Oleh : H Albar Sentosa Subari, SH SU ( Ketua Lembaga Adat Melayu Peduli Marga Batang Hari Sembilan ) dan
Marshal ( Pengamat Sosial Budaya dan Hukum Adat Indonedia )
Mara Enim, Khatulistiwa news (23/12) Kalimat ini terucap dari Kepala Badan Gizi Nasional yang mengatakan bahwa biarpun masa liburan sekolah, ( alias tidak ada proses belajar mengajar), namun tetap BGN akan menyalurkan menu MBG kesekolahan. Dengan ketentuan kepala SPPG mendata berapa jumlah anak anak yang bersedia untuk datang ke sekolah.
Pernyataan itu kedengaran sangat mulia namun secara kenyataan tentu tidak semudah apa yang dipikirkan/ direncanakan oleh Badan Gizi Nasional tersebut karena:
1, apakah mungkin ada anak anak yang bersedia untuk datang hanya mengambil jatah untuk dimakan saat itu?
2, tidak semua siswa siswi yang sedang berliburan tersebut bersedia atau ada, karena umumnya mereka juga ada kegiatan keluarga misalnya berlibur ke luar desa, keluar kota bahkan ada yang keluar negeri.
3, kalau program MBG tersebut tetap dilaksanakan sebagaimana biasanya tentu akan mengganggu aktivitas orang atau lembaga yang terkait
4, pendataan dan pertanggung jawaban nya agak sulit dijamin validitas, kemungkinan bisa diduga akan terjadi di semua level?.
Program membagi MBG walaupun masa liburan sekolah masih tetap di saluran walaupun dengan beberapa persyaratan persyaratan perlu ditinjau ulang.
Mungkin ada pemikiran dari penyelenggara untuk tetap menyalurkan upah pekerja, itu bisa di transfer saja
Kalau itu yang menjadikan pemikiran bisa bisa saja dilakukan karena, bahkan menurut kami selaku pengamat alangkah mulianya kalau anggaran program MBG tersebut selama liburan sekolah disalurkan saja ke korban bencana alam yang terjadi akibat banjir bandang dan tanah longsor di tiga provinsi Aceh, Sumut dan Sumbar.
Karena di sana juga yang menjadi korban adalah siswa siswi yang pendidikan proses pembelajaran terganggu karena banyak kerugian yang dialami, intrasuktur sekolah hancur berantakan.
Tenaga guru dan lain sebagainya mungkin ada yang meninggal dunia dan sebagainya. ( Red)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar