BERITA TERKINI

Unjuk Rasa di DPR, FMN Serukan Proses dan Tuntaskan Tuntutan Rakyat Serta Bebaskan 3.195 Demonstran Termasuk Del Pedro Marhaen !

 



JAKARTA,  Khatulistiwa news (09/09) - Di pekan pertama bulan September, tepatnya pada hari Selasa (09/09) 2025, telah berlangsung aksi unjuk rasa mahasiswa di depan gedung DPR / MPR Senayan, Jakarta 


Dalam keterangan tertulis singkatnya, Perwakilan Front Mahasiswa Nasional (FMN) Symphati Dimas Rafi’i selalu Ketua Umum menyampaikan rasa hormat dan salut setinggi-tingginya kepada seluruh pejuang demokrasi, organisasi, gerakan rakyat, tahanan politik, dan para martir yang sudah memberikan kontribusinya kepada perjuangan pembebasan mewujudkan demokrasi sejati. 


" Perjuangan menghancurkan Imperialisme, Tuan Tanah Besar dan Borjuasi Komprador di negeri ini

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sebagai orang yang paling bertanggung jawab, paling memiliki otoritas untuk membuat kebijakan atas nasib dan masa depan rakyat Indonesia yang seharusnya segera memproses Tuntutan Rakyat yang menggema, justru berbuat sebaliknya," demikian ujar nya sampaikan 


Ungkapnya, Perjuangan rakyat yang terus berjalan dan membesar dari waktu ke waktu di berbagai daerah di Indonesia senantiasa disikapi dan direspon rezim Prabowo Subianto dengan tindakan represif yang dilakukan Polisi dan Tentara. 


Yang mana, menurutnya berimbas pasca pidato Prabowo Subianto yang memberikan instruksi sekaligus legitimasi untuk ‘menindak tegas’ para demonstran, yang  disebut sebagai pelaku ‘terorisme dan makar’, tindakan represif, intimidasi, penangkapan  meningkat secara signifikan dengan intensitas tinggi. 


" Tindakan intimidasi, penangkapan, represifitas, hingga perburuan yang menyasar pada para aktivis, pejuang demokrasi, pejuang HAM, pembela hukum dan rakyat dengan tujuan menciptakan ketakutan secara luas adalah cara rejim untuk membungkam aspirasi dan tuntutan rakyat," kemukanya. 


Diketahui, pada 1 September 2025, di Jakarta terjadi penangkapan terhadap aktivis demokrasi, Direktur Lokataru Foundation, kawan Del Pedro Marhaen, dengan tuduhan provokasi dan pelanggaran terhadap UU ITE yang sejatinya merupakan pembungkaman terhadap suara rakyat, penghancuran demokrasi.


Sementara, dii Bandung, terjadi tindakan teror dan kekerasan terhadap massa aksi di Universitas Islam Bandung dan Universitas Pasundan yang menyebabkan belasan orang luka-luka. 


Penangkapan terhadap kawan Del Pedro Marhaen tersebut menjadikannya satu dari 3.195 orang yang ditangkap oleh kepolisian sejak tanggal 25 Agustus 2025 di seluruh Indonesia.


" Ribuan orang yang ditahan mengalami kesulitan untuk mendapatkan haknya sebagai WNI, utamanya bantuan hukum akibat dihalang-halangi oleh personil dan birokrasi POLRI," lanjutnya memberikan pernyataan 


Dalam hal ini, FMN (Front Mahasiswa Nasional) memandang bahwa tindakan represif, teror, dan intimidasi hingga perburuan yang dilakukan oleh rezim Prabowo melalui Polisi maupun Tentara terhadap Gerakan rakyat, aktivis, massa dan peserta aksi demonstrasi sudah secara jelas menggambarkan watak dan karakter FASIS dan ANTI-DEMOKRASI dari rezim Prabowo.


Maka dari itulah, pada Hari ini, tepatnya pada 9 September 2025, FMN menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat; klas buruh, mahasiswa, intelektual, petani dan semua pejuang demokrasi untuk terus melancarkan dan memperhebat  kampanye dan perjuangan anti-fasis, anti imperialisme di perkotaan, anti feudal di pedesaan sebagai bagian utuh dari perjuangan pembebasan rakyat dari cengkeraman belenggu sistim setengah jajahan dan setengah feudal pemerintahan Rezim Prabowo.


" Proses dan Tuntaskan seluruh Tuntutan Rakyat !!!

Hentikan semua bentuk teror, represi, intimidasi, dan kriminalisasi terhadap rakyat !!! Keadilan bagi Affan Kurniawan dan seluruh korban massa aksi !!! Bebaskan Del Pedro Marhaen dan seluruh massa aksi yang ditahan TANPA SYARAT !!!," tandasnya ( Niko)

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.