BERITA TERKINI

RENUNGAN HARI IBU

 

Oleh : 


H. Albar Sentosa Subari ( Ketua Pembina Adat Sumsel ). 

Dan 


Marsal ( Pemerhati Sosial dan Hukum Adat Indonesia )



Muara Enim, Khatulistiwa news (22)12) -Setiap tahun kita selalu mengenang kehadiran sosok seorang wanita yang kita sebut IBU.

Sosok seorang ibu, dalam sejarah peradaban hingga sekarang menarik untuk diurai beberapa catatan singkat, sehingga kita sadar peran dan seorang wanita di dalam berinteraksi sebagai anggota komunitas masyarakat.

Pada masa awal kehidupan sosial katakanlah dari sisi antropologi khususnya phase manusia belum menetap , seorang wanita yang pertama kali dikenal oleh seorang anak keturunan biologis nya , adalah sosok ibu.

Konsep seperti ini tidak saja berlaku pada mahluk manusia juga berlaku pada mahluk hidup lain nya ciptaan Tuhan. ( Ambil saja contoh yang mudah , yang isinya sarat makna, kehidupan seekor ayam selama masih dibutuhkan nya anak ayam selalu berjalan dan mencari makanan bersama induknya, tidak pernah kita melihatnya bersama seekor ayam jantan, tentu ini Allah ciptakan sebagai suatu nasehat bagi manusia yang berakal sehat ( istilah berakal sehat sering didengarkan dari seorang pengamat politik dan hukum RG).

Keistimewaan sosok wanita disimpulkan oleh etnis suku yang menarik sistem keturunan matrilineal.

Dalam teori ilmu hukum adat kita selalu mendudukkan istilah matrilineal pada urut urutan pertama kali baru menyusul istilah patrilineal dan parental/ bilateral.

Juga dari sisi ilmu agama sosok seorang wanita baca ibu memiliki kedudukan istimewa' bagi anak anak nya baik yang masih belum dewasa ataupun sudah dewasa contohnya seorang anak laki laki, surganya terletak pada ridho seorang ibu.

Sebaliknya juga Allah mengkodrat kan surga seorang wanita yang telah berkeluarga terletak pada ridho laki laki baca suaminya ( tentu ini Allah punya maksud yang harus dimaknai dan direnungkan bersama).

Catatan terakhir sekedar renungan dihari ibu tanggal 22 Desember 23, sosok seorang wanita/ ibu sampai sekarang masih dibutuhkan keberadaan misalnya dalam kancah perpolitikan, diharapkan setiap partai politik mendudukkan wanita minimal tiga puluh persen. Namun fakta hal tersebut belum maksimal terujud, tentu menarik untuk dianalisa.

Terakhir dalam tulisan ini ada catatan ringan dari pendapat dr. Aisyah Dahlan, mengatakan wanita itu mempunyai dua sisi otak yang bekerja sekaligus dan memiliki bendahara kata 20.000 dan suka kumpul , emosional dan sulit membuat solusi; berbeda dengan sosok laki-laki.

Rasulullah pernah berkata bahwa wanita itu juga berbeda dengan laki laki yaitu mereka mempunyai kekurangan bila dibandingkan dengan sosok pria; mereka mempunyai 2 kekurangan yaitu kurang ilmu dan kurang agama . Ini bisa dianalisis lebih jauh pada kesempatan lain kali. Wallahu alam.

Allah SWT yang Maha Benar.

Singkat nya ambil contoh Allah memberikan hak waris kepada wanita satu berbanding dua untuk laki-laki,  seorang laki laki bisa beribadah pull selama tiga puluh hari tanpa putus kecuali alasan syar'i, wanita tidak karena alasan syar'i juga.

Dalam bahasa Melayu Laki laki bermakna RAJA wanita ibu bermakna RATU.(Redaksi) 

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.