Hubungan Hukum Adat dan Islam (Snouck Hurgronje vc Van Den Berg

 

H Albar Sentosa Subari ( Ketua Pembina Adat Sum Sel / Peneliti Hukum Adat Indonesia )

Dan 

Marsal ( Penghulu Kecamatan Muara Enim / Pemerhati Hukum Adat )

Muara Enim,Khatulistiwa News.com - Bicara hubungan kedua sistem hukum diatas (hukum adat dan hukum islam) ,terjadi perseteruan yang menarik untuk dikaji ulang sebagai bagian dari sejarah hukum. Disamping itu dampaknya masih terasa oleh kita baik dikalangan perguruan tinggi maupun di pengadilan - pengadilan umum maupun pengadilan khusus. 

Menurut Christian Snouck Hurgronje (1857-1936) seorang penasihat pemerintah hindia Belanda urusan islam dan bumiputra, menentang ajaran teori Receptio in Complexu yang dikemukakan oleh LWC van den Berg. Yang mengatakan  bahwa yang diterima oleh orang islam Indonesia itu tidak hanya bagian bagian hukum islam tetapi keseluruhan nya sebagai satu kesatuan. 

Snouck Hurgronje berdasarkan penelitian nya di Aceh dan Gajo di Banda Aceh sebagai mana termuat dalam bukunya De Aceher dan Het Gajoland, ia berpendapat yang berlaku bagi orang islam dikedua lokasi penelitian nya bukan lah hukum islam, tetapi hukum adat. Kedalam hukum adat itu memang telah masuk pengaruh islam, tetapi pengaruh itu baru mempunyai kekuatan hukum kalau telah benar benar diterima oleh hukum adat. 

Pendapat ini dikenal dengan sebutan teori resepsi yang mempunyai banyak pengikut di kalangan sarjana hukum. Teori ini dikembangkan oleh muridnya Van Vollenhoven dan ter Haar dan pengikut pengikut nya (M. Daud Ali). 

Dampak teori resepsi ini tidak saja berkembang di dalam kajian teori tapi sudah berdampak pada politik hukum pemerintahan Hindia Belanda. 

Misalnya Staatsblad nomor 153 tahun 1931.,tahun1937 dengan S. 1937 nomor 116 wewenang mengadili perkara warisan  dialihkan dari Pengadilan Agama ke Pengadilan Negeri. (Daniel S. Lev, )

Demikianlah dapat kita simpulkan bahwa guna mempertahankan kekuasaan nya Belanda didalam kenyataan memperlakukan politik adu domba tidak saja dalam kehidupan fisik (baca sejarah perang di Jawa yaitu Perang Diponegoro di Sumatera Barat perang Imam Bonjol dan lain lain juga termasuk di kerajaan maupun dikesultanan Palembang.)  (Redaksi)