BERITA TERKINI

Simbur Cahaya Di Uluan Negeri Palembang

 


Oleh :


H. Albar Sentosa Subari ( Ketua Pembina Adat Sumsel ).

Dan



Marsal ( Penghulu KUA Kecamatan Muara Enim )

Muara Enim Khatulistiwa news.com -(29/7) Bab. III Aturan Marga
Pasal 1. Di dalam satu satu marga ditetapkan satu pasirah yang memerintah atas segala hal hal marganya dan itu pasirah orang banyak yang milih  dan Raja yang angkat serta kasih nama.
Pasal. 2. Di bawah pasirah ditetapkan satu penggawa marga (pembarap)  kedudukan nya di atas segala pengandang kena dia yang memerintah marga waktu pasirah berjalan atau lain lain hal. 


Pasal. 3. Di dusun Pasirah ditetapkan satu lebeh panghulu yang kuasa Hakim serta saru khatib yang tolong atas pekerjaan lebeh panghulu. 


Pasal. 4. Tiada boleh pasirah angkat atau berhentikan: proatin, penggawa dan kaum. 


Pasal. 5. Jika proatin, penggawa, atau kaum akan berganti sebab mati atau lain lain hal hendak nya orang banyak unjuk yang patut jadi ganti nya dan pasirah membawa orang itu menghadap yang kuasa di dalam batang hari supaya dianggkat. 


Pasal. 6. Di dalam dusun pasirah hendak dibuat satu Pasungan maka orang yang maling berkeliling atau lain lain orang jahat yang akan di bawa pada yang kuasa dalam batang hari boleh pasirah suruh pasang akan tetapi tiada boleh lebih dari satu hari satu malam lantas hendak lah dibawanya di dalam pasungan menghadap yang kuasa. 


Pasal 7. Di tiap tiap dusun diatur kemit marga dari 6.sampai 20 orang atas timbangan yang kuasa.
Kerja kemit marga tunggu gardu dan antar post mudik milir menjadi loos di perahu Gouvernement dan menjadi suruhan Pasirah panggil proatin atau peranakan lagi dia yang memelihara balai pangkalan pasiban dan gardu. Dan itu kemit marga 5 hari bergilir. 


Pasal. 8. Aturan antara julat tiada boleh dipakai lagi, melainkan yang dipakai antar marga ialah berganti di dusun pasirah. 


Pasal 9. Jika ada antara lebih dari 6 orang, tiada boleh kemit marga dibawa nya melainkan orang banyak bergilir antar.
Jika ada perahu Gouvernement mudik atau milir membawa kuli dari Palembang hendak satu kemit marga menjadi loods, dan jika ada kuli yang sakit atau lari hendak digantinya dengan kemit marga atau antaran, dan jika oppas atau mandor perahu minta tambah antaran lain dari bakal ganti kuli yang sakit atau lari tidak boleh pasirah atau proatin memberi.
Dan jika kuli perahu ada perbuatan yang kurang patut hendak pasirah mengadu pada yang kuasa  


Pasal. 10. Jika ada perahu mudik milir membawa cap macan hendak dikasih antaran bagaimana patut 


Pasal. 11. Hendak pasirah dan proatin pelihara jalan jalan di da lam watasnya: maka jalan besar bukanya 4 depa yaitu 24 kaki, jalan simpangan bukanya 2 depa yaitu 12 kaki.
Di pinggir jalan hendak dibuat laren dalamnya satu hasta dan bukanya satu hasta juga. Dan tiap tiap sungai hendak dibuat jempatan Galarnya papan dan belandarnya kayu yang awet. 


Pasal. 12. Di dalam satu satu marga atas timbangan yang pegang kuasa, hendak  dibuatkan satu rumah dan tangsi atau grogol tempat orang Gouvernement tumpang bermalam. 


Pasal. 13. Rumah, tangsi, jalan, jembatan, kemit marga antaran, arahan, itulah  gawe Raja namanya, hendaklah Segala mata pajak angkatkannya tidak boleh sekali kali dilepaskan jika tiada dengan izin yang kuasa.


Pasal. 14. Siapa yang tinggalkan gawe Raja, putus gawe namanya kena denda 3.R lagi ia membayar upah pada orang yang mengganti kerjanya bagaimana kepatutan di dalam marga. 


Pasal. 15. Dan yang dilepaskan tersebut di bawah ini, yaitu: Pasirah,  Penggawa marga,  Proatin, Penggawa dusun, Lebehpanghulu, khatib.
Orang tua atau sakit yang lepas dari aturan pajak. Anak pasirah yang tua dan kedua. Anak proatin yang tua. Anak lebehpanghulu yang tua. 


Pasal 16. Tiada boleh pasirah menerima orang asing di dalam marga akan berladang, ajar mengaji, berpandai emas atau lain lain orang yang akan berenti lebih dari satu bulan di dalam marga jika tiada dengan surat izin dari yang kuasa di dalam batang hari. 


Pasal. 17. Pasirah diizinkan pakai cap itulah tanda dia orang yang dijalankan kuasa raja di dalam marga dan tiada boleh orang lain pakai cap melainkan pasirah dab jika pasirah berganti cap hendak diserahkan pada gantinya.


Pasal. 18. Tiada boleh peranakan dari marga pergi di lain marga jika tiada membawa pas, yaitu cap dari pasirahnya.
Dan itupas boleh dipakai satu kali perjalanan manakala pulang ke marganya itu surat pas hendak dipulangkan kepada pasirah atau kepala dusun.
Dan yang hilang kan surat pas atau tiada pulangkan itu surat di dalam sehari semalam kena denda satu rupiah.
Dan jika peranakan keluar dari marganya tiada dengan surat pas dari pasirah hendak lah orang lain warga tangkap dan serahkan pada pasirahnya dan orang yang tertangkap kena denda dari 1 sampai 2.ringgit dan uang itu pulang yang tangkap. 


Pasal 19. Pasirah tanggung atas perbuatan peranakannya yang ia memberi pas berjalan, dan jika pasirah rasa peranakannya hendak berjalan dengan maksud yang tiada sempurna boleh pasirah larang jangan dikasih pas akan tetapi  jika orang itu hendak mengadu kepada yang kuasa tidak boleh pasirah larang melainkan pasurah suruh penggawa antar itu orang pada yang kuasa. 


Padal. 20. Jika pasirah kirim surat dimana mana yang patut boleh pakai capnya supaya terang.
Pasal. 21. Dari Pasirah hendak pakai kopiah air mas dan payung merah pinggirnya kuning 2 duim lebarnya dan lebeh perahunya serta pengayu
merah pinggir kuning dan isteri pasirah boleh pakai payung dan lain lain bagaimana pasirah juga.


Pasal. 22 . Jika Pasirah membawa pajak atau berjalan di dalam kerja Rapat, hendaklah orang marga kasih perpat arahan namanya bagaimana patut.


Pasal. 23. Dan pasirah hendak ajak proatin serta orang banyak pasang perangkap macan, maka jika boleh macan, kuping dan buntut macan itu dikirim pada yang kuasa dapat pembayaran sepuluh rupiah kertas.

 
Pasal. 24. Tiada boleh orang simpan senjata lepas (senapang), pemuras atau lila, jika tiada dengan surat izin dari yang kuasa. 


Pasak. 25. Dari batang: Klotum, onglen, kulim dan  tembesu.
Tiada boleh orang nebang jika tiada dengan izin yang kuasa di dalam batang hari 


Pasal 26. Kulit ngerawan tiada boleh orang ambil jika tiada dengan nebang batangnya serta dijadikan ramuan rumah. 


Pasal. 27. Tiada boleh laki laki pindah ke lain marga atau kelain dusun  jika tiada dengan izin yang kuasa di dalam batang hari. 


Pasal. 28. Jika orang beristri di lain dusun atau marga, hendaklah istrinya turut di dusun lakinya dan tidak boleh sekali kali " ambil anak" artinya  laki laki turut di dusun mertua nya. 


Pasal. 29. Jika perempuan berlaki di dusun asing lantas laki nya mati: hendak juga itu perempuan tinggal di dusun lakinya yang mati, tetapi jika ia suka berlaki dimana mana tiada boleh orang tega, melainkan ia turut di dusun dan marga lakinya yang baru.
Tetapi jika perempuan itu punya anak, maka anak itu tinggal pada Ahli waris lakinya yang mati tiada boleh dibawa. 


Dan jika anaknya lagi kecil belum patut dilepas dari umaknya boleh dia pelihara dahulu maka sampai umur nya itu anak pulang di dusun bapaknya, lantas ahlinya hendak bayar pada umak dan bapak kualon 8.R (pengindunan namanya).Bersambung  (redaksi)

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.