Demo Anggota PWI Muara Enim Tugu Perjuangan Tetap Bersih

 

Muara Enim, Khatulistiwa news (22)8) Demo atau Aksi Damai yang dilakukan oleh Persatuan Wartawan Indonesia PWI Kabupaten Muara Enim sebagai buntut dari adanya Diskriminasi peliputan saat peresmian Museum Batubara Tanjung Enim yang berlangsung di Tugu Perjuangan pusat kota Tanjung Enim kecamatan Lawang Kidul Muara Enim  Senin (22/8) berlangsung kondusif bahkan sampahpun nyaris tak terlihat paska demo. 

Hal ini terdengar saat pada orasi terakhir yang disampaikan oleh Hijazi atau akrab disapa Bung Jack yang meminta agar peserta demo aksi Damai maupun masyarakat yang sengaja menyaksikan Demo ini tidak meninggalkan sampah di area Tugu perjuangan. 

Kita menggelar aksi damai ini ditengah panas terik di area Tugu perjuangan, Saya minta segala bekas minuman plastik, kaleng dan bungkusan lainnya agar tidak dibuang sembarangan karena kita berorasi disini adalah Aksi terhadap Perusahaan kelas Dunia seperti PT Bukit Asam Tbk namun akan sangat bijak dan akan menjadikan cerminan masyarakat jika setelah berdemo maka lokasi yang kita gunakan ini tetap bersih jelasnya. 

Diketahui bahwa puluhan wartawan dari Persatuan Wartawan Indonesia PWI Kabupaten Muara Enim menggelar aksi damai adalah sebagai bentuk protes terhadap pemberlakuan oknum humas pada saat peresmian museum batubara pada tanggal 18 Agustus lalu di mana adanya pembatasan dan diskriminasi terhadap wartawan yang meliput 12 diantaranya wartawan dari Persatuan Wartawan Indonesia. 

Atas dasar inilah PWI Muara Enim menyatakan sikap melalui aksi damai dengan tujuan agar pemangku kepentingan seperti direktur dan direksi lainnya dapat melakukan penyebaran terhadap oknum-oknum yang tidak kompeten dan belum mengerti akan makna kehumasan. 

Selanjutnya PWI secara resmi menyampaikan tuntutan sekaligus mengembalikan baju yang bermerek Sahabat Jurnalis Bukit Asam dikembalikan secara langsung kepada GM UPT Bukit Asam Pempri S dan ini menandai bahwa PWI dan PTBA tidak lagi bersahabat.. Tendasnya (Rendy)