JAKARTA. Khatulistiwa news (30/10) - Langkah strategis Indonesia dalam memperkuat fondasi ekonomi digital yang berdaulat dan tangguh kembali diukir melalui pembukaan National Cybersecurity Connect (NCC) 2025 di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (29/10). Acara tahunan di bidang keamanan siber terbesar ini mengusung tema "Building Data Security Readiness Towards Economic Resilience", menegaskan bahwa kedaulatan di ruang digital merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai ketahanan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
Acara pembukaan yang berlangsung megah ini dihadiri oleh lebih dari 2.000 peserta secara hybrid, serta diresmikan oleh dua pimpinan tertinggi negara: Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) RI, Letjen TNI (Purn.) Drs. Nugroho Sulistyo Budi, MM., MHan, dan Menteri Ekonomi Kreatif RI, Teuku Riefky Harsya.
Kehadiran keduanya menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara aspek teknis keamanan siber dan penguatan sektor ekonomi digital.
Dalam sambutan pembukaannya, Ir. Soegiharto Santoso, SH., Ketua Umum APTIKNAS selaku koordinator utama penyelenggara, menekankan urgensi dan konteks strategis acara ini sembari mengukuhkan legitimasi historis asosiasi yang dipimpinnya.
“Di tengah gelombang transformasi digital yang tak terbendung, kesiapan keamanan data adalah fondasi dari kedaulatan digital dan ketahanan ekonomi kita,” tegas Hoky, sapaan akrab Soegiharto yang juga menjabat sebagai Sekjen Perkumpulan Advokat Teknologi Informasi Indonesia (PERATIN).
Hoky menyatakan kebanggaannya bahwa inisiatif strategis NCC 2025 digaungkan oleh APTIKNAS, sebuah organisasi profesional dengan rekam jejak panjang selama 34 tahun dalam membangun negeri.
“Komitmen ini berakar dari transformasi kami, yang sebelumnya dikenal sebagai APKOMINDO sejak 1991. Dengan demikian, selama lebih dari tiga dekade, kami telah mengabdi pada pembangunan bangsa di sektor TIK,” paparnya.
Didukung oleh jejaring kuat 31 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di seluruh Indonesia dan sekitar 2.000 anggota, APTIKNAS yang merupakan asosiasi TIK tertua di Indonesia berkomitmen penuh untuk terus berada di garda terdepan dalam membangun ketahanan siber nasional.
Hoky juga mengingatkan akan eskalasi ancaman siber yang kompleks dan masif sepanjang 2024, seperti serangan ransomware pada layanan kesehatan dan pelanggaran data di fintech, yang menjadi pengingat nyata bahwa setiap celah keamanan adalah ancaman terhadap stabilitas ekonomi dan kepercayaan publik.
“Oleh karena itu, NCC 2025 hadir dengan misi yang jelas: sebagai ruang kolaborasi, platform berbagi pengetahuan, dan katalis aksi nyata dalam membangun kesiapan kolektif kita. Di forum inilah, kita mentransformasi tantangan menjadi peluang, dan kerentanan menjadi ketangguhan,” tambahnya.
Keberhasilan penyelenggaraan NCC 2025 ini tidak lepas dari kolaborasi dan dukungan penuh berbagai pihak.
“Atas nama penyelenggara, saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kementerian Ekonomi Kreatif RI, Kementerian Komunikasi dan Digital RI, serta Badan Siber dan Sandi Negara RI sebagai mitra strategis pemerintah,” ujar Hoky.
Secara khusus, Hoky juga menyampaikan penghargaan kepada Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN RI, Slamet Aji Pamungkas, serta Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia BSSN RI, Dr. Sulistyo, S.Si., S.T., M.Si., yang dengan komitmen tinggi telah mengawal dan mensukseskan penyelenggaraan NCC sejak tahun 2022.
“Dukungan nyata dari kedua Deputi ini menjadi salah satu pilar penting dalam konsistensi penyelenggaraan NCC dari tahun ke tahun,” tambahnya.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Gerakan Pemuda Ansor, Asosiasi Digitalisasi dan Keamanan Siber Indonesia (ADIKSI), serta PT Naganaya Indonesia Internasional atas sinergi yang erat dan konstruktif dengan APTIKNAS.
“Kontribusi dan komitmen luar biasa dari seluruh pihak, termasuk peran sentral Mas Aditya Adiguna selaku Direktur Utama PT Naganaya Indonesia Internasional, telah menjadi pilar penopang kesuksesan event berskala nasional ini,” tegasnya.
Pidato kunci dari Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menyoroti kontribusi monumental sektor ekonomi kreatif yang telah menyumbang Rp1.500 triliun kepada PDB Indonesia dan menyerap 26,5 juta pekerja. Dengan capaian ekspor semester I-2025 sebesar US$12,9 miliar dan investasi Rp90,12 triliun, sektor ini menjadi primadona baru perekonomian nasional.
“Transformasi digital bagi ekonomi kreatif bukan lagi sekadar adaptasi, melainkan evolusi ekonomi nasional. Dalam evolusi ini, keamanan siber berperan sebagai perisai yang melindungi setiap inovasi, aset intelektual, dan transaksi digital di sektor kreatif. Inilah esensi dari membangun ekonomi Indonesia yang tangguh,” ujar Menteri Riefky.
Ia menyampaikan visi besar agar Indonesia tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga produsen teknologi keamanan digital yang diakui secara global.
Sementara itu, Kepala BSSN, Letjen TNI (Purn.) Drs. Nugroho Sulistyo Budi, dalam paparannya tidak hanya mengingatkan akan tantangan ancaman siber, tetapi juga menekankan peluang besar yang harus direbut. Ia menyampaikan optimisme terhadap peran transformasi digital bagi perekonomian nasional.
“Indonesia berpotensi menjadi kekuatan ekonomi dunia pada tahun 2045 dengan penguasaan keamanan siber dan teknologi digital secara tepat serta pemanfaatan digitalisasi di bidang ekonomi. Indonesia dapat meningkatkan PDB mencapai Rp22.500 triliun dibandingkan pertumbuhan GDP tanpa adanya transformasi digital. Inilah potensi fantastis yang tidak boleh kita sia-siakan, dan sekaligus menjadi alasan mengapa NCC 2025 merupakan platform strategis untuk menyinkronkan langkah-langkah pencegahan ancaman siber serta memperkuat fondasi digital kita,” paparnya.
Ia juga menegaskan komitmen BSSN untuk memperkuat perannya sebagai koordinator keamanan siber nasional.
Dalam sambutan pembukaannya, Letjen TNI (Purn.) Drs. Nugroho Sulistyo Budi menyatakan komitmen dan dukungan penuh BSSN untuk terus menyokong serta mengadvokasi penyelenggaraan National Cybersecurity Connect di tahun-tahun mendatang.
Dukungan ini menjadi bentuk pengakuan terhadap peran krusial NCC sebagai wadah strategis dalam mewujudkan kedaulatan digital Indonesia.
Sedangkan Ketua Umum GP Ansor, Addin Jauharudin, sebagai representasi dari kolaborasi pemerintah-swasta-masyarakat, hadir membawa perspektif segar tentang kedaulatan digital.
“Paradigma baru harus kita bangun: perang masa kini bukan dengan senjata fisik, tapi dengan penguasaan data dan ruang digital. Kedaulatan sebuah bangsa kini juga diukur dari kemampuannya menjaga ruang digital agar tetap aman, beretika, dan produktif,” tegas Addin.
Sebagai aksi nyata, GP Ansor meluncurkan dua inisiatif strategis dalam acara ini:
SIAPPS (Sahabat Indonesia Applications): platform digital terintegrasi untuk memberdayakan ekonomi anggota dan komunitas.
Badan Siber Ansor: hub gerakan anak muda untuk menjaga ruang digital Indonesia. Inisiatif ini mendapat sambutan positif sebagai model pemberdayaan masyarakat sipil dalam literasi dan ketahanan siber.
NCC 2025 bukan sekadar konferensi, melainkan festival ekosistem siber terpadu. Acara yang dihadiri oleh lebih dari 5.000 partisipan dari dalam dan luar negeri ini menampilkan:
Pameran Teknologi: menghadirkan solusi keamanan siber terkini dari 45 peserta pameran, termasuk sponsor seperti PT Pasifik Global Integrasi, Huawei, Palo Alto Networks, dan Quokka.
Stage dan Forum Kelas Dunia: menampilkan 78 pembicara ternama dalam berbagai sesi, seperti Cyber Stage untuk diskusi interaktif dan Silent Conference untuk pembahasan kebijakan strategis secara terfokus.
National Cybersecurity Congress: forum tingkat tinggi yang membahas tiga isu strategis—Kedaulatan Digital & AI, Akselerasi Ekonomi Digital, dan Membangun Kepercayaan Digital.
Cybersecurity Startup Challenge 2025: kompetisi visioner untuk mendorong pertumbuhan startup keamanan siber lokal yang inovatif dalam menciptakan solusi praktis. Inisiatif ini secara khusus dikembangkan di bawah koordinasi Ketua Umum ADIKSI, Firlie Ganinduto.
Berdasarkan hasil monitoring hari pertama (29 Oktober 2025), NCC 2025 berhasil menciptakan gelombang diskusi digital yang masif. Analisis sentimen media sosial menunjukkan:
Total Eksposur: 68.235 postingan
Total Engagement: 1.125.804 interaksi
Total Tayangan: 86.299.742 — angka yang menunjukkan jangkauan luar biasa
Sentimen Publik: didominasi sentimen positif (36%) dan netral (40%), mencerminkan dukungan publik yang kuat terhadap inisiatif ini
Menariknya, platform TikTok menyumbang lebih dari 54% total tayangan (47,2 juta views), membuktikan keberhasilan strategi komunikasi NCC 2025 dalam menjangkau generasi muda. Instagram mencatatkan sentimen positif tertinggi sebesar 64%, menunjukkan efektivitas konten visual dalam membangun narasi positif.
Liputan media mainstream juga berlangsung intensif, dengan berbagai portal berita terkemuka melaporkan perkembangan acara secara real-time, memperkuat posisi NCC 2025 sebagai acara keamanan siber terbesar di Indonesia.
Agenda hari kedua, 30 Oktober 2025, akan diisi dengan sesi teknis mendalam seperti workshop implementasi standar keamanan siber, executive luncheon, dan sesi penutupan yang diharapkan menghasilkan komitmen bersama serta roadmap implementasi konkret.
Target akhir dari acara ini mencakup penandatanganan nota kesepahaman (MoU) strategis, komitmen investasi dalam pengembangan teknologi, dan pembentukan platform koordinasi berkelanjutan pasca-acara. Semua diarahkan untuk satu tujuan utama: mewujudkan kedaulatan digital Indonesia sebagai fondasi menuju ekonomi nasional yang tangguh, mandiri, dan berdaya saing global.
National Cybersecurity Connect (NCC) adalah acara tahunan terkemuka di Indonesia yang mempertemukan pemangku kepentingan kunci dari pemerintah, industri, akademisi, dan komunitas untuk membahas dan merumuskan strategi nasional di bidang keamanan siber. Diselenggarakan untuk keempat kalinya pada tahun 2025, NCC telah menjadi event terbesar di bidang Cybersecurity dan barometer perkembangan ekosistem keamanan siber Indonesia. ( Niko)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar