BERITA TERKINI

Memukul Lawan Oposisi sambil Merangkul Kawan Koalisi, Denny Indrayana : Hukum Tidak boleh Diterapkan diskriminatif, Memilih dan Memilah Kasus

 


JAKARTA, Khatulistiwa news (03/06) - "Informasi terakhir, Partai Nasdem kembali digoyang dan diserang. Kali ini yang dijadikan

sasaran tembak adalah dua menteri kader

nasdem lainnya di kabinet."


Dapat dilihat di Twitter: https://twitter.com/dennyindrayana/status/1664782385454657536?t=EYo04WhJ1AjacgfCbPRzIQ&s=19


Dan Instagram

Instrgram:

https://www.instagram.com/p/CtAdyTkhGqm/?igshid=MzRlODBiNWFlZA==


Mantan Wamenkum HAM, Prof Denny Indrayana mengatakan cawe-cawe Presiden Jokowi

yang menegaskan tidak akan netral semakin membahayakan keadilan dalam Pilpres 2024.


"Informasi terakhir, Partai Nasdem kembali digoyang dan diserang. Kali ini yang dijadikan sasaran tembak adalah dua menteri kader nasdem lainnya di kabinet. Menteri SYL akan dijeratkan

dugaan pidana narkoba, sedangkan Menteri SN dijerat dengan dugaan kasus korupsi," demikian ungkap Denny, Sabtu (3/6/2023), di akun Twitter dan Instagram nya.


Hukum, kata Denny, tidak boleh diterapkan

diskriminatif, memilih dan memilah kasus. Memukul lawan oposisi, sambil merangkul kawan koalisi.


Presiden Mengajak Kita untuk Menolak

Ekstremisme, Politisasi ldentitas, dan

Politisasi Agama


Jokowi Tegaskan bahwa Indonesia Tidak

Dapat Didikte oleh Negara Mana Pun


"Hukum yang tajam ke bawah dan tumpul ke atas,diterapkan tidak adil, akan menjadi penyebab hancurnya suatu bangsa," kata Denny.


Denny kemudian mengutip riwayat dalam suatu hadits, di mana Rasullullah Muhammad SAW diriwayatkan marah ketika sorang sahabat mengusulkan pengurangan hukuman kepada anak

kepala suku Makhzumiyah. 


Rasullah bersabda penyebab binasa dan hancurnya suatu bangsa adalah karena hukum yang diterapkan secara diskriminatif.


Untuk menegaskan bahwa hukum harus tegas kepada semua, Rasulullah berseru,  ”Seandainya Fatimah Binti Muhammad yang mencuri, saya sendiri yang akan memotong tangannya”.


Mantan Wamenkumham Denny berpendapat, cawe-cawe Presiden Jokowi yang memperalat kasus hukum demi kepentingan melanggengkan kekuasaan.


" untuk membubarkan koalisi lawan politik, sambil menjegal pencalonan Anies Baswedan sangat berbahaya, dan sebagaimana diingatkan Rasulullah, bisa mendorong Indonesia ke jurang kehancuran," ujarnya.(Niko) 

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.