BERITA TERKINI

Pendidikan Pesantren Dalam Perspektif Masa Depan

 


Oleh : 


H. Albar Sentosa Subari ( Ketua Pembina Adat Sumsel ). 

Dan 


Marsal ( Penghulu KUA Kecamatan Muara Enim )


Muara Enim Khatulistiwa news.com -- (26/8/) Pendidikan berasal dari kata " didik" yang berarti memelihara dan memberi/ajaran mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (W. J. S. Poerwadarminta, 1966).

Jadi pendidikan disini adalah memberikan pelajaran dengan pelatihan kepada seseorang agar yang bersangkutan menjadi cerdas/pandai.

Siapa yang mula mula memperkenalkan idee atau istilah " pesantren ",itupun tidak dapat diketahui dengan jelas. Juga saat pertama adanya pesantren, secara pasti tidak diketahui. Tegasnya masyarakat menghendaki mereka dan anak anaknya bisa memperoleh ilmu, agar dapat mengetahui segala sesuatu perkembangan yang terjadi di luar lingkungannya. 

Setelah Indonesia merdeka, pesantren pesantren ini bertambah dan terus berkembang sampai saat sekarang ini. Walau pun kehidupan masyarakat dapat dikatakan sudah maju, nampak pendidikan pesantren ini masih dibutuhkan oleh masyarakat,baik kalangan masyarakat di desa desa maupun masyarakat dari kalangan menengah dan kalangan tingkat atas. 

Adapun tujuan pendidikan tentunya untuk menghasilkan manusia manusia yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang sedang membangun. Dengan demikian, para alumni yang dimaksud adalah mereka yang berjiwa Pancasila serta memiliki nilai nilai dan sikap yang terpuji dengan menjunjung tinggi norma norma Ilahi, berwawasan luas, cerdas dan terampil. Di samping itu, mereka juga mau mengabdikan dirinya dengan mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan peribadi demi kemajuan, kemakmuran dan ketenteraman bangsa dan negara. Dengan demikian ia harus sejalan dengan arah dan kebijaksanaan umum pembangunan nasional dalam bidang pendidikan, yaitu pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yakni yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani. 

Tujuan ini hanya mungkin dapat tercapai apabila pasentren mampu melaksanakan sebaik baiknya pendidikan yang dilaksanakan dengan mengacu pada sistem pendidikan nasional. Pendidikan, baik di sekolah maupun di luar sekolah, agar diperluas dan ditingkatkan mutunya. Di samping itu juga harus mampu menumbuhkan dan Memperdalam rasa cinta pada tanah air,serta dapat mempertebal semangat kebangsaan dan kesetiaan kawanan sosial. Dengan demikian, harus dikembangkan iklim belajar dan mengajar yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri yang kuat serta sikap tindak dan perilaku yang inovatif dan kreatif. Hal hal tersebut di atas pada umumnya dan khusus nya, menurut penulis, dapat dilaksanakan di pendidikan pesantren di mana saja berada, di mana alumninya yang dapat membangun diri sendiri, serta bersama sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan negara. 

 Ilmu dan agama tidak dapat di pisahkan tanpa Ilmu agama tidak dapat di laksanakan dengan baik, Memang ilmu dan agama tidak dapat di pisahkan, Ilmu mengenai soal pengetahuan dan Agama adalah peraturan dari Allah SWT untuk manusia yang berakal guna mencari keyakinan, mencapai jalan bahagia lahir bathin, dunia dan akherat bersandar pada pada wahyu-wahyu Ilahi dan Sunnah Sunnah Rasulullah  yang terhimpun dalam kitab suci AL-Qur'an dan Hadis Nabi SAW.

 Ilmu memberikan keterangan tentang bagaimana suatu masalah dalam hubungan sebab akibat. Ilmu mempelajari hubungan kausa diantara sejenis masalah. Kebenaran ilmu hanya benar atas syarat. Karena itu ilmu relatif sifatnya. 

Kebenaran agama bersifat absolut. Percaya adalah pangkal dan tujuan penghabisan agama. Tujuan agama memberikan pegangan hidup kepada manusia sebagai individu secara Konprehensif dan sebagai anggota masyarakat untuk berbuat yang benar, yang baik, yang jujur dan suci agar ada kesejahteraan dalam hidup manusia dan bangsa.. Namun walau pun terpisah medan ilmu dan agama, agama adalah inti bagi ilmu. Ilmu yang difahamkan harus dapat memperdalam keyakinan agama. Demikian kepercayaan dapat memperkuat keyakinan ilmu dalam menuju cita citanya. 

Manusia yang menuntut ilmu mempunyai tujuan untuk keselamatan dan kebahagiaan serta kesejahteraan hidup manusia dan masyarakat. 

Negara sebagai organisasi masyarakat, negara bukan tujuan sendiri, melainkan alat untuk mencapai kebahagiaan, perdamaian, dan kemerdekaan bagi rakyat. Bukan rakyat untuk negara, akan tetapi negara untuk rakyat. Walau pun demikian dapat dikatakan di sini bahwa rakyat adalah bagian dari negara, tidak ada rakyat tidak ada negara.(redaksi)

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.