BERITA TERKINI

Mendorong Terwujudnya Transisi Yang Adil Dalam Industri Sawit

 


SAMBAS, Khatulistiwa news  (28/11) - Konferensi Internasional tentang Transisi Yang Adil dalam Industri Sawit telah resmi dbuka. Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari di Sambas, Kalimantan Barat ini dhadiri berbagai pihak dari akar rumput yang terhubung dengan industri sawit seperti dantaranya buruh, serikat buruh, masyarakat lokal, masyarakat adat, petani kecil, kelompok ingkungan darn aktivis agraria, kelompok feminis, dan lain sebagainya dari dalam maupun luar negeri. Selasa (28/11)


Ir. H. Fery Madagaskar, M.Si, Sekretaris Daerah Kabupaten Sambas mengatakan, " Buruh merupakan salah satu komponen penting dalarn industri sawit, dengan adanya acara ini harapannya dapat menyelesaikan masalah hubungan industrial antara buruh dan perusahaan, semoga hasil dari konferensi ini memberikan masukan solusi masalah-masalah pada industri perkebunan sawit untuk Sambas dan ndonesia".


Hal tersebut ia sampaikan saat memberikan sambutan sekaligus secara resmi membuka agenda konferensi ini.


Achmad Surambo, Direktur Eksekutif Sawit Watch menambahkan, "Transisi yang adil pasti mendiskusikan kondisi yang belum adil. Kita idak hanya bicara upah layak, tidak hanya bicara konfik agraria. Dua hari ini adalah hari yang penting dan bersejarah.


Mari kita dskusikan bersama soal Transisi Yang Adil di Perkebunan Sawit seperti apa tentu dengan konteks kekinian yang tejadi. Kita bisa sepakati bersama seperti apa kondisi ideal yangg kita harapkan sehingga upaya-upaya yang akan kita lakukan kedepan akan mengarah kesana, sehingga menjadi satu gerakan nafas bersama," ujar Rambo Rizal.


Transnational Palm Oil Labour Solidarity (TPOLS) menarnbahkan Pesatnya perkembangan perkebunan sawit memang memberikan keuntungan yang sangat besar vagi sebagian orang, tetapi di sisi lain keuntungan besar' itu tidak terlihat dalam realitas kehidupan buruh, konflik agraria akibat kehadiran perkebunan sawit dan kehancuran alam yang diakibatkannya". 


Lebih lanjut Rizal menyampaikan, "Kondisi buruk yang

diakibatkan industri sawit menjadi isu besar yang harus dikerjakan oleh gerakannbersama buruh, petani, kaum perempuan, dan masyarakat adat.


Tina Goethe, HEKS mengatakan "Industri sawit adalah industri global. Kita mengetahui industri ini berbasis pada eksploitasi manusia dan sumber daya alam. Buruh perkebunan sawit berada dalam kondisi buruk, masyarakat adat kehilangan tanah, hutan mengalami kerusakan. Dibutuhkan transfomasi industri ini dari aspek sosial dan ekologi, transfomasi yang dibangun dari perspektif buruh, perempuan dan komunitas

adat".


Transisi yang berkeadilan memiliki tujuan transfomasi sosial -ekologis yang berfokus pada kebutuhan manusia dalam ekonomi nol karbon dengan memperhatikan makhluk hidup lainnya. 


Melalui rangkaian kegiatan dalam konferensi ini, diharapkan dapat mendalami pemahaman soal konsep transisi yang adil serta dapat melahirkan perspektif-perspektif mengenai bagaimana transisi yang berkeadilan dalam sektor industri sawit dapat terwujud. (Niko) 

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.