Oleh :
Marsal
Muara Enim, Khatulistiwa news (01/06) - Pancasila itu dasarnya adalah Islam, Islam itu adalah Rahmat bagi seluruh Ciptaan Allah Swt, dan Umatnya selalu bersyukur atas ciptaan Nya.
Bersyukur dengan segala limpahan
nikmat dan karunia Allah Swt. termasuk kita bersyukur karena kita
sedang merasakan kesenangan dan ketenangan dalam beribadah. Kita
hidup di suatu negara yang merdeka dan berdaulat yang memberikan
perlindungan kepada masyarakatnya untuk beragama dan beribadah
menurut agama dan kepercayaannya masing-masing. Kita hidup di negara Indonesia, sebuah negara yang sejuk, indah, aman dan
tenteram. Kita hidup di suatu negara yang sangat kaya dengan aneka
ragam budaya, adat istiadat serta dihiasi dengan kearipan lokal yang
turut serta memberikan corak dan warna dalam kehidupan
masyarakatnya. Kita hidup di Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang sangat kaya dengan sumber daya alamnya. Subhanallah.
Memaknai syukur yang harus kita tanamkan dalam diri kita
adalah karena Allah menjadikan kita hamba-Nya ditengah
keberagaman dan keberagamaan, dari mulai ragam adat dan budaya
sampai kepada keragaman ras dan golongan. Kita hidup di negeri
yang damai bukan hanya dalam menjalankan ibadah, akan tetapi
dalam menjalani kehidupan sehari-hari, berbaur dalam perbedaan
yang ada. Ketahuilah wahai hadirin, bahwa semua nikmat dan
kedamaian yang kita rasakan saat ini, adalah tidak terlepas dari
perjuangan para pahlawan dan para pendiri bangsa dan negara, merekalah yang telah meletakkan pondasi dasar yang kuat untuk
menjadi landasan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mereka telah
merumuskan palsafah negara berupa Pancasila.
Bersyukurlah kepada Allah karena Dia telah menganugerahkan
kepada para pejuang dan pendiri bangsa berupa izzah, sanggup merebut kembali harkat dan martabat yang dirampas oleh kaum
penjajah dan berhasil kita pertahankan. Inilah bangsa kita Indonesia, merdeka hasil jerih payah para pahlawan bangsa kita, bukan pemberian atau dimerdekakan oleh bangsa lain.
Bersukurlah kepada Allah sebagai ungkapan dan ciri orang yang beriman bersyukur apabila mendapatkan nikmat-nikmat pemberian Allah berupa nikmat kemerdekaan.
Berusahalah untuk senantiasa menjaga dan mempertahankan kemerdekaan, sehingga Allah mencurahkan keberkahan-keberkahan-Nya yang datang dari berbagai
penjuru.
Ada ungkapan Rasulullah yang selaras dengan perintah bersyukur atas jasa-jasa baik orang lain kepada kita, apalagi jasa baik para pahlawan bangsa kita. Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi Ra.
Barang siapa yang tidak bersyukur kepada manusia, berarti ia tidak bersyukur kepada Allah.
Berterimakasih kepada sesama makhluk yang telah berjasa, termasuk bersyukur kepada Allah akan lebih memudahkan turunnya
Rahmat dan berkah Allah kepada kita. Mari kita renungkan firman
Allah dalam al-Qur’an surat al-A’raf ayat ke-96:
Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka
Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.
Salah satu rasa syukur yang harus kita tanamkan pada diri kita masing-masing dan kepada generasi millennial adalah bahwa kita mendapatkan warisan berupa kado dari para pejuang dan pendiri
bangsa kita, yakni Pacasila.
Pancasila ini telah hadir dan berhasil menyatukan bangsa yang terdiri dari beraneka ragam bahasa, adat, budaya, Agama dan kepercayaan.
Dengan ideologi yang telah menjadi dasar negara kita tersebut, Pancasila mampu menyatukan keragaman budaya dan keberagamaan
adat istiadat yang ada di Indonesia. Kelima sila dalam Pancasila itu berasal dari Agama Islam, dengan prinsip-prinsip Ajaran Islam.
Misalnya sila pertama dari Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, dalam Agama Islam selaras dengan ajaran tauhid. Dalam Al-Qur’an surat al-Ikhlas ayat ke-1, Allah menyuruh kita berikrar :ۚ Katakanlah (Muhammad), Dialah Allah, Yang Maha Esa.
Kemudian sila kedua, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, ini selaras dengan al-Qur’an surat an-Nisa ayat 135:
Wahai orang-orang yang beriman, Jadilah kamu penegak َkeadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu….
Lalu sila yang ketiga, Persatuan Indonesia. Maka isilah butir Pancasila ini dengan nilai-nilai Islam. Islam mengenal sistem
integrasi, persatuan dan kesatuan atau lebih disebut dalam Islam alwahdah. Perihal ini sinergi dengan ayat Allah dalam al-Qur’an surat Al Hujarat ayat : 13
Wahai manusia, sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan
kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi
Allah ialah orang yang paling bertakwa.
Kemudian sila keempat, Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/perwakilan. Perinsip
ini juga selaras dengan nilai-nilai ajaran Islam yakni musyawarah
dalam berbagai urusan, terlebih lagi bermusyawarah dalam menjaga
tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini sebagaimana
Termaktub dalam al-Qur’an surat asy-Syura ayat ke-38
Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhan dan melaksanakan salat, sedang urusan mereka (diputuskan)
dengan musyawarah antara mereka, dan mereka menginfakkan
sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka
Lalu sila kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Salah satu misi ajaran agama Islam adalah meletakkan nilai-nilai
keadilan dalam sendi-sendi kehidupan, dan inilah merupakan nilai
real, bahwa Islam itu sebagai rahmatan lil alamiin.
Kita simak firman Allah dalam surat an-Nahl ayat ke-90:
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat
kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang
(melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia
memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil
pelajaran.
Dengan demikian, mari kita syukuri nikmat kemerdekaan yang telah dianugerahkan Allah kepada kita dengan mentadabburi nilai nilai ajaran Islam dalam butir-butir Pancasila ini. Pancasila telah
menghantarkan kita hidup dalam kebersamaan dan keberagaman,
menyatukan dalam perbedaan, menyelaraskan dalam haluan. Dan melindungi kaum agama lain selain Islam dan mereka dapat hidup tenang dan aman di negara Pancasila ini dari Sabang samapi Merauke.
Semoga Allah melimpahkan kepada kita keberkahan dan menghindarkan kita dari perpecahan dan tetap solid.(Redaksi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar