengatasnamakan Purnawirawan memiliki adab  untuk tidak meminta "ganti" Wapres Gibran. 


Sebab Wapres adalah produk Konstitusi Negara yang dihasilkan lewat proses Pemilu Demokratis yang harus kita hormati bersama. 


" Harusnya kita bangga orang muda seperti Pak Gibran memiliki nyali dan kemampuan sebagai Wapres mendampingi Bapak Presiden Prabowo. Mari kita berikan waktu bagi pasangan Prabowo-Gibran memimpin Negeri ini hingga lima tahun kedepan. Jangan kita cepat berprasangka buruk terhadap sosok Gibran dan menjadi 'perusak' hubungan keharmonisan Presiden Prabowo-Gibran. Kalau mau punya nyali dan gentleman , persilahkan saja majukan figur pemimpin mu di tahun 2029 nanti, jangan justru buat gaduh dalam kondisi Negara saat ini sangat fokus berbenah untuk memperhatikan kesejahteraan Rakyat Indoensia ", tandasnya.


(Lasmaria simangunsong)

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.