BERITA TERKINI

MEMAHAMI MAKNA NUZULUL QUR’AN

 

Oleh:


Dr. H. Syarif Husain, S.Ag. M.Si. ( Widyaiswara Madya BDK Palembang )

Dan 


Marsal ( Penghulu KUA Kecamatan Muara Enim )


 Muara Enim,Khatulistiwa  news (17/04) Alhamdulillah kita sekarang sedang berada pada sepuluh hari kedua di bulan suci Ramadhan 1443 H.

Pada  saat ini kita berpuasa dan beramaliah pada malam harinya 

dengan mengisi ibadah sunnah seperti shalat Sunnah Rawatif, sunnah tarawih dan 

witir, atau tadarus al-Qur’an. Kita laksanakan amaliah ramadhan, 

baik sunnah maupun fardhu dengan penuh keimanan dan penuh 

perhitungan (ihtisab) semata-mata karena mengharap ridha dan 

rahmat Allah Swt. sehingga pada saat kita melaksanakan ibadah 

tersebut tetap dalam bingkai iman dan takwa kepada Allah Swt. 

 Aplikasi dari pengamalan nilai-nilai ibadah Ramadhan itulah merupakan sebuah wujud atau pertanda bahwa kita telah mengetahui 

dan memahami al-Qur’an sebagai pedoman hidup dalam beribadah

kepada Allah Swt. Al-Qur’an bukanlah hanya sekedar bacaan tekstual saja, akan tetapi harus mampu difahami secara kontekstual

dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih lagi pada saat moment bulan 

suci Ramadhan ini. Jadikanlah al-Qur’an sebagai pendorong utama 

dalam melangkah dan menapaki kehidupan di dunia yang fana ini

menuju kehidupan kekal dan abadi selama-lamanya di akhirat kelak.

 Allah Swt. dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 185

menegaskan tentang keutamaan Ramadhan sebagai bulan 

diturunkannya al-Qur’an:

َyang artinya :

 Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan 

(permulaan) al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan 

penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara 

yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia 

berpuasa pada bulan itu,  yang dimuliakan Allah,

 Memahami makna Nuzulul Qur’an pada bulan Ramadhan penuh 

rahmat dan berkah ini adalah dengan menjadikan al-Qur’an sebagai

pedoman hidup, sumber informasi dan motivasi, sebagai referensi 

dalam setiap sendi kehidupan serta penebar kasih sayang kepada 

sesama.

 Perhatikan firman Allah berikut ini : yang artinya :

 Dan Kami turunkan dengan

berangsur-angsur dari al-Quran 

ayat-ayat suci yang menjadi obat penawar dan rahmat bagi orangorang yang beriman kepadanya, dan (sebaliknya) al-Quran tidak 

menambahkan orang-orang yang zalim (disebabkan keingkaran mereka) melainkan kerugian jua (Al-Isra: 82).

 Selanjutnya, di dalam kita memahami al-Qur’an yang diturunkan 

pada bulan Ramadhan adalah bulan tadarus al-Qur’an yang 

mengandung makna mendidik, membimbing dan mengarahkan agar 

keluarga kita menjadi ahlul Qur’an yang tiada sepi dari lantunan 

ayat-ayat suci al-Qur’an. Jangan sampai kebalikannnya, rumah kita 

menjadi sunyi dan sepi dari bacaan ayat-ayat suci al-Qur’an,

sehingga Rasulullah Saw mengumpamakan rumah yang tiada pernah 

terdengar ayat suci al-Qur’an di dalamnya laksana kuburan. Jangan jadikan rumah kalian seperti kuburan (HR. Abu Dawud).


Kemudian, di dalam memahami makna Nuzul al-Qur’an

berikutnya adalah berusaha semaksimal mungkin untuk menjadikan 

isi al-Qur’an sebagai jalan dan pedoman hidup (way of life), untuk 

mengangkat manusia dari keterbelakangan, kebodohan dan kegelapan, (minadz-dzulumaat ila an-nuur). 


 Dialah yang menurunkan kepada hamba-Nya ayat-ayat yang 

terang (al-Qur’an) supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan 

kepada cahaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha 

Penyantun lagi Maha Penyayang terhadapmu (Al-Hadiid: 9).

 Dalam pemahaman ayat ini, para ahli tafsir mengemukakan 

bahwa ayat yang artinya Supaya Dia (Allah) mengeluarkan kamu

dari kegelapan kepada cahaya. Artinya mengeluarkan dari 

kegelapan-kegelapan jahiliyah (kebodohan),

kemunkaran, kemunafikan dan kekafiran, serta pendapat-pendapat yang 

bertentangan (dengan kebenaran) menuju kepada cahaya petunjuk, 

keyakinan dan keimanan. Kaum muslimin rahimakumullah, Janganlah kita melewatkan kebaikan- kebaikan yang ada pada

bulan Ramadhan, rugilah kita apabila kebaikan-kebaikan yang ada pada bulan Ramadhan itu lewat begitu saja. Berdoalah, memohonlah 

kepada Allah agar keberkahan dan kebaikan Ramadhan itu singgah di 

dalam hati dan jiwa kita. Rasa syukur dengan kehadiran Ramadhan 

terucap melalui bibir yang selalu basah dengan dzikir, dan setiap 

helaan napas penuh dengan rasa tafakur yang teraplikasi dalam setiap 

gerak dan langkah hidup kita di dunia ini.(Redaksi)

Khatulistiwa News Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.