BERITA TERKINI

Tolak RUU HIP, Elemen ANAK NKRI Bakal Gelar Aksi Ke Gedung DPR*



JAKARTA,Khatulistiwa News.com.
Sejumlah ormas Islam yang tergabung di dalam elemen Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI menggelar konferensi pers di di Hotel Sofyan Cut Meutia, Cikini Jakarta Pusat terkait dengan rencana aksi unjuk rasa yang akan digelar pada hari Rabu (24/6) besok.

Di kesempatan konferensi pers itu, nampak berdasarkan pantauan pewarta turut hadir beberapa ormas, antara lain GNPF Ulama, Persaudaraan Alumni 212 (PA212), DPP Front Pembela Islam (FPI) serta beberapa tokoh pemuda seperti, Doli Yatim, Rizal Kobar, bahkan nampak juga pakar hukum tata negara Refly Harun.

Yusuf Muhammad Martak, Ketua GNPF Ulama berkata bahwa aksi tersebut bertujuan menolak rencana DPR RI yang akan membahas Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) yang menjadi polemik itu.

Setelah mempelajari bersama RUU HIP dan perkembangannya, dengan ini kami menyatakan menolak RUU HIP dan mendesak pimpinan dan seluruh fraksi di DPR RI menghentikan pembahasan dan mengeluarkan RUU HIP dari prolegnas, ujar Martak, Senin (22/6). Jakarta

Sehubungan itu, Martak juga menyatakan bahwa pihaknya pun mendesak kepada aparat penegak hukum untuk mengusut siapa saja yang mengusulkan RUU HIP tersebut.“Mendesak aparat penegak hukum mengusut tuntas inisiator dan konseptor RUU HIP dan memprosesnya secara hukum,” jelasnya menegaskan.

Tidak hanya itu saja, ia juga meminta agar Mahkamah Konstitusi (MK) untuk membubarkan partai politik pengusung RUU HIP.

“Sesuai UU tentang Parpol, mendesak MK memeriksa dan memutuskan pembubaran parpol yang menjadi inisiator dan konseptor RUU HIP serta bila melakukan kerjasama dengan partai komunis China. Selain itu, juga meminta agar publik terus mewaspadai upaya apapun yang berkaitan dengan gerakan komunisme di Indonesia," paparnya mengingatkan.

“Menyerukan tokoh agama, masyarakat, aktivis, untuk mewaspadai dan melawan gerakan komunis gaya baru yang berusaha bangkit baik dalam kehidupan masyarakat maupun melalui pemerintah,” tandasnya.

Senada dengan pernyataan Yusuf Martak, Di lokasi dan waktu yang sama Sekjen GNPF Ulama Edy Mulyadi menyatakan bahwa di dalam konferensi pers yang digelarnya itu sengaja tidak menyebut nama partai politik yang dituntutnya untuk membubarkan diri karena usung RUU HIP.

“Kita sengaja tidak menyebut nama parpol. Akan tetapi masyarakat sudah tahu siapa 'biang kerok' dari RUU HIP ini,” kata Edy.

Dan ia juga menjelaskan bahwa aksi unjuk rasa penolakan RUU HIP tersebut akan digelar di depan gedung DPR RI.

“Nama aksi kita Aksi Selamatkan NKRI dan Pancasila dari Komunisme (pada) hari Rabu pukul 13.00 WIB. Ini aksi bersama lintas ormas, baik ormas Islam maupun kebangsaan,” tutupnya memungkas.(Nico)

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.