Oleh : Marshal
Muara Enim, Khatulistiwa news (16/12) -Allah SWT mewajibkan umat Islam mentaati ulil amri di antara kita, ulil amri yang dimaksud adalah para imam (khalifah) atau Presiden yang memerintah.
Hisyam bin Urwah meriwayatkan dari Abu Shalih dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Sepeninggalku akan datang kepada kalian pemimpin - pemimpin, kemudian akan datang kepada kalian pemimpin yang baik dengan membawa kebaikannya, kemudian akan datang kepada kalian pemimpin jahat dengan membawa kejahatannya. Maka dengarkan mereka, dan taatilah apa saja yang sesuai dengan kebenaran. Jika mereka berbuat baik, maka kebaikan tersebut untuk kalian dan mereka, dan jika berbuat jahat, maka kalian mendapat pahala dan mereka mendapat dosa."
Setiap calon pemimpin atau Presiden diperbolehkan untuk berusaha dan berkompetisi memperebutkan posisi sebagai pemimpin atau Presiden.
Jumhur ulama dan fuqaha' berpendapat, bahwa memperebutkan jabatan imamah (kepemimpinan) bukan merupakan sesuatu yang tercela dan terlarang.
Menurut Rasulullah SAW
Pemimpin dalam sejarah Islam adalah Nabi Muhammad SAW. Dalam masa kepimpinannya, Rasulullah SAW memiliki badan yang sehat jasmani dan Rohani dan terbebas dari segala bentuk dan macamnya Narkoba, kalau badan yang sehat jiwa yang kuat, tegas, adil dan juga memiliki beberapa sifat yaitu siddiq (jujur), amanah (dipercaya) dan fathanah (cerdas atau pintar). Sifat ini dapat menjadi landasan kriteria seorang pemimpin / Presiden yang baik.
1. Pemimpin yang Siddiq
( Jujur )
Rasulullah SAW pernah menegaskan salah satu sahabatnya untuk tidak meminta jabatan, ucapan ini terekam dalam hadis riwayat al-Bukhari:
Artinya: "Dari Abdurrahman bin Samurah, beliau mengatakan, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadaku: "Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah kamu meminta jabatan, sebab jika kamu diberi jabatan dengan tanpa meminta, maka kamu akan ditolong, dan jika kamu diberinya karena meminta, maka kamu akan ditelantarkan, dan jika kamu bersumpah, lantas kamu lihat ada suatu yang lebih baik, maka bayarlah kafarat sumpahmu dan lakukanlah yang lebih baik." (Hadis riwayat Imam al-Bukhari).
"Makna hadits tersebut adalah siapa pun yang meminta kepemimpinan dan dikabulkan, maka Allah akan menghilangkan pertolongan karena kerakusannya. Adapun lafaz hadits (Dan jika kamu diberikan kepemimpinan tanpa diminta, maka kamu akan mendapatkan pertolongan), maksudnya adalah Allah SWT akan menolongmu dan mengilhamimu dengan kebenaran, sehingga kamu dapat bahagia di dunia dan akhirat." (Muhammad ibn 'Ali al-Wallawi, Dazhirah al-'Uqba fi syarh Sunan al-Nasa'i al-Mujtaba, Dar al-Mi'raj al-Dauliyah, juz 39, halaman 235)
2. Pemimpin yang Amanah ( dipercaya).
Seorang pemimpin haruslah bersikap Amanah, Tegas, adil tidak curang. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa pemimpin yang curang tidak Allah masukkan ke dalam syurga.
Artinya: "Tidaklah seorang hamba yang diserahi Allah untuk memimpin rakyat, lalu ia meninggal dunia dalam keadaan curang terhadap rakyatnya, kecuali Allah mengharamkannya masuk syurga." (Hadis riwayat Imam al-Bukhari)
3. Pemimpin yang ( Fathonah ) Ahli dan Cerdas / pintar
Seorang pemimpin haruslah orang yang ahli dan cerdas. Keahlian ini meliputi berbagai hal sècara Konprehensif termasuk menata kewarganegaraan yang akan membawa negara dan rakyat pada kestabilan di berbagai bidang, baik kemananan, Hukum, ekonomi, politik, pendidikan, kesehatan dan lain-lain.
Memberikan kepercayaan kepada yang bukan ahlinya merupakan suatu tanda kehancuran, sebagaimana Rasulullah SAW pernah bersabda:
Artinya: "Apabila sifat Amanah sudah hilang, maka tunggulah terjadinya kiamat". Orang itu bertanya, "Bagaimana hilangnya amanah itu?" Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah terjadinya kiamat". (Hadis riwayat Imam al-Bukhari).
4. Pemimpin yang Tegas ( Mas uulun ) Bertanggung Jawab
Sifat tegas bertanggung jawab merupakan sifat mendasar yang harus ada pada seorang pemimpin. Sifat jijur, amanah, Fathonah, tegas, adil dan bertanggung jawab ini akan berpengaruh pada putusan yang diambilnya.
Rasulullah SAW bersabda,
Artinya: "Dari 'Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketahuilah setiap dari kalian adalah seorang pemimpin, dan kalian akan dimintai pertanggungjawabannya atas yang dipimpin. Penguasa yang memimpin orang banyak akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, setiap kepala keluarga adalah pemimpin anggota keluarganya dan dia dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, dan isteri pemimpin terhadap keluarga suaminya dan juga anak-anaknya, dan dia akan dimintai pertanggungjawabannya terhadap mereka, budak juga seorang pemimpin terhadap harta tuannya dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadapnya, ketahuilah, setiap kalian adalah bertanggung jawab atas yang dipimpinnya."
5. Pemimpin yang ( Alhubbu Walmahabbat min Qibla alnaas ) Mencintai dan Dicintai Rakyat
Kemudian kriteria pemimpin selanjutnya yaitu yang dicintai dan mencintai rakyatnya. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: "Sebaik-baik pemimpin kalian adalah orang-orang yang kalian cintai dan mencintai kalian, kalian mendoakan mereka dan mereka pun mendoakan kalian. Dan seburuk-buruk pemimpin kalian adalah orang-orang yang kalian benci dan membenci kalian, kalian melaknat mereka dan mereka pun melaknat kalian." (Hadits riwayat Imam Muslim).
Demikian 5 kriteria untuk menjadi seorang pemimpin atau Presiden yang ideal menurut Rasulullah SoAW. Semoga pemimpin atau Presiden memiliki tanggung jawab dalam mengemban amanah dari Rakyat jelata. (Redaksi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar