BERITA TERKINI

Advokat Rakyat Agussalim SH hadiri HUT RI di Lingkar Tambang Poboya

 


PALU, Khatulistiwa news (17/08) - Upacara Kemerdekaan 17 Agustus yang ke 80 turut dilaksanakan oleh ratusan rakyat penambang di Poboya dan sejumlah tokoh dan pemuda lingkar tambang, tepatnya di lokasi tambang kijang 25-30.


Meski tampak sederhana, pakaian dan alas kaki seadanya tidak menyurutkan semangat dan antusias mereka mengikuti upacara tersebut dan sejenak meninggalkan aktivitas. 


Dalam pidatonya, Kusnadi Paputungan yang didaulat sebagai inspektur upacara menegaskan bahwa upacara kali ini merupakan penegasan terhadap cita-cita para pendiri bangsa sebagaimana termaktub pada pembukaan UUD 1945, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum. "Dilanjutkan pula dengan pasal 33 UUD 1945 yang menyebutkan bahwa bumi air dan semua yang terkandung didalamnya dikuasai, dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat," kata Kusnadi Paputungan.


Senada dengan itu Advokat Rakyat, Agussalim SH mengatakan bahwa upacara para penambang kali ini adalah inti pokok dari perjuangan yang belum menyentuh substansi dari kemerdekaan itu sendiri. "Ini upacara tanpa biaya negara dari uang rakyat. Tapi ini upacara yang memperjuangkan Hak mereka atas Sumber Penghidupan Agraria sektor Tambang atas tanah air dan Ekologi Sosial Budaya yang terkandung di Poboya," tegas Advokat Rakyat  Agussalim SH.


Ditempat yang sama, Safarudin SH yang dikenal sebagai Advokat yang aktif mendampingi perjuangan rakyat penambang mengatakan, upacara kemerdekaan ini merupakan awal cikal bakal menanamkan pemahaman kepada seluruh penambang soal arti kemerdekaan yang sesungguhnya. "Penambang harus merdeka diatas tanahnya sendiri. Semoga apa yang menjadi cita-cita kita soal penciutan kontrak karya akan cepat terwujud," kata Safarudin.


Sementara itu, tokoh masyarakat Lingkar Tambang, Moh Amin Panto menegaskan bahwa jejak sejarah memberikan pelajaran berharga betapa pentingnya persatuan dan tekad bersama soal perjuangan untuk mencapai kemerdekaan. "Konteks Poboya bahwa kemerdekaan sesungguhnya adalah terwujudnya penciutan lahan. Tanpa penciutan lahan, maka selama itu pula kita terjajah oleh PT CPM dan mustahil yang namanya wilayah pertambangan rakyat akan terwujud jika tidak didahului penciutan lahan. Makanya saya mengimbau kepada seluruh penambang, warga Poboya dan seluruh rakyat lingkar tambang jaga persatuan jangan mudah dipecah belah dan diadu domba oleh pihak tertentu," pinta Amin Panto. ( Niko)

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.