Palembang Khatulistiwa News,– PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu (UID S2JB) menegaskan komitmennya untuk mempercepat pemerataan akses listrik dan memperkuat keandalan sistem tenaga listrik di Sumatera Selatan. Hal ini disampaikan dalam Kunjungan Kerja Spesifik Komisi XII DPR RI di Palembang.
Pertemuan yang berlangsung di Hotel Aston, Palembang ini, mempertemukan PLN, Komisi XII DPR RI, Dirjen Ketenagalistrikan, Direktorat EBT, dan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan untuk membahas sinergi dalam mempercepat elektrifikasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Komisi XII DPR RI menyoroti percepatan penyelesaian kebutuhan layanan listrik di 24 desa yang masih menghadapi tantangan infrastruktur. PLN menyatakan akan menyelesaikan tantangan ini melalui berbagai pendekatan teknis. PLN juga menekankan strategi penguatan sistem kelistrikan dengan mempercepat interkoneksi dan peningkatan kapasitas pasokan.
Direktur Operasi Pembangkit Gas PLN, Purnomo, menyampaikan komitmen PLN dalam memperkuat infrastruktur kelistrikan di Sumatera. "PLN terus memperkuat sistem kelistrikan melalui pembangunan backbone transmisi 500 kV sebagai tulang punggung interkoneksi energi nasional. Kami juga melakukan optimalisasi pembangkit di Sumatera dengan total kapasitas mencapai 8.000 MW, di mana Sumatera Selatan berkontribusi sebesar 2.998 MW atau sekitar 30%," ungkap Purnomo.
General Manager PLN UID S2JB, Adhi Herlambang, menegaskan komitmen PLN untuk menuntaskan desa berlistrik dan meningkatkan keandalan layanan. "PLN berkomitmen menuntaskan 24 desa yang belum berlistrik dengan solusi terbaik sesuai kondisi lapangan, baik melalui perluasan jaringan maupun pemanfaatan energi terbarukan," kata Adhi. "Kami juga mempercepat peningkatan keandalan jaringan agar masyarakat menerima layanan listrik yang semakin berkualitas."
Ketua Tim Komisi XII DPR RI, Sugeng Suparwoto, mengapresiasi komitmen PLN tersebut. "Sumsel adalah lumbung energi nasional, disisi lain masih terdapat desa yang belum berlistrik. Karena itu kami sangat mengapresiasi komitmen PLN menyelesaikan 24 desa tersebut," ujarnya. "Pertumbuhan listrik 4,19% menjadi fondasi ekonomi, dan percepatan pembangunan smart grid, swasembada energi, serta pengembangan kawasan industri akan memperkuat pertumbuhan hingga 8%."
Kunjungan kerja ini diharapkan menjadi momentum penguatan kolaborasi untuk mewujudkan pemerataan energi yang berkeadilan dan mendukung akselerasi pembangunan ekonomi menuju Indonesia Terang 2030.(Az)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar