BERITA TERKINI

Tiga Capres - Cawapres Harus Konsisten Dalam Menegakkan Pemilu Damai

 


Penulis : Amalin Khairin

Jabatan ; Kabid PTKP HMI 

Cabang Jakarta Selatan


JAKARTA, Khatulistiwa news (23/12) - PEMILU adalah momen dimana Rakyat Indonesia memilih pemimpin yang memimpin nya selama lima tahun kedepan yaitu Presiden Republik Indonesia, pesta demokrasi ini akan muncul bermacam isu, kepentingan, sara dan lainnya.


Momentum pesta demokrasi 14 Februari 2023 yang datang tentu setiap calon presiden (1. Anis Baswedan - Muhaimin Iskandar) (2. Prabowo Subianto - Gibra Rakabuming Raka) (3. Ganjar Pranowo - Mahfud MD) sudah menyiapkan beberapa skema dalam meraih kemenangannya.


Pemilihan presiden Nanti yang di khawatirkan adalah perpecahan di tubuh masyarakat, para elite mungkin mereka berbeda dalam bentuk perdebatan saja tetapi para masyarakat dibawah pasti mereka sampai kontak fisik, inilah perlunya setiap para calon presiden harus konsisten dalam menyuarakan maupun mengkampanyenya PEMILU harus damai.


Kita tau bersama historis dari pada Pesta Demokrasi (PEMILU), dari 2014-2019 - 2019-2024 itu perpecahan sangat di rasakan oleh masyarakat di bawah, Perseteruan di masyarakat bawah dalam mendukung masing-masing calon presidennya itu sangat terlihat, apalagi di 2019 masyarakat Indonesia itu terbelah dua karna mereka terlalu fanatik, dan pada akhirnya mereka para elit setelah PEMILU mereka pun bersenang gembira berjabat tangan untuk bagi-bagi kekuasaan dan masyarakat hanya mendapatkan kekecewaan.


Perkembangan Media sosial hari ini sangat pesat sekali, di berbagai platform selalu ada akun anonim yang selalu memunculkan hal-hal buruk pada setiap calon presiden, mungkin ini bagian dari pada skenario untuk memikat para pemilih untuk tidak memilihnya, hal inilah yang harus di ingatkan pada setiap calon presiden harus mengkampanyenya hal positif. 


Tidak di pungkiri pesta Demokrasi ini momen masifnya perkembangbiakan post truth di Indonesia. Seperti di tahun 2004, Ralph Keyes bersama komedian Stephen Colber mempopulerkan istilah yang kurang lebih sama (truthiness), yaitu sesuatu yang seolah-olah benar, padahal tidak benar sama sekali. Inilah yang kita takutkan tentu yang berpendidikan mungkin akan memilah tapi masyarakat bawah kaum tani, nelayan. Ini yang akan menimbulkan perpecahan di kalangan masyarakat bawah.


Oleh karna itu setiap Capres-cawapres harus konsisten untuk mengkampanyekan PEMILU damai pada setia masing-masing pendukungnya, dengan konsisten nya para capres-cawapres ini tentu akan menghasilkan PEMILU damai dalam artinya PEMILU bebas dari kebencian, bebas dari isu sara, bebas dari hoks dan sentimen yang menimbulkan konflik pada masyarakat kalangan bawah. (Niko) 

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.