BERITA TERKINI

Tiga Macam Harta : Dua Akan Musnah Hanya Satu yang Kekal.

 


Oleh : H. Albar Sentosa Subari ( Ketua Forum Panca Mandala Sriwijaya ).

Dan


Marsal ( Penghulu KUA Kec Muara Enim )



Muara Enim,Khatulistiwa News.com -(4/5)
Abu Hurairah Radiallahuanhu, menuturkan bahwa Rasulullah Shallahualaihiwassalam bersabda" Seorang hamba mengatakan, hartaku, harta ku. ( Padahal)  sesungguhnya apa yang dia bisa perbuat dengan hartanya, hanya tiga cara : harta yang dia makan dan habis, atau harta yang dia sandang dan usang atau harta yang dia sedekahkan lalu dia ridho. Selain itu,hartanya akan hilang dan menjadi milik ahli waris ( HR. Muslim).
Melalui hadis tersebut Rasulullah Shallahualaihiwassalam hendak menjelaskan bahwa apa yang dapat kita perbuat dengan kekayaan materi yang kita punyai tidak keluar dari tiga macam:

Pertama, kekayaan yang kita konsumsi adalah mubah (tidak dilarang) selama tidak ada unsur pemborosan dan bukan sesuatu yang haram.

Kedua, kekayaan yang kita sandang, dalam hal ini tidak ada larangan membelanjakan harta untuk kepentingan ini selama tidak berlebih lebihan. Atau dengan ungkapan lain bahwa harta yang dibelanjakan seseorang untuk kebutuhan sandang dan pangan, tidak berpahala dan tidak pula mengakibatkan jatuhnya hukuman, terkecuali bila di dalamnya terdapat unsur niat yang saleh, maka dalam hal ini akan mendatangkan pahala.

Ketiga, harta yang disedekahkan dengan niat ikhlas dan hati ridho: maka akan berarti bahwa seseorang telah menabung untuk dirinya bagi kehidupan di akhirat kelak.

Harta yang disedekahkan di jalan Allah itulah yang akan menjadi miliknya di akhirat. Allah subhanahuwataala berfirman yang artinya " Apa yang di sisi kamu akan lenyap, sedangkan apa yang di sisi Allah adalah kekal ( QS. 16: 96).
Siapa yang meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipatgandakannya (balasan) pinjaman itu untuknya, dan baginya pahala yang banyak  (QS. 57:11).

Islam tidak melarang orang menjadi hartawan. Rasulullah Shallahualaihiwassalam bersabda" : Sebaik baik harta adalah yang dipunyai oleh orang saleh (HR. Achmad ).

Abu Hurairah Radiallahhuanhu, menuturkan bahwa Rasulullah Shallahualaihiwassalam bersabda: Setiap hari ada dua malaikat turun ke bumi, yang satu berdoa, Ya Allah, berikan pengganti kepada orang yang bersedekah, sedangkan yang lain berdoa, Ya Allah berikanlah kebinasaan kepada orang yang menahan harta nya (yakni enggan bersedekah) " (HR. Bukhari dan Muslim).

Selanjutnya Rasulullah shallahualaihiwassalam bersabda: Allah subhanahuwataala berfirman : " Sedekahkanlah hartamu, niscaya Aku memberikan nafkah kepadamu (HR. Bukhari dan Muslim).
Dia berfirman pula:

" Perumpamaan ( nafkah yang dikeluarkan oleh)  orang orang yang menafkahkan di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, dan setiap butir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (karunia Nya(, lagi Maha Mengetahui (QS.2:261).

Simpul dari tulisan kita diatas hendaknya kita yang dititipkan Allah berupa harta apa saja baik yang berwujud maupun tidak berwujud (misalnya ilmu dsb) hendaknya setiap saat tidak henti hentinya memberikan sedekah kepada saudara saudara kita, sebagai mahluk ciptaan Nya yang semua akan kembali menghadap Nya. tentu harus membawa bekal pahala semaksimal mungkin demi kebahagiaan di akhirat, alam terakhir yang dituju. 


Dunia hanya tempat transit yang diberi cobaan dan ujian dari Allah Subhanahuwataala.
Aamiin yarobbal alamin. (Redaksi)

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.