JAKARTA, Khatulistiwa news (04/07) - Di waktu senggang, setiap harinya bercengkrama kumpul bersama teman dan atau sedang menonton televisi acapkali tak lupa mengisi waktu dalam keseharian dengan menyeruput kopi ditemani dengan penganan ringan. Nah, Donuts menjadi alternatif penganan yang favorit tentunya.
Terbilang berdasarkan hasil penelusuran salah seorang rekan sejawat wartawan dan juga terdengar dari informasi dari warga, ada salah satu produk Donuts yang dijual dengan harga terjangkau, namun kualitas rasa tak kalah nikmatnya juga. Bernama, Marco Donuts
Wirausaha UMKM berjenis Donuts tersebut, mesti dua tahun ini berhadapan dengan pandami covid 19 tetap dikembangkan di salah satu sudut pemukiman warga yang berlokasi bilangan Kebagusan Pasar Minggu Jakarta Selatan, oleh Bapak Waluyo (49) pemilik Marco Donuts.
Bapak Waluyo, pria paruh baya yang telah merantau dari Kota Semarang Jawa Tengah ke Ibukota Jakarta itu telah lama berkecimpung di dunia bakery, donuts dan cakes yang bran nya telah dikenal di kancah dunia Internasional semenjak tahun 1989 silam, kala dirinya bekerja mengadu nasib di Ibukota Pertiwi.
Lanjutnya, beliau lebih memilih untuk mengembangkan wirausaha UMKM Donuts. Bernama, Marco Donuts. Demikian kata Bapak Waluyo bercerita, sembari menunjukkan piagam yang pernah diperolehnya kala bekerja selama belasan tahun dari semenjak usia 18 tahun hingga 30 an kala muda nya itu.
" Sudah semenjak 1989 saya berkecimpung di dunia bakery donuts dan cakes. Saya sempat bekerja menjadi baker, hingga menjadi supervisor kala itu," ujarnya menceritakan, saat diwawancarai wartawan ditemani Bapak Yudhi partner usaha se- profesi nya tersebut.
Awal mula usaha produksi dan distribusi penjualan Donuts di Jagakarsa ini, ungkap Bapak Waluyo sudah dirintis olehnya semenjak tahun 2016 silam. Bahkan sempat membuka belasan gerai outlet dengan karyawan sebanyak puluhan orang kala itu." Tak pelak, sempat terkena dampak pandemik covid 19 namun tetap gigih dan berjuang produksi memasarkan Donuts yang merupakan kreasi dan hasil karya nya itu," ujar Waluyo.
Marco Donuts sendiri memiliki lambang menggunakan sedari Marcopolo yang merupakan sosok pelaut yang melanglang buana keliling dunia. Sementara, untuk Marco Bakery dan Donuts disisipi pula dengan gambar berbentuk Rolling Pins simetris dan dibentuk menyerupai Nahkoda.
Harapan setelah lebaran haji nanti, akan meningkat. Lantaran, ekonomi sudah naik kembali. Setelah habis lebaran, harapan lonjakan pembeli akan semakin banyak.Hl Dan, ke depan ingin membuka cabang dan buka peluang kemitraan.
Bapak Waluyo menceritakan dalam sehari bisa habis (red :laku) kisar sebanyak 250 buah donuts, targetnya per hari laku ribuan donuts dengan produksi kisar 100 kilogram, imbuhnya lagi.
Produksi donuts, mencakup barang tentu memiliki beraneka ragam rasa beserta corak. Ada yang memiliki rasa klasik, peanuts dan meses. Lainnya, ada jenis Taro, Taro Strip, Tiramizu, Double Coklat, Coklat Keju, Coklat Meses, Peanuts Butter dan lain sebagainya.
Biasanya, ungkapnya para pembeli memilih donuts yang memiliki rasa Tiramizu, double coklat, dan coklat meses
Tak pelak, saat di toko Marco Donuts yang berada di Kebagusan itu, salah seorang pengunjung (pembeli) bernamaTiwi (24 thn, pekerja swasta) mengatakan,
" Sudah sering membeli, mirip dengan donuts yang lain terkenal itu. Namun harga terjangkau. Sesekali suka beli, namun tidak tiap hari. Aku paling suka, dimana toping dan rasa sama dengan bran yang terkenal. Aku paling suka ras Tiramizu," ungkapnya
" Harapan saya, kalau sudah terkenal harganya jgn seperti yang sudah terkenal," imbuh Tiwi, yang bekerja sebagai karyawati di perkantoran bilangan Simatupang itu.
Toko Donuts Marco memiliki outlet sebanyak enam (6) buah outlet. Buka hari Senin hingga Minggu, semenjak pukul 06.30 pagi hingga 18.00 wib malam. Apabila ingin memesan bisa menghubungi, dengan email bogaindolestari@gmail.com, dan atau langsung ke Bapak Waluyo no hp 0812 9797 0839 dengan alamat Kebagusan 3 RT 02/06 nomor 80 Jakarta Selatan.(Niko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar