Maret Samuel Ketua Umum JPKP |
Jakarta Khatulistiwa News,- Kinerja Kabinet JOKOWI tahun pertama di periode kedua sangat buruk dibandingkan periode pertama.
Ketua Umum JPKP, Maret Samuel Sueken menyampaikan hal itu saat Konsolidasi para petinggi Ketua Umum Relawan berkumpul di Kawasan Cikini Jakarta Pusat, Sabtu 12 Desember 2020.
Dari sekitar 43 orang Pemimpin relawan yang hadir, Maret menegaskan bahwa kinerja Kabinet Jokowi sangat buruk di tahun pertama periode kedua ini sehingga slogan Kabinet Menuju Indonesia Maju jauh panggang dari api bilamana tidak ada terobosan baru.
Permasalahan Korupsi 2 orang Menteri Jokowi yang diciduk KPK sangat mencoreng wibawa Pemerintah, cita-cita reformasi 22 tahun silam kembali kandas dalam Pemerintahan Jokowi ditahun pertama periode kedua ini, bahkan disinyalir masih banyak Menteri lain yang saat ini menjadi incaran KPK. Gelontoran triliunan rupiah dana Negara dalam mengatasi wabah besar C19 ternyata dicuri dan disalahgunakan oleh segelintir orang yang diberikan kewenangan untuk mengolahnya buat rakyat.
Pemimpin yang seperti ini sangat layak untuk dihukum mati, tega-teganya mereka merampok uang rakyat dalam kondisi susah seperti ini. Peningkatan jumlah pengangguran akibat COVID seharusnya bisa dieliminir secara baik kalau saja para pengelolah keuangan rakyat ini tau diri, perilaku Korup seperti ini sangat memalukan dan wajib dipangkas sampai ke akar-akarnya, bukan hanya level Menteri akan tetapi Dirjen, Dinas Provinsi, Dinas Kabupaten dan stakeholder turunan di Kecamatan Desa/Lurah sampai RT harus diselidiki secara menyeluruh kalau mau Negara ini maju.
Kontrol ini sebenarnya sangat mudah dilakukan bilamana semua elemen rakyat termasuk seluruh relawan dilibatkan secara terbuka untuk mengawal semua bentuk bantuan sosial penanggulangan wabah COVID-19. Selain di Kementerian Sosial, bantuan penalangan wabah ini juga luar biasa dilakukan di Kementerian Koperasi dan UKM, ada Milyaran rupiah gelontoran dana untuk UKM-UKM namun dimana-mana meneriakkan berbagai keganjalan dalam proses pendistribusiannya.
Kejanggalan ini haruslah diaudit secara menyeluruh dan bilamana juga ditemukan bukti penyimpangan maka harus ditindak tegas bahkan pelakunya layak dihukum mati.
Sesungguhnya Presiden sudah sangat keras dan berulang-ulang mengingatkan permasalahan korupsi ini namun tetap saja sebagian pembantunya bermental maling, ini adalah urusan tabiat jadi sangat sulit berubah.
Pintoleransi juga semakin meningkat, kasus Sigi yang dengan kejam menyembelih manusia sangat biadab.
TERORIS seperti ini lebih berbahaya dari KORUPTOR sehingga harus ditumpas habis, belum lagi issue disintegrasi bangsa yang terus dilakukan oleh OPM meskipun propagandanya diluar negeri tapi jangan dianggap remeh, jaringan mereka ini harus ditindak tegas. Terakhir masalah Muhammad Riziek Shihab yang simpang siur pemberitaanya harus segera diluruskan dan disampaikan secara terbuka dihadapan rakyat biar rakyat yang menilai siapa sesungguhnya pembohong dan menjadi provokator selama ini, semua kasus hukumnya yang pernah ada dan belum selesai harus segera diproses.
Negara harus konsisten menegakkan hukum dan tidak ragu lagi membubarkan organisasi intoleran serta menangkap oknum-oknum yang asal bicara di hadapan publik guna mengaburkan kejadian yang sesungguhnya, fitnah kejam seperti ini kalau dibiarkan bagaikan bara dalam sekam, bayangkan saja didepan publik segelintir orang dengan bebasnya terang-terangan menunjuk Polisi sebagai pembohong dan palsu, yang seperti ini dibiarkan dan tidak langsung ditangkap, sungguh wibawa Negara yang sangat rapuh.
Kondisi wabah C19 ini terus memperparah keadaan sehingga banyak orang yang menggunakan kesempatan dalam kesempitan, dengan datangnya VAKSIN seharusnya kita bisa segera keluar dari masalah besar C19 ini.
Distribusi VAKSIN harus segera dilakukan dan melibatkan semua elemen masyarakat termasuk relawan, bahkan saya sendiri siap menjadi orang pertama divaksin berikut seluruh relawan JPKP dari Aceh hingga Papua.
Sesungguhnya kabinet Indonesia Maju tidak akan karam sebelum masa waktunya berakhir bilamana Presiden bisa membaca carut marut bawahannya selama satu tahun ini, masih ada waktu empat tahun lagi untuk berlari kencang.
Kuncinya hanya satu yaitu pangkas semua Menteri yang tidak punya loyalitas dan bermental Koruptor, copot semua Menteri yang disinyalir tidak bisa mengemban amanah Presiden.
Sebenarnya ukuran itu sudah sangat jelas, misal sebelum MENSOS keciduk KPK sudah banyak sekali rakyat yang menyuarakan carut-marutnya pendistribusian BANSOS. Bagaimana dengan kementerian lain seperti BUMN, ATRBPN, KLH, SETNEG, DIKBUD, PARIWISATA, PANRB, MENAG, HUB, MINFO, ESDM dll apakah rakyat sudah terlayani dengan baik?.
JPKP akan terus mengawal JOKOWI sampai akhir masa jabatannya di tahu n 2024, tentu saja semua masukan-masukan harus didengar oleh Presiden. Presiden tentu sudah sangat tau apa yang harus dilakukan saat ini, saya ingin beliau kembali ke potret beliau tahun 2014 yang terus konsisten menjadi pelayan rakyat dan tidak kompromi terhadap korupsi.
Pilihlah pembantu dengan hati nurani dan penilaian dari Presiden sendiri , jangan terpengaruh dengan bisikan-bisikan siapapun karena belum tentu loyal terhadap Presiden. Saya yakin JOKOWI bisa membawa bangsa ini keluar dari permasalahan besar ini bahkan mampu menempatkan Indonesia menjadi Negara Maju dan disegani dunia dan hanya relawan yang terus setia mendampingi baik didalam maupun diluar system, (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar