BERITA TERKINI

Rakyat Tangguh untuk Tumbuh : Sukseskan PPKM untuk Negara

 



JAKARTA,Khatulistiwa news.com  (05/07) - Lebih kurang enam belas (16) bulan sudah bangsa alami pandemik penyakit korona. Adapun, pembawa (carrier) penyakit Korona ini berukuran sangat kecil dan tidak tampak oleh penglihatan manusia.


Dr. Ir Kuntjoro Pinardi, yang merupakan Sekjen IABIE (Ikatan Alumni Program Habibie) menjelaskan dikarenakan ukuran yang yang sangat kecil, virus pembawa (carier) ini dapat masuk ke dalam tubuh manusia dengan mudah melalui saluran udara dan sel sel mata ataupun sel sel di dalam hidung. Bahkan, virus ini bisa sangat cepat berkembang melalui udara terbuka dan menulari manusia lain di sekitar orang yang telah terinfeksi.


Diketahui, ungkap Dr. Kuntjoro menyampaikan proses penularan yang sangat cepat ini membuat banyak orang pada satu lokasi terkena wabah dengan cepat. Virus dalam tubuh manusia ini bisa mati sendiri, ketika manusia terpapar itu memiliki daya tahan tubuh atau imunnya besar sekali. Namun, virus ini bisa mematikan d kala sudah berkembang di paru parua manusia yang terinfeksi. 


"Dikarenakan sel paru paru yang terpapar virus ini merespon dengan cara mengeluarkan antibodi sitokin yang banyak, hingga mengakibatkan sel paru parunya meradang dan berakhir dengan matinya sel paru tersebut. Matinya sel paru paru ini lah yang akhirnya menyebabkan manusia yang terpapar virus ini meninggal dunia," ujar Dr. Kuntjoro Pinardi, yang turut merupakan anggota Dewan Pakar Gerakan Relawan Untuk Demokrasi (GARUDA) itu menjelaskan.


Sementara, Proses bagaimana agar virus ini tidak berpindah dari satu orang ke orang lain, hanya bisa dilakkan ketika orang yang terpapar dan orang sehat tidak saling bertemu. Pengendalian pertemuan antar manusia hanya bisa terjadi setiap orang secara bertanggung jawab tidak keluar rumah dan tetap melakukan aktivitas di rumah saja.


Presiden Joko Widodo baru saja pada awal Juli 2021 ini mengeluarkan Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di sejumlah daerah. PPKM Darurat ini diberlakukan semenjak tanggal 3 hingga 20 Juli 2021 mendatang. Program pembatasan pergerakan orang diatur sedemikian rupa , hanyak orang yang bekerja di sektor kritikal bisa bergerak dengan bebas, tetapi mereka semua tetap menjaga protokol kesehatan secara ketat, Demikian lanjut Dr. Kuntjoro menerangkan.


Pemerintah mengeluarkan kebijakan PPKM ini dikarenakan laju pertambahan warga terpara virus per harinya kian terus bertambah di akhir bulan Juni 2021 ini dan belum ada kecenderungan mengalami berkurang."Oleh karena ini laju berkembangnya virus ini mesti dihambat dan dikurangi," papar Dr. Kuntjoro menegaskan.


"Program penghambatan virus ini hanya bisa terjadi jika tidak ada lagi masyarakat yang tertular dari orang orang yang sudah terpapar Korona," lanjutnya.


Tak bisa ditepis, memang Kebijakan PPKM secara tidak langsung membuat pertumbuhan ekonomi melambat dan bahkan tidak ada laju tumbuh sama sekali dan bahkan tumbuh negatif, paparnya.


"Program ekonomi tidak hanya menjadi kewajiban Pemerintah semata, tetapi masyarakat tentunya bisa bersama sama bisa saling membantu dan bahu membahu bagaimana ekonomi ini bisa tumbuh dalam kondisi pandemi seperti ini," Ujar Dr. Kuntjoro seraya memberikan himbauan.


"Salah satunya konsep gotong royong ekonomi bisa kita bangkitkan kembali dengan cara sebagian masyarakat berpenghasilan tetap, baik sebagai pegawai Pemerintahan atau BUMN ataupun swasta lainnya dengan bijak membelanjakan kebutuhan hariannya. Dana belanja harian bisa digunakan untuk membeli makanan dan sembako dari warung sekitar tempat tinggalnya masing masing," Terangnya.


Di tengah Pandemi Korona saat ini tidak menghambat kita semua untuk berkarya nyata dalam gerak harmoni kehidupan berbangsa. Meski telah tidak kurang dari 2 juta penduduk Indonesia pernah terpapar virus Korona ini, dan diperkirakan sudah mencapai angka kisaran 80 ribu jiwa orang meninggal dunia akibat Pendemi Korona.


"kebersamaan kita dalam masyarakat harus menjadi satu. Ketika Presiden meminta kita untuk diam dan tidak bepergian, kita rela tidak kemana mana, semua ini kita lakukan demi kebaikan bersama sesama warga," Ujar Dr. Kuntjoro 


Lanjutnya mengatakan dengan cara selalu bersama dalam kehidupan bermasyarakat antar sesama warga di lingkungan tinggal ini, kita bangsa Indonesia membangkitkan kembali salah satu ajaran Presiden Pertama kita Bung Karno."Bersama Wong Cilik Bung Karno belajar kehidupan dan membentuk jiwa kepemimpinannya. Bung Karno semasa kanak kanaknya selalu memperhatikan kondisi lingkungan dia tumbuh," Jelas anggota dewan pakar GARUDA ini mengingatkan.


"Dalam jiwa seorang Bung Karno, rasa keberpihakan kepada masyarakat wong cilik sudah menjadi kesatuan dalam rasa, pikiran, dan tindakan nyata. Di masa pandemi korona ini keberpihakan kepaada sesama menjadi terhambat dalam masalah ekonomi harus menjadi ciri ciri manusia Indonesia sejati. tidak terbatas pada rasa iba, tetapi tindakan tindakan kecil dan nyata sebagai warga negara Indonesia harus kita lakukan bersama sama," Ujarnya.


"Presiden Joko Widodo bersama kita semua akan segera membuat ekonomi Indonesia bangkit dan tumbuh.Tumbuhnya ekonomi hanya bisa dilakukan oleh manusia manusia Indonesia yang tangguh, bergerak bersama untuk menurunkan laju pertumbuhan virus Korona ini. Bersama Presiden Joko Widodo kita rayakan Kemerdekaan Indonesia yang ke -76 tahun untuk menatap masa depan Indonesia yang tumbuh atas ketangguhan insan merdeka. Indonesia akan tumbuh berkembang karena kita bangsa yang Tangguh," Pungkas Dr. Kuntjoro Pinardi.(Niko)

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.