BERITA TERKINI

Puluhan Warga Demo di Polda Sumsel, Tuntut Penanganan Jembatan Ambruk di Lahat




Palembang Khatulistiwa News,-Puluhan warga yang tergabung dalam Perkumpulan Masyarakat Peduli Lahat menggelar aksi unjuk rasa di depan Markas Polda Sumatera Selatan, Senin, 27 Oktober 2025. Massa menuntut penanganan serius atas ambruknya Jembatan Muara Lawai di Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat.


Koordinator aksi, Saryono Anwar, SH, mengatakan robohnya jembatan tersebut menimbulkan dampak besar bagi aktivitas masyarakat.

“Warga kini kesulitan mengakses wilayah lain. Aktivitas ekonomi lumpuh, anak-anak pun terhambat ke sekolah,” ujar Saryono.


Menurut dia, jembatan yang menjadi jalur utama penghubung antardesa itu ambruk akibat lemahnya pengawasan terhadap proyek infrastruktur dan tingginya aktivitas angkutan batu bara yang melebihi kapasitas. 


Ia meminta aparat penegak hukum menindak tegas pihak yang bertanggung jawab.

“Kami mendesak polisi memeriksa semua pihak yang terlibat dalam pembangunan dan penggunaan jembatan ini,” katanya.


Dalam aksinya, massa menyampaikan 12 tuntutan, antara lain mendesak Polda Sumsel memeriksa sejumlah pejabat dan pihak terkait, termasuk Gubernur Sumsel, Kepala Dinas Perhubungan, dan perusahaan transportir batu bara yang diduga menyebabkan ambruknya jembatan tersebut.


Berikut beberapa poin utama tuntutan massa:


1. Menangkap dan memeriksa pejabat serta pihak perusahaan yang diduga bertanggung jawab atas ambruknya Jembatan Muara Lawai.


2. Mengusut aktivitas angkutan batu bara yang dinilai melebihi kapasitas dan tak memiliki izin lalu lintas.



3. Melakukan razia dan penindakan terhadap kendaraan over dimension and over loading (ODOL).



4. Melakukan audit atas kerusakan aset negara berupa Jembatan Muara Lawai.



5. Menyelidiki dugaan persekongkolan antara pemilik tambang dan transportir batu bara di Kabupaten Lahat.


Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Nandang menyebut laporan masyarakat akan ditindaklanjuti sesuai prosedur.

“Kami akan mempelajari laporan dan mengumpulkan data terkait proyek pembangunan jembatan tersebut,” kata Nandang.


Saryono menegaskan pihaknya akan terus mengawal kasus ini hingga ada kejelasan hukum dan jaminan perbaikan bagi masyarakat.

“Kami tidak ingin peristiwa seperti ini terulang lagi,” ujarnya.

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.