BERITA TERKINI

AMAN Sulteng Bersama MPA Poboya Gandeng Rocky Gerung Hijaukan Poboya

 


PALU, Khatulistiwa news  (25/04) - Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Sulawesi Tengah hadir dalam kesempatan kunjungan Rocky Gerung atas undangan Majelis Pemuda Adat (MPA) Poboya di lokasi Konsesi Tambang Emas PT Citra Palu Mineral (CPM) di Poboya.


Pertemuan dilangsungkan di Situs Adat Masyarakat Hukum Adat Poboya yang dikuasai Konsesi Tambang Emas PT Citra Palu Mineral (CPM) anak Perusahaan PT Bumi Resource Mineral (BRM) milik Keluarga Bakri tadi siang dikunjungi Rocky Gerung atas undangan Majelis Pemuda Adat (MPA) Poboya untuk melakukan konsolidasi dan ajakan Solidaritas perlawanan rakyat atas Investasi yang anti Rakyat.


Di lokasi Yasin labente ketua PW AMAN SULAWESI TENGAH bersama Rocky Gerung saat berkesempatan hadir dalam memenuhi undangan Majelis Pemuda Adat (MPA) Poboya


Solidaritas AMAN Sulteng melalui Ketua Pengurus Wilayah Bapak Yasin Labente mengajak Masyarakat Adat untuk menghadapi ekspansi tambang atas nama investasi anti rakyat.


" Kami tahu betul apa yang dirasakan Masyarakat Adat Poboya saat ini dimana salah satu aktivis MPA POBOYA ditahan di Polres Kota Palu dan telah memasuki tahap persidangan pokok Perkaranya di Kejaksaan, dan ini harus kita bangun solidaritas untuk memperjuangkan Hak Masyarakat Adat Nusantara dimana rakyat kecil selalu mengalami ketidakadilan hukum atas laporan Perusahaan dan penguasa," ujar Yasin Bente yang sebelumnya juga menjabat Ketua Aliansi Masyarakat Adat Kepulauan Togean (AMAT Togean).


Di depan massa dan didampingi Rocky Gerung bersama Sekjen MPA Poboya, Yasin Bente menunjukkan kekuatan masyarakat adat itu kuat jika kita bersama dan bersatu melawan ketidakadilan hukum atas nama investasi anti rakyat.


Sebelumnya, Rocky Gerung menyampaikan hal yang prinsip bagi warga negara untuk membela dirinya dari kepungan investasi anti rakyat.


" " Saya melihat langsung saat mana saya melakukan penanaman pohon secara simbolis di lokasi PT CPM, kegiatan pengembangan dan hilir mudik kendaraan truk berjalan kebisingan diantara kepungan debu tanah, ini semua bukti dari kegiatan ketidakseimbangan ekologi manusia dan investasi eksploitatif," kata Rocky Gerung.


Semoga saja ini cepat teratasi jika kita Bersama menjaga ekologi lingkungan dan budaya kearifan lokal, ujar Rocky Gerung.


Di lain kesempatan, Sekjen MPA Poboya Bapak Iwan menyampaikan bahwa MPA Poboya akan terus mengawal dan mengawasi kegiatan PT CPM ini. 


" Kami akan jaga kampung kami dari cara yang tidak mengindahkan budaya kami, perampasan tanah dan kerusakan cepat dari kegiatan penambangan tanpa memperhitungkan keselamatan warga Poboya," pungkasnya.



Menurut Rocky, adat istiadat bukan hanya sebatas tradisi, tetapi juga merupakan pedoman hidup yang sarat makna dan nilai-nilai luhur. Adat mampu memperkuat rasa persatuan dan kesatuan, serta menjaga kelestarian budaya bangsa.


“Adat menjadi bahasa baru untuk menghasilkan kembali ikatan-ikatan organik, di Indonesia justru lembaga adat itu yang mampu untuk mengembalikan nobility kemuliaan dari bahasa ini”, ujar Rocky Gerung.


Lebih lanjut, Rocky Gerung mengungkapkan rasa harunya atas ketulusan dan kejujuran masyarakat dalam memperjuangkan kelestarian alam. menekankan pentingnya persatuan dan kerjasama dalam menjaga kelestarian alam. Menurutnya, perjuangan ini bukan hanya tanggung jawab satu pihak, tetapi harus melibatkan seluruh elemen masyarakat.


“Sejauh-jauhnya saya terangkan filsafat ekologi, sejauh-jauhnya saya menerangkan tentang kerusakan planet, tetapi hati nurani teman-teman itu yang membuat saya bisa rasakan ada ketulusan mengundang saya kesini, ada kejujuran untuk bercakap-cakap, dengan orang yang bahkan bukan bagian dari masyarakat sini, tetapi kita dipersatukan oleh nyawa alam semesta dan nyawa itu yang kita pertahankan sampai keadilan kita tunjukkan”, tutup Rocky Gerung.


Selain itu, Sekretaris Jendral MPA Poboya mengharapkan ada keadilan bagi masyarakat Poboya.


Diketahui, Rocky Gerung tiba di Kota Palu pukul 12:15 WITA dan kemudian langsung melanjutkan perjalanan menuju Kelurahan Poboya, Kecamatan Mantikulore untuk memberikan kuliah publik tersebut. Setelah memberikan kuliah publik, Rocky Gerung kemudian menanam pohon bersama tokoh masyarakat adat di Poboya. Senin (22/04)


Rocky Gerung menegaskan pentingnya perlindungan hukum bagi mereka yang memperjuangkan hak lingkungan di Indonesia. Ia menyatakan bahwa meskipun saat ini Indonesia belum memiliki undang-undang yang secara eksplisit melindungi para pejuang lingkungan, namun tren global menunjukkan pergeseran ke arah tersebut.


“Di tingkat dunia ada perubahan tentang hukum lingkungan, sekarang, mungkin nanti sebentar lagi kita akan dipaksa untuk klarifikasi aturan itu bahwa setiap orang yang mempertahankan lingkungan dan memperjuangkan hak lingkungan tidak boleh dipidana”, ujar Rocky Gerung.


Rocky mencontohkan kesepakatan PBB yang melindungi mereka yang memperjuangkan hak atas lingkungan. Ia meyakini bahwa hakim-hakim di Indonesia akan mempertimbangkan hukum internasional ini, meskipun belum dikodifikasi dalam hukum nasional.


Menurutnya, hukum pidana tidak boleh digunakan untuk menjerat para pejuang keadilan. Ia mencontohkan negara-negara di Eropa dan Amerika yang telah menerapkan prinsip ini. Ia berharap Indonesia akan segera mengikuti langkah tersebut.


Aktivis lingkungan ini juga menekankan pentingnya dorongan moril bagi para pejuang lingkungan, terutama dalam memperjuangkan keadilan di pengadilan. Ia berharap masyarakat dapat bersatu untuk melindungi ekologi Poboya dan mencegah kerusakan lingkungan yang dilakukan oleh manusia.


“Saya berharap teman-teman di Poboya punya kemampuan untuk menghasilkan dorongan moril, minimal bahwa keadilan itu harus dibuktikan bahkan didepan sidang pengadilan”, kata Rocky Gerung


Rocky Gerung meyakini bahwa kegiatan ini merupakan simbol persatuan masyarakat dalam melindungi lingkungan. Ia berharap alam yang ditumbuhkan dan dirawat oleh alam tidak dirusak oleh manusia. (Niko) 

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.