BERITA TERKINI

BARU DI BANGUN SUDAH RUSAK, WARGA DARMO MINTA JEMBATAN.LENGI SEGERA DIPERBAIKI

 




Muara Enim, Khatulistiwa News.com (1/6) para petani asal Desa Darmo Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim saat ini sedang merasa resah karena jembatan sebagai akses utama yang melintasi sungai lengi menghubungkan Desa ke lokasi perkebunan masyarakat terancam tidak bisa membawa hasil perkebunan mereka.

Kekhawatiran ini sangatlah berlandasan karena jembatan penghubung yang dibangun oleh PT Huadian Bukit Asam Power HBAP yang baru selesai di tahun ini terancam ambruk apabila dilintasi kendaraan yang bermuatan.(berat)

Jika jembatan ini ambruk maka secara otomatis hasil bumi berupa karet tentu tidak akan bisa dijual atau dibawa ke tempat penimbangan karet TPK artinya secara ekonomi para petani sangat dirugikan ungkap Fauzi (50) warga desa Darmo kemarin (31/5/21)

Ditegaskan pula oleh Fauzi bahwa selain masyarakat desa Darmo Desa tetangga juga kerap melintasi jembatan tersebut sehingga apabila putus disahkan kondisi sungai lengi naik atau pasang maka dikhawatirkan jembatan ini akan terbawa arus,

Untuk itu dirinya berharap agar perusahaan segera dapat memperbaiki jembatan tersebut sehingga tidak menghambat arus ekonomi masyarakat yang menggantungkan hidupnya sebagai petani karet.

Hal Senada diungkap oleh Yandri (40) juga merupakan
Warga desa Darmo membenarkan dan juga mengeluhkan kondisi Jembatan Lengi ini.
Memang secara awam kita tidak tahu persis mutu dari jembatan yang baru di bangin oleh HBAP tersebut Namun manfaat penggunaan jembatan yang sudah bertahun-tahun digunakan oleh masyarakat dapat melancarkan arus transportasi hasil perkebunan,.

Dengan kondisinya saat ini yang sudah rusak dan hampir ambles dihawatirkan akan putus total jika tidak segera diperbaiki. 

Kita juga berharap kepada perusahaan agar tidak asal bangun tapi harus juga memperhatikan spesifikasi jembatan tersebut sehingga dapat bertahan lama dan memberikan manfaat pada masyarakat penggunaan kemasan tersebut jelasnya.

Terpisah, Humas PT HBAP Tito didampingi jajarannya menanggapi hal ini, bahwa ada 4 jembatan yang dibangun, dan jembatan yang ke 4 ini kondisinya akan diperbaiki.

"Saat ini pihak kita sedang mendesain kembali pembangunan jembatan tersebut. Kita minta pada warga untuk bersabar," tutur Tito.

Pihaknya, kata Tito, mengakui kalau akses jalan dan juga jembatan itu memang digunakan hampir sebagian masyarakat desa darmo untuk menuju perkebunan dan perekonomian warga. Untuk itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak kontraktor pengerjaan jembatan tersebut, untuk kembali memperbaiki jembatan tersebut.

"Tapi meski saat ini dalam proses, dalam hal ini kita membutuhkan waktu untuk memperbaiki ya," tambahnya.

Disingung, terkait kekhawatiran warga terkait jembatan terancam roboh? Kata Tito, bila untuk dilewati saat ini jembatan masih aman, tetapi dikhawatirkan dengan arus sungai yang ditakutkan mengancam jembatan tersebut.

"Pastinya pihak subkon kita yang mengerjakan itu bertangung jawab dan akan memperbaikinya. Soal kekuatan jembatan, tentu jembatan telah didesain untuk ratusan ton," tukasnya.(ril redaksi)

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.