Banyuasin, Khatulistiwa News.com -
Bidlabfor Polda Sumsel memastikan jika peluru nyasar yang mengenai dua warga Rantau Harapan Kecamatan Rantau Bayur kabupaten Banyuasin , merupakan bukan milik anggota Polisi. Itu terungkap saat digelarnya press rilis di halaman Mapolres Banyuasin, Rabu (24/2/21)
Polisi juga menghadirkan dua warga yang menjadi korban. Kendati demikian, Polres Banyuasin juga mengaku sudah bertanggung jawab mengobati kedua korban sampai sembuh.
“Kami pastikan peluru yang mengenai dua korban itu berasal dari senjata rakitan. Kami sudah melakukan pemeriksaan, satu senjata tidak lagi berfungsi dan satunya lagi aktif,” ujar Kasubbid Proyeksif Labfor Polda Sumsel AKBP Edhi S.
Kapolres Banyuasin AKBP Imam Tarmudi SIk MH mengatakan pihaknya sengaja mengundang tim lafbor Polda Sumsel untuk mengetahui kebenarannya. Namun, pihaknya tetap bertanggung jawab memberikan pengobatan pada kedua korban.
“Kami tetap bertanggung jawab,”ujar Kapolres didampingi Kasat Reskrim Polres Banyuasin AKP M Ikang Ade Putra SIK.
Untuk diketahui ada dua orang yang menjadi korban peluru nyasar, insiden baku tembak saat penangkapan Reno (28), warga Dusun II Desa Rantau Harapan Kecamatan Rantau Bayur, Kamis (4/2) lalu.
Reno tewas tertembak saat hendak melakukan perlawanan. Reno merupakan tersangka kasus kekerasan terhadap wartawan yang terjadi 2020 yang lalu.
Sedangkan korban yang mengalami peluru nyasar yakni Isran mengalami luka tembak dilengan kanan. Dia tertembak saat sedang kencing dirumahnya. Sementara korban lainnya adalah Cikman, mengalami luka tembak dibokong, saat sedang tidur di rumahnya.
Jelas Kapolres.
Sementara Siswani mewakili kedua korban peluru nyasar mengucapkan terima kasih kepada Polres Banyuasin yang bertanggung jawab atas pengobatan kedua korban sampai sembuh. Semoga Polres Banyuasin semakin banyak mengungkap pelaku kejahatan sehingga Banyuasin aman dan tentram,” ujar nya.(Ril Imr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar