KUR Tanpa Jaminan Mandul? Rycko Menoza Sentil Bankir yang Masih Minta Agunan ke UMKM

 

Palembang Khatulistiwa News,- Kunjungan Komisi VII DPR RI ke Griya Kain Tuan Kentang di Palembang, Selasa (2/12/2025), menguak ironi di balik manisnya janji Kredit Usaha Rakyat (KUR). Di satu sisi, pemerintah pusat menggembar-gemborkan KUR hingga Rp100 juta tanpa jaminan. Di sisi lain, pelaku UMKM di daerah masih dipersulit dengan permintaan agunan yang jelas-jelas melanggar aturan.

 

Anggota Komisi VII DPR RI, Rycko Menoza Sjachroedin Zainal, tak bisa menyembunyikan kekesalannya. "KUR harus tepat sasaran dan sesuai aturan! Jangan sampai kebijakan di atas kertas berbeda 180 derajat dengan implementasi di lapangan," tegasnya.

 

Sentilan Rycko ini jelas dialamatkan kepada para bankir yang masih gemar "bermain mata" dengan aturan. Mereka seolah tak peduli dengan instruksi presiden untuk mempermudah akses permodalan bagi UMKM. Alih-alih membantu, mereka justru menjadi batu sandungan bagi UMKM yang ingin naik kelas.

 

Selain soal agunan, Rycko juga menyoroti distribusi KUR yang timpang. KUR hanya dinikmati segelintir UMKM di kota besar, sementara pelaku usaha kecil di daerah terpencil gigit jari. Akses informasi yang terbatas dan dominasi satu bank Himbara menjadi penyebab utama ketidakadilan ini.

 

Pemerintah Kota Palembang patut diapresiasi karena berupaya mengintegrasikan UMKM dengan sektor pariwisata. Langkah ini sejalan dengan potensi besar yang dimiliki Palembang, mulai dari bandara internasional hingga sejarah Sriwijaya. Namun, tanpa dukungan permodalan yang memadai, semua potensi itu akan sia-sia.

 

Komisi VII DPR RI berjanji akan mendorong program pelatihan dan pendampingan untuk menarik minat generasi muda menjadi pengrajin. Dukungan promosi melalui pameran juga menjadi agenda penting untuk meningkatkan daya saing produk lokal.

 

Namun, semua upaya ini akan percuma jika masalah mendasar soal akses permodalan tidak segera diatasi. Pemerintah pusat, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) harus turun tangan menertibkan para bankir nakal yang masih nekat meminta agunan kepada UMKM. Jangan biarkan KUR hanya menjadi program "lip service" yang jauh dari kenyataan!(@z)