BERITA TERKINI

KEMULIAAN MENCINTAI KAUM FAKIR CERMINAN AKHLAK NABI

 



Oleh : 


H. Albar Sentosa Subari ( Ketua Forum Panca Mandala Sriwijaya ).
Dan 


Marsal ( Penghulu KUA Kec Muara Enim )


Muara Enim,Khatulistiwa News.com (3/6)
Fakir adalah orang yang amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi penghidupannya.

Mereka adalah orang yang bukan hanya amat sengsara tetapi juga tidak mempunyai tempat tinggal, sehingga orang yang di katakan fakir lebih sengsara daripada orang yang di kategorikan hidup miskin.

Imam Al-Ghazali berkata, Fakir adalah tidak memiliki sesuatu yang dibutuhkan. Sedangkan jika tidak memiliki sesuatu tidak disebut miskin, meskipun kebetulan tersebut terukur tetapi tidak menjadi kebutuhan pokok, orang itupun tidak disebut fakir.
Nabi Muhammad Shallahualaihiwassalam bersabda, Fakir lebih pantas bagi orang mukmin dibanding tali kekang yang rapi di pipi kuda (HR. Thabrani dari Syadad bin Aus dan Baihaqi dari Sa'ad bin Mas'ud).
Fakir menurut manusia adalah kekurangan, tetapi menuntut Allah Subhanahuwataala, itu baik pada Hari Kiamat (HR. Dalili dari Anas).

Maksudnya, fakir di dunia maupun di akhirat akan  selamat.  Dalam hadits disebutkan, Nabi terakhir yang masuk surga adalah nabi Sulaiman bin Dawud Alaihiwassalam, karena kedudukan nya sebagai raja. Dan sahabatku yang paling terakhir masuk surga adalah Abdur Rahman bin Auf karena kekayaannya.
Nabi Muhammad Shallahualaihiwassalam bersabda, Mencintai kaum fakir termasuk akhlak para Nabi. Membenci kaum miskin termasuk akhlaknya pengikut Fir'aun.

Maksudnya, orang orang durhaka, Dalam sejarah, Fir'aun ada tiga:
1. Fir'aun pada masa Nabi Ibrahim Alaihiwassalam bernama Sinan.
2. Fir'aun masa Nabi Yusuf Alaihissalam bernama  Rayan bin Walid
3. Fir'aun pada masa Nabi Musa Alaihiwassalam bernama Walid bin Mush'ab (penjelasan dlm Al-Mishbah).

Fakir ada dua:
Fakir yang diberi pahala
Fakir yang disiksa.

Fakir pertama yang diberi pahala adalah berakhlak mulia, taat pada Tuhan, tidak mengeluh dan berterimakasih kepada Nya.Sedang fakir yang disiksa adalah berakhlak buruk, mengeluhkan atas kemiskinan  dan tidak menerima. Yang dicintai Nya adalah tipe fakir yang pertama, bukan yang kedua..
Rasulullah Shallahualaihiwassalam bersabda, Kefakiran adalah amanat Siapa yang merahasiakannya, maka dia itu merupakan ibadah. Siapa yang menampakkannya, dia sungguh membebani para saudaranya semuslim (HR. Ibnu Asakir dari Umar.)

Pada pandangan dunia derajat orang-orang fakir sering diposisikan pada tempat yang paling rendah, tak jarang mereka dipandang hina.
Namun di mata Rasulullah SAW kelompok orang fakir tersebut adalah kaum yang amat dicintai oleh Allah SWT dan mereka memiliki keutamaan yang tidak dimiliki orang-orang kaya.

Anas bin Malik ra menceritakan bagaimana pandangan Rasulullah SAW terhadap orang-orang fakir melalui sebuah hadits yang panjang.

“Orang-orang fakir mengutus utusan Rasulullah saw lantas ia berkata: “Wahai Rasulullah, saya adalah utusan orang-orang fakir kepadamu”.
Beliau bersabda, “selamat datang untukmu dan orang-orang yang mengutus kamu, kamu datang dari tengah-tengah kaum yang dicintau Allah”.

Utusan itu berkata: “Wahai Rasulullah, orang-orang fakir itu: “Sesungguhnya orang-orang yang kaya bisa mengerjakan semua amal kebaikan. Mereka bisa berhaji sedangkan kami tidak mampu bersedeqah; dan apabila mereka sakit, mereka bisa memberikan kelebihan hartanya sebagai simpanan”.

Rasulullah Saw lantas bersabda: “Sampaikanlah kepada orang-orang fakir bahwa barangsiapa yang sabar di antara kamu dan ia ikhlas, maka ia akan mendapatkan tiga kelebihan yang tidak akan didapatkan oleh orang-orang kaya.

Kelebihan yang pertama yaitu bahwa didalam surga ada satu kamar yang terbuat dari yaqut yang merah dimana penghuni surga akan melihat kamar itu sebagaimana penghuni dunia ini melihat bintang-bintang; yang mana kamar itu tidak akan dimasuki kecuali oleh nabi, orang mati syahid yang fakir, dan orang fakir yang mukmin.

Kedua; orang-orang fakir itu akan masuk surga sebelum orang-orang yang kaya masuk sekitar setengah hari, yaitu kira-kira 500 tahun dimana di dalam surga itu mereka bersuka ria sekehendak hati; dan Nabi Sulaiman as bin Daud as akan masuk surga sekitar 40 tahun setelah para nabi masuk, karena kerajaan yang Allah karuniakan kepadanya.
Ketiga yaitu apabila orang-orang yang fakir mengucapkan Subhanallahi wal hamdulillahi walaa ilaaha illallaahu wallaahu akbar dengan ikhlas dan orang yang kaya juga mengucapkan bacaan yang serupa maka orang yang kaya itu tidak dapat mengejar orang yang fakir, meskipun orang yang kaya itu bersedeqah 10.000 dirham; demikian pula pada semua kebaikan.”

Kemudian utusan itu kembali ke tengah-tengah mereka lantas memberitahukan hal itu kepada mereka, lantas mereka berkata:
“Wahai Tuhan, kami mereka puas; wahai Tuhan, kami merasa puas”.(Redaksi)

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.