JAKARTA, Khatulistiwa news (20/08) - Di Jalan Gandaria Jakarta Selatan, tepatnya 'Ruang Garasi' pada hari ahad (20/08/2023) dilangsungkan pameran lukisan karya seniman Sari Koeswoyo yang merupakan anak dari Yok Koeswoyo yang merupakan penyanyi lawas era 1968 - 1969 grup musisi 'Koes Ploes'. Jakarta
Dikatakan Mayek Prayitno, bahwa pameran 'Wayang Sari' (tabrak pakem) karya perupa Sari Kuswoyo ini menampilkan figur - figur wayang bergender perempuan dalam karya Sari, tak lain adalah hasil dari pengamatan dan pembelajarannya terhadap berbagai bentuk visual wayang Jawa yang direduksi bentuk dan motifnya oleh karakteristik Sari (red: perupa) sendiri.
" Wayang Sari dalam hal ini tidak memiliki pakem, tetapi eksplorasi kreatif dari imajinya, idenya dan halusinasinya mendekonstruksi citra wayang dan kisahnya," tururnya
Yang menarik lagi, bahwa Sari mampu melihat figur manusia dengan imagi wayang secara real time. Jadi, ketika ia melihat sosok wajah dihadapannya, ia bisa melihat wajah tersebut dalam versi wayang.
Perupa Sari Kuswoyo mengatakan pameran lukisan yang ditampilkam bertema 'Lakonmu Apa' , serta karya karya wayang yang tabrak pakem dimana acap kali dibilang 'wayang sari'
Edi Sutarno, salah seorang penggiat dan pecinta lukisan yang juga merupakan kreator asal Jambi yang turut hadir menilai sangat luar biasa atas digelarnya pameran lukisan ini.
" Ada pesan yang semoga dapat disampaikan ke pemirsa dan petinggi petinggi republik, dimana yang harus dipahami tentang wanita dan situasi kondisi saat ini," tuturnya.
Ada sesuatu yang diungkapkan, banyak hal yang harus terus dipahami tentang wanita dan situasi kondisi saat ini. Meski sederhana, namun gambarannya berbicara tentang wanita, peran wanita dan suksesnya para Raja (red: dari seorang wanita).
" Simbol juga dimunculkan, baik buruknya juga. ada sesuatu yang panas digambarkan tentang situasi sekarang dan semoga aman aman saja. keseteraan gender saja," imbuh Edi.
garapan perupa telah matang dan nampak sudah lama. Sangat luar biasa, dari garis dan kesemuanya berbicara simbol dan tanda (mewakili kesan pesan yang disampaikan).
" Ada kesadaran dan kesan tentang keseimbangan, dari pameran lukisan yang ditampilan," ujarnya.
Ditambahkan, Oki Darmaji, yang basiclly mengeyam pendidikan di IKJ menceritakan kalau di dunia seni lukis dipenuhi dengan intrik intrik, karena banyak sekali dimana seni rupa menjadi alat dagang. dimana, digoreng dengan kroni kroni nya. (diangkat, dilelang) kemudian dijual untuk alat dagang.
" Ini hasil karya (Sari Koeswoyo) yang merupakan proses dari dalam dirinya. Dimana, Sari Kuswoyo dikenal sebagai penyanyi cilik, sempat berkecimpung di salah satu partai. Akan tetapi, di dalam karyanya sendiri yang mana konsisten karya karyanya," ujar Oki Darmaji (Niko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar