BERITA TERKINI

Bukti Independen TNI yang selalu Bersama Rakyat, Elvan : Tulisan Kunto Warning Buat NKRI

 



JAKARTA, Khatulistiwa news (01/06) - Menjelang tahun perhelatan politik di Indonesia, Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo menorehkan tulisan 

Artikel berjudul "Etika Menuju 2024", pada bulan April 2023 lalu.


Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo dalam tulisannya menyinggung probabilitas TNI untuk sedikit maju mengambil posisi – demi pertahanan dan keamanan Indonesia – setelah menyoroti kondisi mengkhawatirkan perpolitikan tanah air. 


Itu diungkapkan Mayjen Kunto dalam sebuah kolom tulisan berjudul Etika Menuju 2024 yang dipublikasikan media pada 10 April 2023 lalu. 


Akan tetapi, jika menghayati isi publikasi itu, Mayjen Kunto tampaknya berusaha mengungkapkan kegelisahan atas maraknya provokasi tak bertanggung jawab dalam komunikasi politik beberapa waktu terakhir yang justru berpotensi memantik ancaman bagi pertahanan dan keamanan negara. 


Praktisi hukum yang juga merupakan tokoh penggerak NSEAS (North South East Asia Studies), Elvan Gomez katakan, Tulisan Kunto tidak beraroma poltik akan tetapi adalah sikap Sapta Marga nya yang mencium adanya gelagat penghancuran nkri dan kedaulatan rakyat dari dalam.


Lantaran itu, Ungkap Elvan menjelaskan beliau memberi peringatan dan sikap elemen masyarakat dan TNI dalam mempertahankan kedaulatan rakyat dan NKRI.  


" Maka, dalam tulisan tersebut Kunto mempertegas sikap TNI sesuai fungsi dan tugasnya sebagai alat keamanan negara,sebagaimana diatur dalam UU Pertahanan," cetus Elvan.


Mestinya, elemen bangsa dan masyarakat dan TNI harus mendu kung pemikiran beliau, demikian ujar praktis hukum Elvan pada awak media di kalibatacity, Jakarta Selatan pada hari Kamis 1  juni 2023. Jakarta 


Diketahui, pada tahun 2024, sebagai tahun politik Indonesia aromanya sudah mulai terasa sekarang. bahkan, Komunikasi politik sudah berlangsung, tak hanya di level kelompok yang bakal bertarung. Itupun, merembet juga ke masyarakat.


" Hal ini juga sebagai bukti Independen TNI yang selalu bersama rakyat. Jika negara dalam ancaman," terang Elvan Gomez mempertegas pernyataan singkatnya.


Dan sikap ini telah TNI buktikan oleh Panglima Besar Sudirman pada agresi belanda kesatu (I) dan kedua (II), serta sikap Nasution pada 17 Oktober 1952 dan peristiwa nawaksara tanggal 22 Juni tahun 1966 dengan tokoh milter saat itu Jendral Nasution dan Jendral Soeharto.


" Sikap tersebut di ujung elemen bangsa, karena mengembalikan kedaulatan rakyat, menyelamatkan NKRI. Jadi wajar tulisan Kunto ini membuat ketakutan Oligarki, oknum politisi dan oknum pengusaha dan para birokrat yang telah nyaman dalam kekuasaan,maka tidak  heran muncul konsep cawe cawe politik demi kepentingan negara," tegas gomes, yang juga merupakan Wakil Rektor-III Universitas Cokroaminoto (YAPERTI) dan Kuasa Hukum Yayasan Yaperti.


Di samping itu, tulisan Kunto juga peringatan kepada Oligarki dan oknum oknum tersebut, beserta pihak asing jangan main main dengan kedaulatan rakyat, dan NKRI.


" Karena Pancasila dan Undang Undang Dasar 45 asli maupun UUD1945 membolehkan TNI melakukan peristiwa  agresi Belanda ke 1 dan ke  2, peristiwa  17 Oktober 1952 dan peristiwa nawaksara 22 Juni 1966. Dan, karenanya segera kembali konsep pembentukan negara Republik Indonesia sesuai Proklamasi 17 agustus 1945 dan UUD 1945 tanggal 18 agus tus 1945," ujarnya (Niko) 

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.