BERITA TERKINI

Diduga Pelaksaa Rekonstruksi Jalan Karet Raya Di Karawaci Tak Sesuai Standard Pengecoran

 


TANGERANG KOTA,Khatulistiwa news (27/05) - Pemkot Tangerang Kota melaksanakan proyek Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) rekonstruksi jalan sehubungan dengan peningkatan Jalan Karet Raya di Kecamatan Karawaci dengan menelan biaya mencapai Rp. 1.921.065.000,- TA 2025 dengan pelaksana CV Raihan Putra Mandiri dengan tempo selama 120 hari (atau sekitar 4 bulan) lamanya.


Diketahui, proses pengecoran jalan raya memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang teliti untuk memastikan kualitas dan ketahanan jalan. Mengikuti standar ditetapkan oleh Dinas PUPR agar hasil akhir sesuai dengan harapan.


Menurut pantauan awak media kala melaksanakan kontrol sosial bersama lembaga swadaya masyarakat (LSM) , pada hari Senin (26/05) meninjau di lapangan melihat ukuran besi nya tidak sesuai (10 cm) dengan kebutuhan yang semestinya, bahkan gundukan tanah di tengah jalan tidak di buang.


Kemuka Koordinator Investigasi DPP LSM PKN (Pemantau Keadilan dan Negara), Roy Sembiring mengatakan dalam upaya meningkatkan infrastruktur jalan, mestinya sedari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mengawasi penerapan standar pengecoran jalan raya. Harus dipenuhi dalam proses pengecoran jalan, termasuk ukuran besi yang digunakan, serta waktu tunggu agar jalan bisa dilewati kendaraan roda empat, dan tidak membahayakan bagi yang melintas.


" Persiapan Lahan, sebelum proses pengecoran dimulai, area yang akan dibangun harus dibersihkan dari vegetasi, puing, dan material," jelas Roy Sembiring 


Di samping itu, Ungkpnya menekankan bahwa material Beton yang mana Kualitas beton yang digunakan harus memiliki mutu minimal K-300, yang berarti memiliki kekuatan tekan 300 kg/cm² atau setara dengan fc’=25 MPa. Beton ini terdiri dari campuran semen Portland, pasir, kerikil, dan air sesuai standar SNI.


Sementara, untuk Tulangan Besi sewaktu pengecoran jalan, besi tulangan utama yang digunakan adalah besi ulir dengan diameter minimal 12 mm, jelasnya


" Besi ini disusun dengan jarak antar tulangan (spasi) 150-200 mm tergantung pada desain yang disetujui. Penempatan tulangan atas dan bawah harus sesuai dengan desain struktural untuk memastikan kekuatan dan daya tahan jalan," ungkapnya 


Wajar kalau kami meragukan. Persoalannya ini menggunakan anggaran yang bagi kami tidak sedikit, ungkap, warga kala di lokasi memberikan pernyataan. (Rivaldo) ,

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.