BERITA TERKINI

SIMBUR CAHAYA DI ULUAN NEGERI PALEMBANG


Oleh :

H. Albar Sentosa Subari ( Ketua Pembina Adat Sumsel ).

Dan


Marsal ( Penghulu KUA Kecamatan Muara Enim )


Muara Enim Khatulistiwa news.com (5/8)
Bab.  V. Aturan Dusun dan Berladang.

Pasal. 1. Di dalam satu satu dusun ditetapkan satu Pengandang yang merinta dusun dan di bawah pengandang ditetapkan penggawa dusun berapa secukupnya atas besarnya dusun

Pasal. 2. Di dalam satu  dusun pengandang ditetapkan satu khatib yang tiada boleh kuasa Hakim.

Pasal. 3. Kepala dusun dan penggawa nya hendak pakai kopiah penjalin.

Pasal. 4. Tiada boleh pengandang angkat atau berentikan punggawa nya. Jika akan diganti sebab mati atau lain lain hal nya hendaklah pengandang membawa bakal gantinya pada pasirah supaya diterangkan pada yang kuasa

Pasal. 5. Di tiap dusun diatur Kemit dusun 2 sampai 8 orang atas kepatutan Pasirah, dan itu kemit dusun, satu hari satu malam bergilir dan pekerjaan nya kemit dusun siang dan malam jaga dusun, tunggu gardu atau balai dan berkeliling jaga api dan pencuri serta meriksa surat pas orang pertandang yang datang, dan pelihara laman dan pangkalan dan gardu dan balai.

Pasal. 6. Dan jika orang asing sampai di dalam dusun tiada mengunjuk surat pas hendak kemit dusun pegang dan serahkan kepada proatin supaya diantarkan pada pasirahnya.

Pasal. 7. Siapa siapa yang tiada turun waktu sampai gilirannya kemit dusun ' Putus kemit" namanya, kena denda satu ringgit serta kena bayar upah pada orang yang ganti kemit.

Pasal. 8. Jika orang punya rumah dirunu orang jahat atau pencuri masuk dusun tiada dengan ketahuan kemit dusun, itu kemit dipanjing dari 1 sampai 3 bulan pada yang kuasa.

Pasal. 9. Jika orang dagang atau orang lain singgah di dusun atau diladang dengan maksud akan bermalam hendak kemit dusun atau orang yang punya ladang periksa surat pasnya serta unjuk pada kepala dusun. Dan tiada boleh numpang orang asing jika tiada dengan izin kepala dusun.
Dan siapa yang numpangkan orang asing tanggung segala perbuatan dan halnya orang itu.
Dan siapa yang numpangkan orang asing tiada dengan izin proatin kena denda dari 1 sampai 4 ringgit.

Pasal. 10. Orang pedusunan tiada boleh berjual atau membeli orang punya kerja ' Sandang Gawe" namanya.

Pasal. 11. Segala mata pajak hendak berumah di dusun dan tiada boleh lebih dua prungun di dalam satu rumah.
Dan proatin hendaklah mengatur rumah serta baris dan ombangkan bagaimana patut dan tiada boleh orang berkebun didalam dusun tetapi boleh tiap tiap orang tandur niur di hadapan rumahnya.
Dan jika orang yang tiada turut bertegak rumah didusun hendak pasirah proatin membawa itu orang pada yang kuasa.

Pasal. 12. Dan tiap tiap dusun hendak orang banyak bertegak balai dan gardu dan paseban dan masjid atau langgar.

Pasal. 13. Jika orang punya rumah terbakar sebab kurang jaga tetapi tiada ada lain orang punya rumah milu celaka maka orang yang punya rumah terbakar kena denda 6 R.

Pasal. 14. Jika orang punya rumah di dalam dusun  terbakar sebab kurang jaga lantas dusun mutung maka itu orang kena Tepung dusun. : Kerbau, satu
Beras, 100 gantang
Kelapa, 100 biji
Gula 1 guci
Bekasam 1 guci.
Itulah jadi sedekah kepada orang banyak.

Pasal. 15. Tiap tiap tahun hendak proatin membagi tanah akan ladang pada peranakannya dan ia hendak periksa supaya segala peranakan membuat serta Pelihara ladang..

Pasal. 16. Hendak pasirah proatin jaga supaya jangan  peranakannya pungut kapas sebelum sampai masak.

Pasal. 17. Pasirah proatin hendak jaga supaya supaya peranakannya jangan ambil uang panjar pada orang orang dagang atas tanduran yang belum masuk di dalam rumah atau balai. Kepada yang kuasa atau pasirah proatin mesti dikasih tahu jika orang dagang mau membeli orang punya padi atau kapas sebelum nya dipungut hendak pasirah proatin kasih tahu pada yang  kuasa.

Dan jika menjadi perkara sebab barang yang dibeli oleh orang dagang begitu rupa tiada timbul pada yang jual tiada boleh pasirah proatin periksa  melainkan itu dawaan orang dagang ditolak.

Pasal. 18. Orang yang berkebun kuasa atas tanah yang di darat kebunnya watas 40.junjang.

Pasal.  19. Aturan ' Tanah Nurung" tiada boleh dipakai lagi.

Pasal. 20. Jika orang membakar ladang lantas orang lain punya tanduran seperti, :
Durian, Kelapa, Sirih atau lain lain mutung sebab orang yang bakar ladang kurang jaga maka orang itu kena denda dari 6 ringgit sampai 12 ringgit dan kena ganti tanduran yang mutung dengan harga yang patut.
Dan denda dibagi dua sebagi pulang pada yang punya tanduran dan sebagi pada pasirah proatin.

Pasal. 21. Dan jika orang tunu ladang di dekat orang punya kebun serta kekasnya sudah terbuat atas kepatutan orang yang punya kebun, maka itu kebun lantas hangus juga, tiada diganti oleh orang yang tunu ladang.

Pasal. 22. Dari kerbau malam hendak dikandangi dan siang boleh dilepaskan dan jika hari malam kerbau masuk orang punya ladang lantas ditangkap oleh orang punya ladang itu maka orang yang punya kerbau kena tebus di dalam  setu kerbau 5 rupiah. Dan jika orang punya ladang tiada dapat tangkap itu kerbau boleh ia bunuh tiada ada perkara nya dan satu pukang kerbau yang mati ia antar pada yang punya kerbau dan lainnya daging orang yang punya ladang.
Dan jika siang hari  kerbau masuk orang punya ladang tiada boleh  dibunuh melainkan diusir.
Dan jika yang punya ladang tikam, ia kena ganti harga kerbau.

Pasal. 23. Jika orang lepaskan kerbau di dalam hutan, sampai nyawa tiada dicirenkan menjadi kerbau itu jalang, maka siapa  nangkap atau bunuh kerbau jalang ialah yang punya.

Pasal. 24. Jika orang hendak sedekah kerbau atau kambing yang jadi " Niat" hendak dipotong didusun tiada boleh dipotong di ladang atau di talang.
Tetapi jikalau itu kerbau atau kambing ajan dibuat obat boleh dipotong di ladang akan tetapi hendak kasih tahu pada proatin.
Dan juka orang potong kerbau atau kambing niat du ladang atau di talang, ' Maling sedekag" namanya kena denda jika kerbau 4 ringgit dan kambing 2 ringgit.

Pasal 25. Jika orang bergade sawah atau kebun hendak diterangkan pada pasirah atau proatin begitu juga jika pasirah atau proatin berganti.

Pasal 26. Jika orang bergade kebun tiada dengan perjanjian tiada boleh ditebus sebelum buahnya terpungut oleh orang pegang kebun itu.

Pasal. 27. Jika ada orang akan berladang di marga asing hendak lah minta izin pada pasirahnya dan ia membayar sewa bumi pada yang punya tanah di dalam satu bidang 1 rupiah, dan itu uang pulang pada orang banyak. Dan yang melanggar ini adat kena denda 6 R " maling utan".

Pasal.  28. Jika orang numpang bertalang atau berkebun di tanah lain dusun atau marga hendak balik ke dusun sendiri, ia punya tanaman segala pulang pada yang punya tanah.

Pasal. 29. Jika orang numpang bertemu Gading atau calo yang sudah mati, melainkan dibagi tiga, dua bagi pulang yang bertemu dan satu bagi pada orang banyak yang punya tanah, tetapi jika orang menumpang bunuh Gajah atau Badak, gading dan culo dia sendiri yang punya.

Pasak 30. Jika orang pedusunan bertemu bakal sialang di dalam watas ia punya dusun boleh ia nebas utan keliling batang sialang itu, maka itu batang sialang, ia yang punya, tetapi ssebelumnya ia nebas itu utan belum boleh ia mengaku itu batang sialang.

Pasal.  31. Tiada boleh orang nubui sungai jika tiada terang kepada kepala dusun.

Pasal. 32. Siapa siapa berjudi atau sabung tiada dengan izin dari pada yang kuasa di dalam batang hari kena hukuman Raja.(redaksi)

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.