BERITA TERKINI

17 Agustus Tahun 1945 Hari Lahirnya Bangsa Indonesia

 



Oleh : Marshal ( Pemerhati Sosial dan Politik )


Muara Enim. Khatulistiwa news  (18/08)  17 Agustus tahun 1945 itulah hari Kemerdekaan kita, hari merdeka, Nusa dan Bangsa hari lahirnya Bangsa Indonesia, Merdeka. Itulah potongan lirik lagu Nasional 17 Agustus, biasa kita nyanyikan disetiap momen memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 17 Agustus juga masyarakat di seluruh Indonesia selalu melaksanakan berbagai acara seperti upacara, perlombaan diantaranya panjat pinang, makan kerupuk, tarik tambang hingga balap karung.

 Saat ini kita di tahun 2025, kemerdekaan Indonesia telah berusia 80 tahun terhitung sejak di Proklamasikannya Kemerdekaan Indonesia oleh Presiden Pertama Republik Indonesia yakni Soerkano 17-08-45 atau dalam kalender hijriah jatuh pada 9 Ramadhan 1364 H.

 

17-08-1945 memiliki arti dan makna yang luar biasa, hal tersebut pernah diungkapkan oleh Ulama Sepuh Indonesia yakni Alm. KH. Maimoen Zubair dalam berbagai acara pengajian. Beliau mengungkapkan bahwa “Tidak ada dipermukaan bumi orang Islam terbanyak seperti Indonesia sampai Allah SWT memperingatkan kemerdekaan Indonesia dengan angka 17, 8, dan 1945.”

 

17 mengartikan angka sholat atau jumlah rakaat dalam sholat wajib yakni subuh 2 rakaat, dzuhur 4 rakaat, ashar 4 rakaat, maghrib 3 rakaat dan isya 4 rakaat (2+4+4+3+4 = 17). Selain itu 17 merupakan jumlah rukum shalat, yakni niat, takbiratul ihram, berdiri, membaca al-fatihah, rukuk, thumakninah dalam rukuk, iktidal (berdiri bangun dari rukuk), thumakninah dalam iktidal, sujud dua kali, thumakninah dalam sujud, duduk diantara dua sujud, thumakninah dalam duduk diantara dua sujud, membaca tasyahud akhir. Kemudian duduk (ketika membaca) tasyahud akhir, membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW dalam duduk tasyahud akhir, (membaca) salam, tertib (mengerjakan secara berurutan)."

Sedangkan Angka 8 melambangkan delapan anggota tubuh yang menempel saat sujud (dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung kaki). Angka 45 merujuk pada dua waktu sholat yang dibaca saat tasyahud awal dan akhir (empat rakaat Maghrib dan Isya serta lima rakaat Subuh, Dzuhur, dan Ashar). 

angka 8 juga menjelaskan tentang jumlah pintu surga yaitu berjumlah 8.


Berikut adalah delapan pintu surga yang disebutkan dalam berbagai dalil: 

Pintu Shalat: Untuk mereka yang menjaga shalat lima waktu dengan baik. Pintu Ar-Rayyan: Untuk mereka yang gemar berpuasa, baik puasa Ramadhan maupun puasa sunnah. Pintu Sedekah: Untuk mereka yang gemar bersedekah dan berbagi rezeki di jalan Allah. Pintu Jihad: Untuk mereka yang berjihad di jalan Allah, baik dengan harta maupun jiwa. Pintu Al-Ayman: Untuk orang-orang yang masuk surga tanpa hisab, atau orang-orang yang memiliki keteguhan iman dan tawakal kepada Allah. Pintu Al-Kazhimina Al-Ghaizha wa Al-Afina 'an An-Naas: Untuk orang-orang yang mampu menahan amarah dan memaafkan kesalahan orang lain. Pintu Al-Ayman: Untuk orang-orang yang bertawakal penuh kepada Allah. Pintu Ridha: Untuk orang-orang yang ridha dengan segala ketentuan Allah. 

Sementara angka 19 di dalam konteks Al-Qur’an, angka 19 memiliki signifikansi yang luar biasa. Penemuan ini berawal dari penelitian yang dilakukan oleh Dr. Rashad Khalifa, seorang ahli biokimia asal Mesir, yang mengemukakan teori tentang “sistem numerik 19” dalam Al-Qur’an.

Khalifa berpendapat bahwa angka 19 merupakan elemen kunci dalam struktur Al-Qur’an dan menggambarkan pola matematis yang lebih besar.


Menurut Khalifa, angka 19 muncul berulang kali dalam Al-Qur’an dalam konteks yang signifikan. Salah satu contoh terkenal adalah Surat Al-Muddatstsir (74:30) yang menyebutkan angka 19 secara eksplisit: “Di atasnya ada sembilan belas.” Khalifa mengklaim bahwa angka ini tidak hanya menunjuk pada jumlah penjaga neraka, tetapi juga sebagai struktur dasar dalam penyusunan dan pengaturan Al-Qur’an.


Lebih lanjut, Khalifa menemukan bahwa setiap surat dalam Al-Qur’an memiliki hubungan dengan angka 19, seperti jumlah kata atau jumlah huruf dalam suatu ayat. Temuan ini, meskipun kontroversial, menunjukkan betapa angka 19 bisa menjadi simbol matematis dan spiritual yang mendalam dalam konteks Al-Qur’an.


Kemudian angka 45, bahwa setiap orang islam harus membaca syahadat dalam sholat wajib sebanyak 4 kali dan 5 kali. Saat terbenamnya matahari sebanyak 4 kali yakni magrib dan isya, sedangkan saat terbitnya matahari sebanyak  5 kali yakni subuh, dzuhur dan ashar.

Angka 45 juga bisa dipecah menjadi 4 dan 5, yang oleh beberapa ulama dikaitkan dengan Walisongo (sembilan wali penyebar agama Islam dengan kedamaian dan bukan seperti yang di lakukan PWI-LS ) 

Pentingnya Angka 17, 8, dan19 45, terutama dalam konteks kemerdekaan Indonesia, sering dianggap sebagai angka keramat yang memiliki makna spiritual dan simbolis. Memahami makna di balik angka-angka ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya ibadah sholat dan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari ( red)

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.