BERITA TERKINI

KERAJAAN INDERAPURA

 

Oleh : 



H Albar Sentosa Subari ( Ketua Pembina Adat Sumatera Selatan / Peneliti Huum Adat Indonesia ) dan



Marsal ( Penghulu Kecamatan Muara Enim / Pemerhati Hukum Adat )

Muara Enim,Khatulistiwa News.com
Menilik nama Inderapura ,kata ini berasal dari bahasa Hindu atau Budha Sudah kita ketahui Hindu sudah mencoba menanamkan pengaruhnya di pulau Sumatra sejak di Aceh,Minangkabau sampai ke Inderapura tetapi tidak berhasil. Pengaruhnya baru berhasil di pulau Jawa dengan berdirinya Candi Borobudur dan terakhir sampai ke Bali.

Struktur pemerintahan dalam kerajaan Inderapura berdasarkan kepada susunan penghulu penghulu sejumlah dua puluh orang . Bilangan ini diambil dari bilangan sifat dua puluh dari agama islam.
Dan falsafat kebesaran penghulu penghulu yang dua puluh itu dikatakan dengan:

Raja Inderapura adalah raja syara', patah tumbuh hilang berganti,hilang raja berganti raja,beredar raja dengan sya'ra,berdasar syahid sabilillah,bersatu sultan dengan anak kemenakan (rakyat),beredar sultan dengan adat,beredar sanak kemenakan,dengan adat pusaka,mengitari bumi dengan langit,kebawah dalam keatas tinggi,pergi seorang lahir seribu,sebanyak pasir di tepi pantai,tinta sebanyak air laut,air tawarkan ganti obat tintanya,riwayat tanah alam (kerajaan Inderapura) untuk diingat ingat masa sekarang (pada masa itu,karena syara' kepunyaan bersama yang diciptakan Tuhan.

Raja adalah kepala pemerintahan tertinggi dan Mangku Raja adalah wakil Raja. Keduanya menjalankan pemerintahan tertinggi dalam kerajaan.
Mangkubumi adalah ketua staf penghulu.Para penghulu yang berjumlah dua puluh ialah staf lembaga penghulu yang membawahi staf pembantu penghulu yang terbagi atas tugas masing masing.
Rangkayo dan Datuk adalah staf Lembaga Penggulu yang berkedudikan sama dengan penghulu yang dua puluh.
Staf pembantu penghulu meeupakan sebuah Badan Perlengkapan Pemerinrah yang bertugas
1. Langsung mengurus rakyat
2. Memberi pertanggung jawaban kepada masing masing anggota staf lembaga penghulu.

Pengaruh persentuhan dengan Parsi maka dengan mudah saja pengaruh Islam berkembang di kerajaan Inderapura. Sebab sebuah masyarakat yang teguh memegang adat dengan sudah dapat menerima agama islam yang selaras atau sesuai dengan tata adat itu sendiri .
Pada masa kekuasaan Khalifah Saidina Ali seorang raja Inderapura diutus ke Mekah bernama Sultan Gelomad Syah.

Ketika kembali ke tanah Inderapura beliau menyebarkan ajaran agama islam sampai ke pelosok pelosok kerajaan Inderapura.
Bersamaan berkembangnya ajaran agama islam di sana,struktur pemerintahan mengalami sedikit perubahan . Misalnya penghulu yang dulunya hanya berempat dilengkapi dengan dua puluh orang sesuai dengan sifat sifat Tuhan .Dan lambang kerajaan  berubah pula dengan kalimat " Raja Inderapura adalah raja syara',beredar sultan dengan adat,beredar sanak kemenakan dengan adat pusaka" (Redaksi)

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.